!¡ Besok Bareng.

13 1 0
                                    

" ... Errin, ya? Pantes aja namanya gak asing." Batin Mayuzumi semakin mengrandom.

Cie, Mayu mulai kepo /g.

12.07 AM

Pun seketika dua permata kantuk Aoyuki mendelik sesaat mengetahui waktu yang ditunjukkan jam dinding bagai mendadak sudah selarut ini, ketika mulai menyadari beberapa pesan masuk dari Errin segera setelah iia baru saja selesai membersihkan diri bersamaan dengan piyama santai yang terpasang rapi.

"Waduh, lupa, njir! Semoga gak ada PR yang kelupaan juga aja, sih ... ," gumam Aoyuki yang dengan segera mengambil posisi siap memenuhi keputusannya untuk membantu Errin dalam menyelesaikan data siswa-siswi baru yang akan menampakkan wajahnya di Niji Gakuen tahun ini sampai-sampai menyambar laptop pun malah sambil menjatuhkan diri dalam kenyamanan pulau kapuk yang mulai mengundang kantuknya kembali berkali-kali.

Aoyuki menguap, sebelum akhirnya mengusap matanya. "Ah, sedikit lagi, loh, dahal ... !" gumamnya kembali alih-alih menyemangati diri, walau agak menggerutu kedengarannya tadi, bahkan semakin menjadi ketika ponselnya berdering tanda panggilan masuk dengan begitu nyaring di tengah malam yang sudah hening sekali. Apalagi mengingat kakek-neneknya yang telah jatuh terlelap sedari tadi.

Maka dengan kesal Aoyuki menerima panggilan  pun mulai menjawab, "Ya, halo." Tentu sembari mencegah konsentrasinya tak terpecah-belah.

"Oya, haloo, Aoyuki. Maaf ganggu, nih. Cuma mau tanya, kamu tau Kei di mana? Si bocah gak keliatan batang hidungnya."

"Lah?"

Biasanya semakin cerah mentari pagi yang membentangi nabastala akan semakin resah yang dirasa setiap anak sekolah. Namun, agaknya mereka juga sudah terbiasa dengan  tergesa-gesa. Pun meski begitu tak sedikit dari mereka yang leha-leha bahkan biasa saja, seperti Mayuzumi Kai dkk contohnya yang mana masing-masing dari mereka ada yang baru selesai menata buku mapel, membersihkan diri, sampai berseragam rapi juga akhirnya.

Hingga sesaat Akina yang baru saja akan mengenakan sepatu bertanya, "Oya, emangnya kita harus naik bus yang mana buat cepet sampe ke sana ... ?"

" ... Eh, iya, 'kan kita gak tau sekolahnya di mana dan kaya apa, ya ...." Fuwa nampak mengingat-ingat, walau sebenarnya gak berniat.

"LAH? YANG DAFTAR DULUAN MASA GAK INGET JALAN?" seru Akina mulai emosi.

"Yaudah, jalan aja pake gugle map," ucap Mayuzumi santai yang sebenarnya terburu-buru juga mengingat ia baru saja akan membersihkan diri segera setelah selesai menata buku mapelnya tadi.

"ASTAGHFIRULLAH LO SENDIRI BARU MANDI, YU? YAALLAH SABARKANLAH HAMBA JAN SAMPE TELAT NAK MURID BARUMU NI!" Keknya Akina mulai ruqiyah, sih, ini fix /y.

Lelah, ya?
Semangat, Akina.

"Udah belom, nih, Rin?"

"Iya, dikit lagi, kok!"

Dan memang untuk beberapa saat lamanya Aoyuki harus menunggu, sebelum akhirnya yang ditunggu menampakkan batang hidung yang lengkap dengan semua tanggungan a.k.a berkas sekolah yang telah dibagi menjadi beberapa tas yang dibawanya itu.

"Nah, yuk," ucap Errin selaku dia yang ribet sendiri dengan tas-tas tersebut.

Sementara Aoyuki menggelengkan kepala saking tak habis pikir. "Gini banget, ya, jadi babu sekolah," katanya sungguh gak berniat memberi dukungan, selain bantuan membawa beberapa tas ga jelas Errin.

"Saya sendiri juga gak mau gini, Kak," timpal Errin yang juga sudah penuh dengan senyum tertekan.

Sesaat siulan riang seorang pemuda yang alih-alih mengikuti irama kicauan merdu burung-burung di udara terhenti segera setelah perjalanan kakinya membawanya sampai ke sebuah kuil sederhana yang menjadi tempat tujuannya untuk menjemput sesosok gadis sana agar dapat berangkat sekolah bersama-sama.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 16, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Besok SekolahWhere stories live. Discover now