열하나 : New Personal Servant (2)

2.9K 553 66
                                    

"Salam kepada Tuan muda Asher." katanya, membungkuk. Hoi! Suara mu .... aksjakjskahak!

"Perkenalkan," Dia kembali berdiri. Kali ini, raut nya melembut, manik coklat merah nya kosong. "Nama saya Adam."

Mulai dari sinilah, kehidupan ku akan berubah drastis.

·

·

·

·

Survive In The Agriche Family!
[The Way To Protect The Female Lead's Older Brother x Male!OC]

Survive In The Agriche Family![The Way To Protect The Female Lead's Older Brother x Male!OC]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Don’t forget to vote!
Happy reading ♥️

< Pelayan Pribadi Baru (2) >

·

·

·

·

────────────────

Aa ... AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!

Siapapun, TOLONG AKUUUUU! (╬☉д⊙)⊰⊹ฺ

"Tuan muda," HIIIIII!

"Ti-tidak! Jangan berani masuk!" perintah ku, panik.

"Tapi, Tuan muda,"

"Ku bilang jangan!"

Pemuda mesum yang merangkap sebagai pelayan pribadiku, ngotot pengen bantu aku mandi! Ya, walau kami satu gender, tapi mana biasa aku dibantu mandi! Mary aja gak bantu (yaiyalah, orang dia cewek). Intinya, aku gak mau dibantu karena gak biasa!

Sejenak, aku bisa mendengar hela nafas. "Baju nya akan saya letakkan di kasur." ujarnya, lalu tidak ada lagi suara.

‘Huhuuu. Mandi aja gak tenang, kedepannya bakalan gimana?’ 

Aku menenggelamkan sebagian kepala ku ke dalam air, menutup mata. Pakaian ku jadi basah—malas melepaskan nya. Kemeja putih bersih dan celana hitam sepaha.

Paling enak nih, mandi sambil di pijitin..

"Tuan muda."

Uhuk! Refleks aku menoleh—seolah kejadian tersedak air karena terkejut tidak ada—dan menemukan Adam, di belakang.

Apa-apaan ini...

APA MAKSUDMU MATA MU DI TUTUP PAKAI KAIN???

"Saya tidak akan melihat," Ia menarik pelan bahuku, membuat ku bersandar. "Jadi .. izinkan saya membantu Anda."

Blush!

Tidak mengindahkan ketidaknyamanan ku, ia memijat perlahan badan bagian belakang ku, membuat rileks. Aku tidak lagi berteriak, meminta nya pergi, mengusir ... atau apapun itu.

Air bak mandi ku di ganti, di isi ulang dengan air campur kelopak mawar. Adam membasuh wajahku lembut, kemudian beralih ke kepala, memijat nya. Entah ia menggunakan apa, yang pasti rambut ku rasanya basah tapi .. aroma nya harum.

Kedua kelopak mata ku memberat, rasa kantuk menyerang. Lalu, akhirnya aku jatuh tertidur selama mandi.

✧ ✦ ✧

Adam masih diam, tidak menyuarakan apapun. Tangannya dengan telaten melepas pakaian Asher, menggosok pelan badan itu. Sesekali, ia melihat luka sayatan di tubuh Asher—ada yang terlihat luka lama, juga baru. Seingat Adam, Asher memiliki sihir, bisa untuk menghilangkan segala bekas luka. Tetapi, kenapa ia tidak menggunakan nya? Apalagi bekas memar dileher...

"Mmm.." Adam tersadar dari lamunannya, menatap Asher bergerak pelan. Raut wajahnya terlihat tenang, walau ia tidak bisa melihatnya karena tertutupi kain. Selesai membilas badan Asher, ia meraih handuk, membalut lalu menggendongnya. Walau matanya tertutupi kain, ia hafal tata letak ruangan itu. Perlahan, ia berjalan pelan, lalu membuka pintu.

Ia mengeringkan rambut dan badan Asher, lalu memakaikan pakaian. Usai melakukan nya, ia melepaskan kain, menampilkan sorot dingin. Kedua bola mata coklat merah itu terlihat kosong. Adam mengubah posisi menjadi lebih nyaman, lalu berdiri didekat dinding, diam seperti patung.

Satu jam, dua jam, tiga jam ...

Tok Tok!
Kriett

"Kak Ash! Ibu me—" ucapan orang yang membuka pintu terhenti, menatap Asher lalu beralih pada pria yang berdiri didinding. Matanya menatap curiga. Sedangkan yang ditatap, Adam, hanya diam acuh tak acuh.

"Siapa?" tanya nya, entah ditunjukkan pada siapa.

Merasa yang bangun hanya Adam (Asher masih bobo ganteng), maka ia menjawab. "Saya pelayan Tuan muda Asher."

"Bukannya Mary?"

"Nona Mary ... telah mengundurkan diri."

"'Nona'?"

Belum terjawab pertanyaan, Asher terbangun.

"Emm...? Roxxie..?"

"Eh, Kak Ash." Buru-buru Roxana masuk kedalam, menghampiri Asher yang terduduk, menguap pelan. "Jam berapa?" tanya Asher. Maka Adam menjawab, "Jam tujuh malam."

"Artinya tiga jam ya aku tidur..." Asher mengangguk-angguk. Lantas ketika kesadarannya kembali sepenuhnya, ia menoleh pada Adam, menatap horor.

"...hah?! Terus mandinya?!"

"Sudah selesai."

"Tidak, maksudku..!"

".. Ada apa, Kak Ash?" Roxana menatap mereka berdua aneh, lalu kembali menatap Adam curiga. "Apa yang kau lakukan pada Kakak ku?"

"Saya melakukan tugas saya." jawab Adam, seadanya. Raut wajahnya terlihat datar, tenang. Tatapan nya lurus ke depan. Membuat Roxana semakin curiga.

Asher buru-buru menyela mereka berdua. Meminta Adam untuk membantunya mengganti pakaian (lebih tepatnya hanya menambah aksesoris) dan menyuruh Roxana untuk menunggu.

Entah kenapa, jika aku tidak berbicara terlebih dahulu, sepertinya akan ada pertikaian.

Mengangguk patuh, Adam mulai membantu Asher. Rambut Asher diikat sejalan lurus kebawah dengan pita sutra hitam, melepaskan eye patch dan memakai anting berbentuk bintang, pakaiannya juga ditambahkan dengan rompi hitam senada dengan kemejanya.

"Selesai," ujar Adam. Sejenak, ia terlihat bangga walau tidak terlalu terlihat.

Bukan tanpa alasan Asher membuat dirinya terlihat semewah mungkin untuk makan malam ini. Jika ia hanya diajak untuk makan malam bersama Ibu dan Kakak Roxana, atau Adriana, mungkin Asher hanya menggunakan pakaian tidur lalu dibalut dengan mantel.

Alasan Asher melakukan ini adalah...

Malam ini makan malam bersama keluarga sinting Agriche. Walaupun, bukan makan bersama dengan kepala keluarga.

Tetapi, bukan itu alasan utama Asher. Alasan sebenarnya..

Ia akan bertemu Lant.

***

[Information corner] : Asher pernah pergi ketemu Lant pakai baju santai doang. Alhasil, dia disuruh berdiam diri di peternakan selama 12 jam, tanpa makan dan minum. Dan, harus mengambil enam bola mata monster yang ada tanpa membuat monster itu mati.

***

- Jum, 18 Mar 2022 -

Asher: Survive in The Agriche Family!Where stories live. Discover now