0.6 Kesempatan

173 99 13
                                    

Tinggalin jejak kalian..!!

•••

YEONJUN diam, tenggelam dalam pikirannya. Ada apa dengan Ryujin?

Ryujin tertawa sinis, dan masih menodongkan pistol kearah Yeonjun.

"Kamu bingung? Mau tau kenapa? Saya sempat bertanya pada kalian, apa kalian pernah membunuh orang, walaupun tanpa disengaja, jawab kamu? Ga pernah kami hati-hati dalam bertugas atau gimana lah itu." Ryujin maju selangkah.

"Kamu tau? Kamu MEMBUNUH sahabat saya, tiga tahun lalu tepat dua belas September, TIGA TAHUN LALU!! DAN KAMU BILANG TIDAK PERNAH?!" Ryujin maju lagi selangkah.

Yeonjun menatapnya lekat, mengingat kejadian yang dikatakan Ryujin, tapi tidak ada sedikitpun memori diotaknya tentang kejadian yang Ryujin sebut.

"Siapa? Siapa yang gue bunuh." Yeonjun kini malah maju selangkah.

"Chaeryeong, sahabat saya, kamu menembak dia tepat diperutnya, dan dia tidak bisa diselamatkan." Mata Ryujin panas, rasanya sangat sakit mengingat kejadian dimana ia menjadi saksi meninggalnya sahabatnya.

"Turunin pistol lo, kita bicara baik-baik." Yeonjun berjalan kearah Ryujin.

"Kamu! Kamu mempercepat kematian kamu sendiri jika mendekat." Ryujin semakin mempererat memegang pistolnya.

"LETAKIN." Yeonjun langsung merebut paksa pistol itu dari tangan Ryujin.

Srek

Pistolnya terjatuh didekat Ryujin, Ryujin langsung mengambilnya, setelah bangkit Ryujin menghadap kearah Yeonjun yang kini mengarahkan pistol juga kepadanya.

"Taruh pistol itu, kita bicara." Tegas Yeonjun.

Tanpa takut Ryujin langsung mengarahkan pistolnya kearah Yeonjun, kini mereka sama-sama berbahaya.

"Letakin, gue juga bisa nembak lo Ryujin!"

Ryujin menatapnya penuh benci. "Saya kasih kamu kesempatan, saya ingin sahabat saya melihat siapa pelakunya, saya ingin orang tua sahabat saya melihat siapa pelaku yang sudah membunuh anaknya, besok ikut saya jika kamu bukan orang pengecut setelah membunuh orang lain." Ryujin menurunkan pistolnya lalu pergi meninggalkan Yeonjun.







Hari ini Ryujin minta izin kepada komandan mereka untuk liburnya dan juga Yeonjun karena mereka menangkap preman semalam, bukan kasus besar tapi akhirnya komandannya memberi mereka libur.

Kini Ryujin dan Yeonjun sudah dimobil dengan Ryujin yang menyetir, Ryujin berniat membawa Yeonjun kemakam Chaeryeong dan kerumah orang tua Chaeryeong.

Setelah sampai dan membeli bunga, Ryujin berjalan menuju makam sahabatnya diiringi oleh Yeonjun dibelakangnya.

Sesampainya dihadapan makam Chaeryeong, Ryujin langsung meletakkan bunga yang ia beli.

"Gue bawa hadiah lebih buat lo." Ryujin menatap Yeonjun yang kini berdiri disebelahnya.

"Lo tau, nih orangnya yang udah bunuh lo, gue bawain dia kesini biar lo tau siapa pelakunya." Ryujin menatap Yeonjun lagi. "Sapa sahabat saya." Suruhnya.

"Ha? Oh, hi?" Yeonjun mendadah kecil karah makam Chaeryeong.

"Minta maaf!"

"Emm. Maaf saya bener-bener gatau malam itu kalo ada korban."

Yeonjun udah dikasih tau Ryujin tentang kejadian malam itu.

"Gue balik Chaer, gue mau bawa dia kerumah orang tua lo dulu." Ryujin langsung meninggalkan makam Chaeryeong, diikuti oleh Yeonjun dibelakangnya.

REVENGE | Yeonjun Ryujin ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora