p a r t [7]

15.8K 1K 29
                                    

Hari ini semua keluarganya ada di rumah tidak ada yang bekerja. Aksa seperti biasa sedang duduk manis di pangkuan abangnya Bara, menyenderkan badannya ke dada abangnya. Sedari tadi dia ingin main tetapi mager. Papahnya sedang tidur mamahnya sedang bersama dengan opanya. Kedua kakaknya pasti sedang menonton drama-drama yang pasti Aksa tidak boleh ikutan. Oma, mommy dan mamihnya juga Aksa tidak tahu. Jadilah Aksa bersama abang-abang nya.

"Abang Aksa mau jalan-jalan dong bosen banget di rumah Mulu" ucap Aksa memecah keheningan

Semua abangnya menatap Aksa lalu kembali melanjutkan aktivitasnya tidak menghiraukan ucapan Aksa.

"Abangg ihh~" rengegk Aksa

"Abang bara ayokk kita ke taman" lanjut Aksa

"Tidak"

"Huwee Abang jahatt" tangis Aksa matanya berkaca-kaca

"Diem baby" geram Xander

"Hiks ab-bwang Aksa mau main" ucap Aksa yang tadinya duduk membelakangi bara sekarang berputar menjadi menghadap bara dan memeluknya. Menggesekkan wajahnya di baju bara karena ada air matanya.

"Siapa nih yang nangis" ucap Gavin tiba-tiba datang kedua tangannya berada di saku celananya.

"Daripada ke taman panas lebih baik bermain denganku saja baby" lanjut gavin menghampiri aksa dan berdiri di depannya.

Aksa menoleh ke belakang dan terlihatlah Gavin yang sedang tersenyum lebar.

"Ayokk Gavin" Aksa turun dari pangkuan bara dan menarik tangan Gavin.

Gavin mengejek semua abangnya karena daritadi abangnya melihat dirinya yang membujuk Aksa. Semua abangnya mendengus kesal, lihat si Gavin belum apa-apa sudah duluan saja.

"Bye" Gavin melambaikan tangan kirinya sedangkan Xander langsung mengeluarkan pistolnya. Gavin hanya terkekeh pelan. Aksa mana tahu pikirannya sibuk ingin bermain apa nanti dengan Gavin.

••••••••

"Gavin ayok kita main robot punya Aksa" tawar Aksa

"Ayokk"

"Tapi Gavin jangan rusakin robot Aksa" Aksa menatap Gavin dengan intens.

Aksa kesal sebenarnya jika bermain dnegan Gavin si Gavin ini jika sedang menggerakkan tangan dan kaki robot punya Aksa tidak bisa pasti langsung mematahkan nya. Dan berakhir Aksa menangis dan Gavin mengganti dengan robot yang baru.

"Nahh ini punya Gavin yang kuning Aksa yang biru" ucap Aksa memberikan salah satu robotnya.

"Sekarang Gavin jadi robot jahat Aksa jadi robot baik" lanjutnya

"Okkee kalo kalah jangan nangis" ucap Gavin dengan senyum miringnya

"Enggak Aksa gak nangis cuma keluar air mata doang"

"Hahahha sama saja baby"

"Diem Gavin panggil Aksa Abang bukan baby" Aksa kesal dengan Gavin padahal kan dia adiknya tetapi selalu saja memanggilnya baby padahal Aksa ingin di panggil Abang.

"Hm"

"Ishh" Aksa memanyunkan bibirnya, matanya menyipit, wajahnya memalingkan ke samping.

"Jadi gak main robot?" Tanya Gavin

Gemas Gavin tuh dengan abangnya eh ralat baby nya yang gemoy ini.

"Oke sekarang Gavin pura-pura ngambil uang boneka panda, nanti panda kamu minta tolong yaa. Biar robot Aksa datang selamatkan panda" awal-awal Aksa berbicara dengan Gavin lalu bergantian berbicara dengan boneka pandanya memberi tahu jika ada yang jahat segera berteriak.

𝐅𝐚𝐭𝐡𝐞𝐫 & 𝐒𝐨𝐧Where stories live. Discover now