3. Tangis dalam diam

85 55 100
                                    




HappyReading
°
°
°
~o0o~

Brakkk!!! *seperti biasa, anggap.. Anggap saja itu suara ember jatuh
















Terdengar suara ember pakaian jatuh di telingaku. Dan benar saja, ibuku yang menjatuhkan nya dan segera menghampiri ku yang mengusap kepala sambil menangis

"Apa yang terjadi ini? Agas! Katakan pada ibu nak! " tanya ibu kepada agas yang terlihat santai

"Ibu tanya saja pada suami mu" balas agas, yang segera masuk kedalam kamar

"Anak kurang ajar kamu! " teriak ayah, yang enggan dijawab oleh agas

Agas... Agas... Santai banget, iya... Agas berani dengan ayahnya, karena dia laki-laki, ayahku selalu marah dengan anak perempuannya saja, dia selalu mementingkan ku karena aku perempuan, jadi harus dijaga

Kalau kak agas, ya dia bisa jaga dan rawat diri sendiri, kata ibu sih "mungkin ayahmu ingin kakak lebih mandiri dengan menjaga dan merawat diri sendiri"

Makanya kak agas lebih membangkang karena jarang diberi perhatian kepada ayah. Poor kak agas :(

Oke lanjooot...

"Ayah! Apa yang terjadi?! Kenapa kamu memukul Nari? " teriak ibu kepada ayah tidak kalah keras

Dengan cepat, ayah menghampiri ibu dan mencengkram rahang ibu.

"Berani kau berteriak dihadapan ku, Wanda?! Dia!!! Dia!! Anak tidak punya sopan santun, menarik-narik tanganku yang sedang berbicara didepan Riana, mau ditaruh dimana muka ku? Dikira aku tidak becus mendidiknya. Kamu! Ajarkan pada anakmu, apa itu sopan santun" sambil menunjuk kearahku dan melepas cengkraman lalu pergi keluar meninggalkan rumah

Aku menangis semakin kencang saat melihat ibu menahan tangisnya

"Yang sabar ya nak, ibu tau ini bukan salahmu" sambil memeluk dan mengelus rambut ku

Ku rasakan rambutku basah, aku tau ibuku sedang menangis dalam diam.

*kenapa ayah terlalu berlebihan terhadap tante Riana? * batinku sambil menahan isak tangis

Aku merengek manja mengajak ibu menuju ke kamar untuk tidur.

Saat ibu tidur, aku melihat bercak merah dibagian wajah dan rahangnya, apakah itu perbuatan ayah?

Sungguh... Ayah semakin tidak bisa di kendalikan emosinya :(
Semakin takut hanya untuk bersikap didepan ayah

Hmmm... Bertanya tentang nenek? Dia memang tidak terlalu ikut campur di keluarga, karena dia selalu bekerja untuk diri sendiri, dia tidak dinafkahi ayah ataupun ibu. Iya.. Dia seorang nenek yang angkuh, enggan meminta bantuan pada menantunya ataupun anaknya sendiri. Istilah nya gengsi dengan menantu dan anak sendiri

Sore menjelang malam, saatnya makan malamKulihat ibu sedang menyiapkan makanan untuk makan malam hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sore menjelang malam, saatnya makan malam
Kulihat ibu sedang menyiapkan makanan untuk makan malam hari ini

"Nak, ayo makan" ibu memanggil kak agas dan juga aku untuk segera makan

"Ayah mana bu? Kok belum pulang? Apa masih marah dengan Nari? " tanyaku dengan lesu

"Mana pulang orang itu, paling-paling juga nginep dikolong jembatan" jawab kak agas dengan tanpa dosa

"Husshh! Mulutmu gas, gaboleh gitu, dia ayahmu. Ayah bilang waktu ibu telpon, dia menginap dirumah pak slamet" jawab ibu yang sebenarnya sedang berbohong

Iyaa.... Dia sedang dirumah... Hmmm.. Itu...













Tante Riana 😒
Siapa lagi coba?

"Ayah apaan, tidak mendidik anak, giliran salah, yang dimarahin ibu, dibilang salah mendidik, tch... Mana selingkuh dengan Si siapa si Riana... Riana tu" jawab kak agas tak mau kalah

"Agas, jaga ucapanmu, ibu tidak pernah mengajarimu begitu, jangan menuduh jika tidak ada bukti" marah ibu pada kak agas

"Bukan menuduh bu, benarkan? Mereka memojok disekolah Nari, ketemuan di persimpangan gang, apalagi coba? Yakin kebetulan? "

"Agas!!!! " teriak ibu

"Iya, iya, ga lagi deh" jawab kak agas, yang menyelesaikan acara adu mulut di meja makan

"Ibu" panggilku pada ibu, yang hendak bertanya

"Kenapa sayang? Mau tambah nasi? "

Aku menggeleng lalu berbicara
"Apa itu selingkuh" tanyaku dengan wajah polos

Seketika kak agas begitu juga ibu tersedak makanan yang mereka makan

"Uhukkk uhukkk... Bukan apa nak, udah lanjut makan yuk, gabaik makan sambil bicara" jawab ibu

"Nyam nyam.... Owkwe ibwu!" jawabku disela- mengunyah makanan

 Owkwe ibwu!" jawabku disela- mengunyah makanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bulan mulai menampakkan dirinya...

Saatnya istirahat dan bersiap memulai hari esok

"Ibu, aku dan kak agas tidur yah!! "

"Iya nak, selamat malam gas, nar"

"Malam bu" jawabku dan kak agas bersamaan

Tbc
Jangan tanya lagi yah, nenek Nari memang tidak pernah ikut makan malam, karena pulang jualan selalu tengah malam. Kalaupun dia dirumah, ya dia jarang berbaur dengan orang dirumah, melainkan berbaur dengan orang luar, yah... Tetangga.
Btw Ada yang tau ga kira" kenapa ayah Nari sebegitu nya ke Tante Riana?

Mungkin chapter berikutnya makin seru nih...

Eh jangan lupaaa!! Comment dan vote😍

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 29, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

"AKU"Where stories live. Discover now