아홉 : Dion, Roxana, you guys are sus! And Achille, ily! (2)

3.2K 552 35
                                    


"Jawab," ujar Asher, melipat kedua tangannya di dada, duduk dengan kaki menyilang. Sedangkan Achille, berdiri di belakangnya dengan canggung.

Roxana dan Dion hanya diam, menunduk. Tak mampu berkata. Aura dominan milik Asher menekan mereka berdua, yang duduk bersimpuh di lantai—di hadapan Asher.

Asher menghela nafas panjang, memijat pangkal hidung nya. Tatapan nya menajam, menatap Roxana dan Dion galak.

"Kalian berdua, ku bilang jawab!"

Roxana dan Dion sama-sama bergidik ngeri. Udara semakin mendingin, membuat tubuh mereka menggigil.

"A-anu.." Roxana masih menunduk, mencoba untuk berkata. "Dia .. sudah tidak sopan.."

"Sopan apa?" tanya Asher, masih galak.

"Tidak sopan.. uh," Roxana semakin menunduk, wajahnya memerah malu sampai ke telinga.

"Di-Dion.. DION SUDAH TIDAK SOPAN KARENA SUDAH MENYENTUH KAKAK!" Entah sadar atau tidak, Roxana berteriak—sembari menahan malu, membuat Asher, Achille terkejut dan Dion melototi Roxana. "Di-dia katanya sudah menyentuh.. uhh.."

"Hey!" Dion menyela. "Apa maksud mu, hah?!"

Seakan kejadian wajah-memerah-malu tidak pernah ada, wajah Roxana kembali menjadi biasa—datar, namun kali ini lebih dingin, menatap Dion galak.

"Kau, bajingan mesum!" umpat Roxana. "Berani-beraninya mencari kesempatan di kesempitan! Brengsek! Keparat! #$#&?#!"

Mereka berdua kembali berdebat, sesekali memaki satu sama lain.

Asher memijit pelipisnya, sakit kepala. Aduh, kapan selesainya ini. Sudah tiga jam, loh.

Menghela nafas, Asher bangkit dari duduknya, mendekat pada Roxana dan Dion.

Pletak!
Ctak!

"Argh!"

"Aww! Kak Ash punya dendam sama aku?!" Roxana mengusap dahinya yang di sentil, menatap cemberut pada Asher.

"Mau ku pukul seperti Dion, hm?" tanya Asher dengan senyuman manis.

Roxana bergidik ngeri. Lupakan sikapnya tadi, Kak Asher kalau sedang marah sangat menyeramkan! "Ti-tidak..."

Asher semakin senyum manis, membuat Roxana dan Dion tiba-tiba merinding.

"Kalau begitu, sekarang kalian saling minta maaf."

"Hah?! Gak mau!"

"Tidak."

💢💢

"Minta maaf, atau..." Asher mendekati mereka, lalu membisikkan sesuatu satu persatu.

Roxana dan Dion terkejut bersamaan. Wajah mereka memucat. "Tidak, kami akan minta maaf!" kata mereka serempak.

▶   ▷   ▶

"Hmm~" Asher berjalan dengan riang, dengan Achille berjalan di samping nya, dan Roxana-Dion di belakang sambil melempar tatapan tajam.

Mungkin jika dilihat-lihat, ada sengatan listrik di antara mata mereka.

Rambut putih sebahu Asher berkibar—tak diikat—akibat sapuan angin. Hari ini dia memilih pakaian sederhana—sekaligus nyaman, kemeja hitam lebih besar dari tubuhnya dengan lengan panjang, rompi putih-coklat dengan bros berwarna sapphire di bagian dada, celana biru tua di atas lutut, kaus kaki putih sebetis, dan sepasang sepatu pantofel hitam.

Mereka berhenti, tepat di depan sebuah pintu. "Nah, disini!" kata Asher, lalu mendorong pintu, menampilkan sebuah dapur sekaligus ruang makan. Di bagian pojok ujung kanan, ada beberapa rak buku, meja dan sofa.

Asher: Survive in The Agriche Family!Where stories live. Discover now