"iya, hati-hati ya. Belajar yang bener. Jangan bertengkar sama temen lho," kata Ai sambil mengambil Dion dari gendongan Nina

"siap, bun," jawab Nina sambil berhormat kemudian mencium tangan Ai dan aku tertawa serta mencium kening Nina

"cium tangan kakak Nina dulu!" kata Ai sambil menggulurkan tangan Dion

"dada…." kata Nina sambil melambaikan tangannya dan dibalas oleh Ai dengan kata yang sama

"ak Io?“ kata Dion sambil bergerak di gendongan Ai (kak Nino)

"kak Nino sakit, sayang. Jadi masih tidur di kamar," kata Ai memberitahu

"ak Io tit?“ kata Dion ketika Ai membawanya ke gendongan (kak Nino sakit?)

"iya, kak Nino sakit. Dion nanti temenin kak Nino ya, biar cepet sembuh!" kata Ai sambil berjalan menuju kamar Nino dan Dion yang berada di gendongan Ai menganggukkan kepala

Ai memasuki kamar Nino dengan Dion yang berada di gendongannya. Kamar itu terasa sepi. Kamar itu terlihat cerah karena sinar matahari masuk melalui jendela kamar. Itu menandakan bahwa tirai sudah dibuka. Yang membukanya adalah bibi, Karena itu memang sudah menjadi pekerjaan bibi.

Nino terlihat sedang menyenderkan badannya di ujung kasur. Dia duduk selonjoran dengan selimut yang menutupi setengah badannya. Terlihat mangkuk dan gelas yang sudah kosong. Dan ada juga bungkus obat yang sudah dibuka. Itu tandanya Nino sudah sarapan dan meminum obatnya.

"ak Io…." panggil Dion dengan suara keras saat melihat kakaknya (kakak Nino)

"suuuut….. kakak Nino masih sakit," kata Ai sambil meletakkan jari telunjuk ke bibirnya tanda untuk jangan berisik dan Dion menganggukkan kepala

"gimana? Udah baikan?“ tanya Ai saat sudah duduk di sisi kasur Nino dan dijawab anggukan

Ai meletakkan tangannya ke dahi Nino untuk memeriksa demam Nino. Ternyata demamnya sudah turun dan Nino sudah terlihat lebih segar dari kemarin. Dion sedikit rewel dalam gendongannya karena ingin memeluk kakaknya.

"Dion mau cium kak Nino?“ tanya Ai

Dion mengangguk dan berkata, "um ak In." (cium kak Nino)

Ai langsung mendekat ke Nino dan mengarahkan Dion untuk mencium kakaknya itu. Nino yang melihat, membantu Ai untuk mendekatkan wajahnya ke Dion. Dion terlihat senang dan kemudian tertawa.

Nino langsung mengambil Dion dari pangkuan Ai. Nino memangku Dion dan menyadarkan kepala Dion ke dadanya. Nino menciumi ujung kepala Dion dengan sayang sambil mengelus punggung kecil adiknya itu.

"Dion temenin kak Nino ya, biar kak Nino nya cepet sembuh," kata Ai sambil mengelus kepala Dion dan dianggui oleh Dion

"Nino, bunda titip Dion ya. Nanti Dion kamu ajak tidur sekalian aja bunda mau keluar sebentar," kata Ai dan dianggui oleh Nino

Ai beranjak dari duduknya dan mencium pipi bayi lucu itu kemudian mencium ujung kepala Nino. Ai langsung berjalan menuju pintu kamar Nino. Ai keluar dari kamar dan membiarkan dua kakak beradik itu untuk bersama.

"Dion, adiknya kak Nino," kata Nino setelah bunda tirinya pergi dari kamar Nino

"Dion seneng ngga, di gendongan kak Nino?" tanya Nino dan dianggui oleh Dion yang masih asyik memeluknya seperti koala

"ak Io tii?“ tanya Dion (kak Nino sakit) dan dianggui oleh Nino

"pet buh ak," Nino mengangguk mendengar ucapan khas anak kecil yang belum lengkap itu (cepet sembuh kak)

"Dion sudah mandi?“ tanya Nino dan dianggui oleh Dion dengan semangat

"siapa yang mandiin?“ tanya Nino sambil menciumi Dion

"nda," jawab Dion sambil tertawa (bunda)

"Dion sayang sama bunda Ai?“ tanya Nino sedikit ragu, karena tidak yakin jika adik bayinya itu mengerti maksud pertanyaannya

"On yang nda," kata Dion (Dion sayang bunda)

"iya, Dion sayang bunda," kata Nino mengulang ucapan Dion

"kak Nino mau tidur. Dion temenin kak Nino tidur ya," kata Nino

Dion mengangguk dan berkata, "dur." (tidur)
Nino meletakkan Dion di sampingnya yang kemudian dia membaringkan tubuhnya. Dion ditarik olehnya dan mengajaknya berbaring di sampingnya.

'Terima kasih bunda Ai, mau mengurus Dion, adik Nino,' kata Nino dalam hati sambil berbaring dan memeluk Dion dengan erat dan menciumnya dengan sayang.









🌹🌹🌹🌹🌹















Enough for today

Please waiting for the next update in the next Saturday 😊😊😊

Don't forget vote and comment

Follow this account fanyawomenly

Thank you have waited this story

Thank you have read this story

Thank you have voted and commented

Have a nice day

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWo Geschichten leben. Entdecke jetzt