22

61 4 0
                                    

Makasih buat kalian yang setia baca dan like cerita ini 🥰🥰🥰
.
.
.

Pencet tombol bintang nya guys sebelum baca
.
.
.

Jangan lupa tandai typo
.
.
.

Selamat membaca
🤗🤗🤗🤗🤗🤗

********

"Marvin, Zenith! Ayo masuk, papa udah pulang. Sedikit lagi Matthew juga tiba" Panggil Mama Livia dari depan pintu menuju ke taman.

"Iya ma," Sahut Zenith dan Marvin kompak lalu masuk ke dalam rumah untuk menemui Papa Marvin yang baru pulang setelah mengurus beberapa urusan penting di kantor.

Deg-degan nih gue mau ketemu bokap nya si dosror. Gimana kalau dia nggak suka sama gue?

Zenith tanpa sadar mengeratkan genggamannya pada tangan Marvin hingga sang empu menoleh ke arahnya. Marvin memberikan senyuman termanisnya lalu mengelus lembut tangan Zenith seolah mengatakan semua akan baik-baik saja.

"Ayo sayang, kita temui papa aku"

Tiba di ruang tamu, Zenith langsung di buat ciut dengan sosok Papa Marvin yang memiliki aura menyeramkan. Apalagi ketika netra gelap pria paruh baya itu bertubrukan dengan manik coklat milik Zenith begitu tiba di ruang tamu.

"Pah, kenalin ini Zenith. Dia pacar Marvin yang waktu itu nolongin mama sama Jaden" terang Livia memperkenalkan Zenith dengan Andrew, Papa Marvin yang  memandang gadis itu penuh selidik.

"Zenith sayang, ini papa nya Marvin. Papa Andrew," lanjut Mama Marvin memperkenalkan.

Malah gue di lihat tanpa kedip sama muka datar papanya Marvin lagi. Kan gue jadi tambah takut.

"Aku Zenith Wood, senang berkenalan dengan om" sapa Zenith mengulurkan tangannya ke Papa Marvin. Tidak lupa ia memberikan senyuman terbaiknya yang sedikit kaku karena efek takut.

Siapa yang tidak takut di tatap begitu?

Apa Andrew tidak menyukai Zenith?

Andrew meraih tangan Zenith untuk menyambut jabatan tangan gadis itu lalu memberikan senyuman hangatnya sambil menepuk pelan punggung tangan Zenith.

What just happen? Does he just smiling?

"Hi, Zenith! Panggilnya Papa aja yah kayak Marvin. Nggak usah tegang gitu, papa nggak makan orang kok. Papa udah dengar banyak cerita tentang kamu dari Mama, Jaden dan Marvin"

Zenith menghela napas lega dan membalas senyuman Andrew dengan senyuman manis miliknya. Ternyata Papa Marvin hanya menyeramkan dan dingin di awal.

"Hehehe, i-iya pah"

"PEOPLE, I'M HOME!!"

Teriak seseorang dengan suara baritonnya dari arah pintu utama. Tidak lama, sosok yang berteriak itu muncul di ruang tamu lalu memeluk Livia yang berjalan menghampirinya.

"Welcome home, dear!" Sambut Mama Marvin memeluk anak bungsunya yang baru saja kembali setelah menetap lama di luar negeri untuk mengambil S2 nya.

"Hi, mama. Aku rindu banget sama mama," balasnya mengecup pipi kiri dan kanan Mama Livia sembari memperlihatkan senyuman manisnya.

Jika Marvin cuek, dingin, dan tidak senang bersosialisasi, maka Matthew kebalikannya. Dia senang bergaul, bercanda dan ramah dengan siapapun. Bahkan saking ramahnya dia selalu menerima ajakan perempuan manapun untuk menemani nya dan menjalin hubungan bersamaan dengan beberapa dari mereka.

𝕋ℍ𝔼 𝔸ℕℕ𝕆𝕐𝕀ℕ𝔾 𝕃𝔼ℂ𝕋𝕌ℝ𝔼ℝTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang