33. ecstasy.

92 34 59
                                    

Ide mengajak si gadis berpergian bersamaan sebentar ke kediaman sang kawan rupanya tidak seburuk yang dibayangkan semula, awal memasuki perkarangan bocah tengil itu pun langsung menyambut mereka dengan sapaan yang tergolong amat sangat … berlebihan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ide mengajak si gadis berpergian bersamaan sebentar ke kediaman sang kawan rupanya tidak seburuk yang dibayangkan semula, awal memasuki perkarangan bocah tengil itu pun langsung menyambut mereka dengan sapaan yang tergolong amat sangat … berlebihan.

Bagaimana tidak? Jonathan berteriak memanggil nama mereka di depan perkarangan rumahnya sambil salto demi menghampiri dengan cara tak biasa, kemudian ia mengeluarkan sikap kuda-kuda hal itu membuat Naraya bersembunyi di balik badan Nachandra bergidik ngeri. 

Sebenarnya sih tidak masalah bagi Nachandra, malah ikhlas lahir bantin, terlebih kan bisa caper sedikit ke Naraya hehe. 

"ANJIR, JONATHAN STRESS." Satu pukulan pelan didaratkan ke kening bocah itu yang hanya dibalas tawaan renyah. 

Sementara si gadis yang kaget masih merasakan trauma tak mengalihkan pandangannya terlalu was-was dengan anak bernama lengkap Jonathan Abrian tersebut. Seaneh-anehnya Nachandra Renjana dirinya tak menyangka ada yang bisa bertingkah jauh lebih aneh. 

"Hehe sini gabung bakar bakar sama Mak, Bapak gue," tunjuknya terkesan tidak sopan ke arah orang tuanya langsung, untung mereka tak terlalu galak dan selalu memaklumi tingkah anaknya sejak sedari orok. 

Jonathan tau tentang fakta bahwa Naraya adalah seorang yatim piatu yang hidup dengan ibu tirinya, tak jarang pula mendengar rumor ternyata gadis itu sering disalah-salahkan oleh keluarganya. Membuat hati anak itu ikut terisis membayangkan bertapa sulitnya menjadi Naraya. 

Membayangkan hidup tanpa seorang ibu dan ayah Jonathan angkat tangan.

Ia menarik tangan gadis itu girang bak sedang memperkenalkan calon istrinya ke pada ayah dan ibunya ingin membawanya hingga sedikit terseret-seret Nachandra memukul lengannya langsung dibalas cengiran kuda. 

Bu Laras langsung menyambut Naraya dengan lembut seulas senyuman wanita paruh baya itu pun mengembang ramah, meskipun terkesan agak bar-bar karena beliau berteriak keras terdengar sampai kompleks sebelah.

"YA ALLAH ANAK GADISNYA PAK DIRMAN LOH UDAH GEDE CANTIK LAGI." Langsung dipamerkan ke suaminya, membuat si gadis melotot kaget. 

"OOALAHH INI TOHH, CANTIK BEGINI KOK, " hebohnya sambil tak berhenti mengigit jagung panggangan sang istri, melirik ke kediaman seseorang menyindir tetangga sebelah, tak lain adalah rumah Bunda Tiara.

"Udah punya pacar??" tanya Laras lagi tersenyum lebar, hati Naraya terisis, sebab sudah lama dirinya tidak mendapat pertanyaan-pertanyaan tak penting semacam ini, orang-orang di rumah tidak memedulikan apapun yang ia lakukan. 

Sedangkan mereka adalah orang asing yang baru ditemui malam hari ini bisa bersikap begitu lembut seketika mampu meyakinkannya tak semua manusia itu jahat.

"Hm udah enggak-eh udah putus," jawabannya seadanya. Bu Laras dan Pak Jamal menggangguk mengerti beralih menatap lelaki di sebelah.

"LOHH INI KAN PASTI NAK, CHANDRA KANN?? ANAKNYA BU MARNIA?"

When The Sun Goes Down [𝘤𝘰𝘮𝘱𝘭𝘦𝘵𝘦𝘥]Where stories live. Discover now