Di ujung sana, Athena bisa melihat anak-anak Gladiator menyerukan namanya dengan heboh. Teman-temannya itu, baik inti Gladiator maupun anggota mereka, sangat jarang yang berkenan datang di acara-acara sesak manusia seperti ini. 

Sangat kaku.

Hampir semua anggota mereka jarang bersenang-senang melakukan hal seperti ini. Menonton pertunjukan ataupun lainnya. Hidup mereka sangatlah serius. Banyak dari mereka yang langsung pulang karena memilih belajar bisnis bersama orangtuanya dibanding bersenang-senang.

Memikirkan masa depan memang bagus, tapi disatu sisi itu membuat mereka sangat sulit untuk bersosialisasi. Citra Gladiator sangat terlihat dingin seolah tidak bisa digapai dipandangan banyak murid.

Banyak juga yang bertanya-tanya, bagaimana mereka mengumpulkan para anggota jika bahkan desas-desus mereka akan menerima anggota baru tidak pernah terdengar. Membuat anak-anak yang ingin bergabung memilih mundur seketika.

Athena tersenyum kecil saat melihat mereka terlihat bersemangat menggaungkan namanya. Daniel bahkan berteriak kencang membuat Dario menutup wajahnya karena malu. 

Di sampingnya ada Aiden yang memandangnya dengan tersenyum miring, dan sedikit ke arah kanan Athena bisa melihat seseorang meneriakan namanya menggunakan sebuah pengeras suara.

"ATHENA WOY ATHENA!"

Tunggu-tunggu...

Sejak kapan ada anak Gladiator yang segila itu? Dan darimana pengeras suara itu berasal!?

Dario yang mendengar suara keras memekakan telinga itu mengumpat pelan dan menoleh ke arah suara itu berasal. Ia mengerjap shock tidak menyangka saat sang pelaku menggunakan jaket leather hitam yang terukir logo pedang itu. 

Dario, Daniel bahkan Aiden ketiganya kompak menoleh ke arah sang pelaku. Merasa ada yang menatapnya, pelaku yang meneriakan nama Athena itu menoleh dan menemukan tiga kepala yang melihatnya datar. 

Orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Raffan itu menyengir dan menunjukan tanda 'peace' di tangannya. Ia berbisik ke arah Hiro yang sedari tadi menahan tangannya untuk mendorong Raffan dari atas tribun. 

"Gue diliatin bodyguardnya buset!" Raffan berbisik pelan ke arah Hiro. 

"Lagian lo siapanya anjing!" Hiro menatap balik Raffan mendesis jengkel.

"Gue mau buat club pecinta Athena. HAHAHAHA!" 

Hiro menatap temannya itu malas. Ingin sekali ia langsung mendorongnya dari atas sini. Ia tau apa yang ada dipikiran Raffan. Apalagi selain menipu siswa di Mc Callister dengan membawa-bawa nama Athena seperti yang ia lakukan saat membawa-bawa nama Backsword pada murid-murid baru beberapa minggu yang lalu!

Athena yang melihat kejadian itu tak ayal tersenyum geli. Ini sedikit menghiburnya. Entah dari kapan teman-teman Jervan itu berada disana dan untuk apa mendukungnya sedangkan mereka sama sekali tidak kenal meskipun sering tak sengaja bertemu.

"Kak." Salah satu adik kelasnya mengodenya untuk bersiap. 

Baiklah, saatnya dimulai. 

....

"Hais siapa ini anjing!"

Rafan mengumpat saat sedari tadi ponselnya bergetar. Serius! Raffan itu sedang asik-asiknya menonton para perempuan cantik di depan sana! Tidak bisakah semesta memberikan ketenangan padanya barang sebentar!

Apalagi ini ada iblis Mc Callister yang entah bumi berguncang dari mana, mau menjadi bagian dari acara ini. Tidak biasanya!

Maka dari itu banyak yang tidak melewatkan kesempatan untuk menonton gadis itu.

Breaking OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang