❛ O7. Kunci awal dan akhir ⨳

1.4K 280 2
                                    


Kereta yang melaju di dalam terowongan itu menimbulkan suara derak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kereta yang melaju di dalam terowongan itu menimbulkan suara derak. Meskipun gerbong diisi oleh banyak penumpang, tapi tak satupun dari mereka yang mengeluarkan suara bising. Kebanyakan mereka menggunakan nada pelan jika ingin mengobrol. Khas masyarakat Korea.

Meski begitu Kaya juga tak masalah, karena ia benar-benar menyukai suasana sepi di gerbong. Tapi anehnya ada perasaan tak enak yang sedari tadi bersarang di benaknya. 

Sebagai orang yang sudah mengalami kehidupan beberapa kali, tentu saja insting miliknya sudah terasah tajam. Jadi ia tak mungkin meragukan instingnya yang sedari tadi gelisah. Padahal sebelum ia dan kakaknya duduk di dalam gerbong semuanya baik-baik saja.

Tapi anehnya setelah menginjakkan kakinya ke dalam gerbong instingnya membunyikan alarm tanda bahaya di kepalanya. Beberapa kali ia menghela nafas berusaha menenangkan pikirannya. Sayangnya semua tindakan untuk menenangkan dirinya sia-sia karena instingnya masih saja memberikan tanda bahaya.

Seolah-olah akan terjadi sesuatu yang besar, yang pastinya akan mengubah kehidupannya damainya untuk kedepannya.

Jari-jarinya dengan gelisah menekan konsol nitendonya sehingga menghasilkan bunyi agak nyaring. Netra biru dengan pupil bintang itu menatap layar dengan fokus berusaha melupakan rasa gelisahnya yang tiap detik semakin menggerogoti pikirannya. Bibirnya yang terpoles liptint itu ia gigit dengan gemas.

Gadis itu benar-benar gelisah sekarang, bahkan ia sudah memblokir semua indranya hingga tak mendengar panggilan sang kakak.

"Kaya!" Sentuhan lembut di bahunya membuat gadis itu sadar dari lamunannya. Ketika ia mendongak, ia melihat netra hitam milik Dokja yang menatapnya khawatir.

Kaya mengerjapkan matanya saat kesadarannya kembali secara perlahan. Ia juga memperhatikan tatapan dari wanita yang duduk di samping kakaknya. Wanita dengan surai cokelat itu mengenakan kaus putih dibalut blazer dan celana panjang berwarna cokelat seperti rambutnya. Kaya menduga jika wanita itu merupakan salah satu rekan kerja kakaknya di kantor.

Ia menghela nafas perlahan menenangkan dirinya, setelah itu ia kembali menatap Dokja yang masih menatapnya lamat.

"Kau baik-baik saja?"

Kaya mengangguk pelan dan memberikan senyuman tipis. Ia tak ingin membebankan lakai-laki itu dengan kekhawatirannya yang tak berdasar. "Ada apa? Maaf aku tadi terlalu fokus melawan musuh, jadi aku tak mendengar kau memanggil."

Kebohongan itu meluncur dengan mulus, meskipun Kaya tau jika seorang Kim Dokja pasti tak akan terkecoh dengan kebohongannya.

Meski tau jika Kaya berbohong saat itu, Dokja tak bisa memaksanya untuk berbicara jujur saat ini. Ia tau jika Kaya merupakan tipe yang tak bisa dipaksa untuk bicara tentang apapun yang mengganggu pikirannya. Ia hanya bisa menghela nafas lelah memikirkannya.

"Aku ingin mengenalkanmu pada seseorang. Kaya ini Yoo Sangah-ssi, rekan kerjaku di kantor. Yoo Sangah-ssi ini Arukawa Kaya, dia adik perempuanku satu-satunya."

Enchanted. (ORV x reader) [REMAKE]Where stories live. Discover now