3

24 12 2
                                    

Dikarenakan mereka semua sudah berada di kelas 3 SMA, mereka harus fokus pada sekolah supaya cepet lulus kalau kata Michelle mah.

"Anjing, minggu depan pra US"

Michelle nangis di pojokan karna sebentar lagi kebebasannya disita oleh waktu belajar dan tidak sebebas dulu lagi.

"Blajar blajar, duh ya Tuhankuh ini materi kelas 10, mana inget aku" Runtuk Amel yang masih berusaha memahami isi buku pelajaran kelas 10.

"Kalian... Belajar? HUH! Sama"

Chloe mulai tidak waras karna kisi kisi yang baru saja di bagi oleh sang guru tercinta sangat amat banyak.

"Betewe El, kemaren si om Jambret–"

"Jarred goblog, dia tau lu manggil dia om jambret bisa perang lagi kita"

Michelle menoyor kepala Chloe yang masih setia nyengir tanpa rasa bersalah.

"JIAH! Ayanknya di belain" Ledek Amel yang sudah menyanggah kepalanya pada tanngan kirinya ikut meledek Michelle.

"Dih, cowo lemah gitu mana mungkin gua suka!"

Bilangnya sih gitu tapi pipi Michelle mulai memerah, ya siapa yang gak salting di ledek begitu. Gitu gitu jua Jarred adalah mantan gebetan Michelle, hanya saja mereka terhalang oleh kepentingan umum.

"Ganteng juga tuh om jambret" Celetuk Chloe tiba tiba dan langsung di hadiahi pelototan sinis dari mata sipit milik Michelle.

"Santuy neng matanya, pengen gua colok lama lama"

Jari Amel sudah siap untuk mencolok mata Michelle yang masih setia melotot.

"Bukan tipe gua tenang"

Chloe merebahkan kepalanya di meja sekolahan dengan bantalan buku yang tadi Ia baca dengan tidak niat.

"Tes tes, kepada seluruh siswa siswi, dipersilahkan untuk ke aula lapangan indoor sekarang"

Speaker sekolah yang sudah berjamur karena tidak pernah dipakai tiba tiba membuat para penghuni sekolah terkejut, karna suara yang dihasilkan oleh speaker cempreng dan memekakan telinga.

"Aduh anjir ada apa lagi, tumben banget pake speaker butut, biasanya itu guru guru sibuk ngasih pengumuman ke kelas kelas"

Sesuai kenyataan, biasanya speaker sekolah dari awal dibuat tidak pernah digunakan dengan alasan tidak nyaman untuk dipakai, dan lebih memilih untuk para guru yang menyampaikan pengumuman ke kelas masing masing.

"Tamu nya duta besar kali ah"

"Sembarangan"

"Lagian aneh banget anjir"

Dengan sangat terpaksa mereka menuju lapangan indoor yang disebutkan.

Setelah semua penghuni sekolahan berkumpul di lapangan, selaku kepsek -Bu Feny- berdiri di tengah tengah kerumunan dengan 3 orang dengan seragam khusus dari sekolah lain di sebelah kirinya.

"Pstt El, itu bukannya si om jambret? Minggu kemaren bukannya patah tulang tangan sama kaki ya?"

Chloe berbisik tepat di sebelah telinga Michelle membuat sang empu terkejut dan hampir saja berteriak.

"Eh iya juga, mau ngapain dia? Mana pake kursi roda ke sekolah orang"

Ketiga orang yang memang pada dasarnya seperti tangga ini berpikir keras apa yang akan terjadi.

"Eh jangan jangan.."

Ketiganya hampir mengeluarkan matanya, kalau bukan karna mereka siswa SMA akhir yang akan segera melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, mereka tidak akan sepanik ini.

"Mereka adalah perwakilan dari sekolah sebelah, Ketua OSIS sekolah mereka Ravenov dengan wakilnya Damon, dan sekretarisnya yang sedang kurang sehat Jarred"

"Oh kirain mau nyepuin kita" Bisik Amel yang dilirik oleh Michelle.

"Kan yang nampak muka cuma gua, kalian mana ada mereka tau"

Amel dan Chloe nyengir tanpa dosa lupa kalau orang yang hadapan dengan Jarred langsung adalah Michelle.

"Chloe, Michelle dan Amel, bisa kalian antarkan mereka berkeliling sekolah?"

Sebenarnya itu adalah perintah tanpa bisa menolak.

Setelah beberapa pengumuman disebutkan mereka dibubarkan untuk melanjutkan pelajaran, sedangkan ke 3 anak yang tadi di panggil harus melaksanakan tugas yang sudah diberikan oleh kepsek mereka.

"Loh mba Joanna?"

Jarred menunjuk Michelle dengan tangan kirinya karna tangan kanannya sedang di gips.

"Sakit pa?" Ejek Michelle dengan bersedekap dada.

"Kalian saling kenal?" Tanya seseorang yang diperkenalkan tadi sebagai wakil ketua OSIS yaitu Damon.

"Oh, dia ketua De Praelia"

Damon membulatkan matanya dan mengangguk nganggukan kepalanya, "Joanna ya, yang julukannya malaikat kematian?"

"Oh lu tau gua juga?" Sombongnya, tapi tak berapa lama dia mendapat senggolan dari kanannya.

"Dia Damon ketua geng Arrester, di sebelahnya ada Kares ketua geng Marvori, dan gabungan ketiga geng mereka biasa disebut geng Vardeos"

Chloe menjelaskan pada Michelle lalu memukul kepalanya, "Makannya kalau gua ngirim atau ngejelasin sesuatu tuh baca diingat dipahami!" Marah Chloe itu, udah cape ngejelasin sampe berbusa tapi yang di jelasinnya ketiduran.

"O-oh, tau gua tau hehe"

"Lu ternyata tau kita semua ya?"

Damon menghampiri Chloe yang langsung bersembunyi di balik tubuh Michelle.

"Gosah deket deket lu, kek om pedo" Amel yang dari tadi nyimak sewot juga akhirnya.

"Oh, lu siapa?" Sekarang giliran Damon yang mendapat geplakan manjah dari Kares atau yang tadi di kenalkan sebagai ketua OSIS Ravenov.

"Alara, wakil"

Perlu diketahui Kares Ravenov Leonhart ini sering dipanggil Kares, gak punya kecenderungan bisu atau jadi kulkas pintu 10. Masalahnya adalah dia sekarang lagi sariawan jadi dikit bicara.

"Oh tangan kanan"

"Udah buruan dorong si om jambret dari sini ke bawah, eh salah dorong kursi roda si om jambret trus kita keliling"

Chloe mendapat pelototan cintah dari Jarred karna sebutannya dan psikopat nya.

"Ini ketua ini wakil, lu siapa?"

Karna Kares gak mau ngedorong kursi rodanya Jarred jadilah Damon terpaksa ngebantu Jarred dorong kursi rodanya.

"Lu gakan tau gua siapa"

Senyum misterius Chloe membuat orang orang yang melihatnya menjadi penasaran.

"Sok misterius lu!" Ejek Jarred yang kembali mendapat tampolan cinta dari Kares.

"F*ck, lama lama gua geger otak njir lu tampolin mulu pala gua" Sungut Jarred yang memberikan jari tengahnya pada Kares.

"Manusia setengah cacadh, mingkem aja oke"

"Jadi perkenalan dulu, kalian tau Joanna sama Rara, tapi kalian gatau gua, jadi.. gua Serafine, kang roasting"

Chloe memperkenalkan dirinya secara formal, gak formal sih sebenernya, tapi begitulah cara dia memperkenalkan diri.

"Oh kang telat!" Damon dengan semangat menunjuk ke arah Chloe yang sedikit malu karna tidak menyangka bahwa dirinya juga terkenal.

"Stt, rahasia umum itu, gausah di sebat"

Setelah berkicau bersama akhirnya mereka menjalankan tugas yang diberikan oleh bu kepseknya.

.
.
.
.

27 Juni 2022

Sekian trima vote & komen 🙏

SeraFINEWhere stories live. Discover now