❛ 2. Anak laki-laki minimarket ⨳

2.1K 330 1
                                    



Keesokan harinya Kaya terbangun karena mendengar dering alarm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keesokan harinya Kaya terbangun karena mendengar dering alarm. Dahinya mengerut saat mendengar suaranya yang begitu keras, tangannya segera menarik selimut tebal yang menyelimuti tubuhnya untuk menutupi kepalanya. Tapi sayangnya alarm tersebut tidak akan berhenti dengan sendirinya.

Dengan amat sangat terpaksa, Kaya bangun dari ranjang dan mematikan jam weker di nakasnya. "Astaga... Setidaknya biarkan orang tua yang malang ini mendapatkan istirahat yang layak..."

Karena sudah bangun, rasa kantuknya kini benar-benar sudah hilang. Kaya bahkan sudah tidak berselra lagi untuk kembali tidur. Setelah memikirkan banyak pertimbangan, gadis itu memutuskan untuk mandi terlebih dahulu dan bersiap untuk sekolah. Untungnya ia ingat jika tubuh barunya sekarang masih menempuh pendidikan.

Setela menghabiskan waktu hampir tigapuluh menit, gadis itu akhirnya siap untuk pergi ke sekolah. Masih ada banyak waktu sebelum bel sekolah, jadi ia memutuskan untuk membeli sarapan di luar dengan dalih berkeliling untuk menghafal lingkungan sekitar. Padahal jika boleh jujur gadis itu hanya terlalu malas untuk memasak.


〄  〄


Dering pintu minimarket berbunyi saat Kaya keluar dari sana, kini di tangannya terdapat dua roti, satu onigiri dan susu vanilla. Jangan salah paham, Kaya membeli sebanyak ini sejujurnya bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk orang yang sedang duduk di depan minimarket.

Sedari ia masuk ia memperhatikan penampilan lusuh anak itu meski memakai seragam sekolah. Perban dan plester nampak di wajahnya, belum lagi lengan kurusnya yang terbungkus perban dengan asal.

Melihat pemandangan seperti itu tentu saja Kaya tidak bisa tinggal diam, ia jadi teringat murid-muridnya dulu sebelum ia rawat dan menangkat mereka menjadi muridnya.

Kakinya tanpa ragu melangkah mendekati anak laki-laki tersebut. Dari jarak dekat ini Kaya semakin bisa melihat bekas luka di sekujur tubuhnya, entah karena aksi pembullyan atau mungkin penganiayaan dari keluarganya. Entahlah, siapa yang peduli?

Saat anak laki-laki itu sedang asik memakan onigirinya perlahan sambil menunduk, Kaya meletakkan dua bungkus roti isi cokelat di depannya.

"Unukmu."

Suara gadis itu berhasil menarik perhatian anak laki-laki itu, matanya yang sehitam langit malam itu menatap bolak-balik antara dua bungkus roti di depannya dan gadis asing yang entah darimana tiba-tiba memberikan roti itu padanya.

Ah, ia tau. Mungkin saja gadis di depannya mengasihaninya karena penampilannya yang menyedihkan. Dahinya berkerut halus, tanpa sadar ia menggigit bibir bawahnya.

Enchanted. (ORV x reader) [REMAKE]Where stories live. Discover now