2. Perjalanan

Mulai dari awal
                                    

"Kakak baik itu siapa, Mommy?" tanya anak laki-laki itu dengan mata yang berbinar menatap susu coklat ditangannya.

"Kakak baik itu bidadari yang memberi kebahagiaan untuk semua orang. Kalo Prinz nanti ketemu kakak bidadari lagi harus lindungi kakak bidadari ya?" ucap wanita itu yang dibalas anggukan semangat oleh sang putera.

******

Selain menjadi penulis, Mira adalah seorang tim WO yang dinaungi sebuah perusahaan besar asal Prancis, ia sendiri biasanya sebagai MC disebuah acara atau hanya sekedar penanggung jawab acara. Acara malam hari ini adalah Anniversary perusahaan asal Jepang yang kebetulan di selenggarakan di Indonesia sekaligus pembukaan cabang yang entah ke berapa, dengan tema klasik bak acara pernikahan sedikit membuat Kita ketar ketir karena tema dekor kali ini ia yang membuat.

"Mbak Mira ya?" tanya seorang pria dengan jas rapi menepuk pundak Mira yang tengah berdiri diujung podium.

"Iya saya sendiri. Ada apa ya, Pak?" tanya Mira dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

"Perkenalkan saya Eriz De Vixcen Asisten CEO Atraxs Company. Sekedar menyampaikan bahwa atasan saya suka dengan dekor dengan anda buat, saya kira manager yang membuat konsepnya." Mira tersenyum hangat mendengar bahwa pemilik acara menyukai desain dekor yang ia buat.

"Syukurlah jika bapak CEO menyukainya. Jujur saya sedikit takut jika desain saya mengecewakan karena ini pertama saya membuat desain dekor di acara besar seperti ini," ucap Mira yang disambut tawa renyah Pak Eriz.

"Mungkin jika ada kesempatan dilain waktu, anda bisa bergabung dalam perusahaan kami, setelah anda resign dari sini tentunya."

"Ah terima kasih atas tawaran nya, Pak Eriz. Tapi saya masih memiliki waktu 5 tahun untuk benar-benar bisa berkerja, studi saya belum selesai," ujar Mira membuat Pak Eriz sedikit terkejut, mungkin ia mengira bahwa Mira sudah berkerja atau sudah selesai melaksanakan studi nya, mybe.

"Waw. Masih kuliah? Semester berapa?" tanya Pak Eriz dengan penasaran.

"Saya masih kelas 12 SMK, Pak. Apakah wajah saya menunjukkan saya sudah setua itu?"

"Really? Saya terkejut dan sakit terhadap anda. But, impresif."

Obrolan mereka terus berlanjut hingga acara dimulai. Dengan anggun Mira berjalan ke tengah podium untuk memulai acara. Dengan balutan dress putih model bonnie yang dipadukan oleh celana jeans hitam lalu jilbab pasmina hitam yang pas dipadukan dengan gaya dekor warna putih gading. Mira membawa acara dengan santai dan penuh wibawa hingga acara selesai dan kini tinggal acara akhir. 

Mira berjalan di antara acara tanpa memperdulikan para tamu yang tengah berbincang-bincang, ia berjalan keluar menuju taman yang nampak sepi.

"Hallo, Assalamualaikum," salam Mira saat telfon tersambung.
"..."

"Baik, Pak. Dokumentasi akan saya kirim segera setelah selesai, akan saya hubungi lagi jika sudah selesai semuanya," ucap Mira santai lalu menutup sambungan telfon setalah mengucapkan salam, ia berbalik dan segera kembali ke dalam untuk menutup acara karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam yang artinya acara sudah selesai, lagi pula ia sudah tidak melihat tamu dan hanya tinggal beberapa orang yang mungkin keluarga dari pemilik acara.

"Kakak Bidadari!" Mira menghentikan jalannya dengan badan yang tersentak kaget saat sepasang tangan mungil memeluk kakinya. Ia dengan cepat menoleh kebawah menatap anak laki-laki yang tadi ia temui di swalayan yang kini tengah memeluknya.

"Hallo, Tampan. Kenapa disini sendirian? Orang tua mu mana?" tanya Mira sambil berjongkok menyetarakan tingginya pada anak laki-laki tersebut.

"Mommy sedang ngobrol dengan Tante disana, Daddy sedang ngobrol dengan Grandpa," jawabnya dengan tangan yang menunjuk segerombolan ibu-ibu sosialita yang tengah mengobrol lalu berpindah pada kumpulan pria ber jas mewah.

"Ayo kakak antar ke ibu mu," ucap Mira lalu dengan mudahnya menggendong tubuh berisi anak itu.

"Permisi, Bu. Saya mengantarkan putra anda," ucap Mira pada wanita yang ia ketahui orang tua dari anak yang ia gendong, juga wanita hamil yang ia bantu tadi siang.

"Hey kamu? Ah terima kasih sudah menolong saya lagi ya? Arshaka memang suka sekali berpetualang jadi tidak bisa diam, ditambah saya sedang hamil jadi tidak bisa terlalu mengikuti dia," jelas ibu tersebut yang dibalas Mira dengan kekehan.

"Shaka disini ya, kakak mau kebelakang buat ngurus temen-temen yang mau pulang karena acara sudah selesai. Jangan pergi sendiri, kasian nanti adeknya didalam perut kalo ikut Shaka lari-lari," ucap Mira sambil menurunkan Arshaka lalu ia pamit pada ibu-ibu disana dan berjalan meninggalkan mereka untuk menuju area belakang acara dimana teman tim nya sedang beristirahat, untuk yang lain akan di bereskan besok pagi.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Spiegel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang