_ALFAREZI KAVINDRA 📍 58_

Start from the beginning
                                    

"LO TEGA NINGGALIN KITA, SIAPA YANG JADI KAPTEN BASKET KITA LAGI? SIAPA YANG BAKAL JADI BOS KITA BERDUA? SIAPA YANG GUE IKUTIN KEMANA AJA NANTINYA? LO BODOH!"

Kenzo meraung tidak terkendali. Memukul dada Alfa dengan tubuh gemetar. Alfa adalah sosok sahabat yang sangat baik baginya. Yang tidak pernah tersinggung akan ucapannya. Marahnya tidak pernah serius dengannya. Hanya Alfa yang selalu menolongnya. Lantas nantinya siapa yang akan menolongnya kembali? Daniel? Tidak, sahabatnya yang satu itu sangat sibuk dengan dunianya. Ia tidak ingin merepotkan Daniel.

"Ken, sabar. Gue tau perasaan Lo karena gue juga ngerasain itu. Kita ikhlasin Alfa, biar dia bahagia di alam sana." ucap Daniel menenangkan.

"Siapa yang bakal bantu gue saat Lo sibuk Niel?" tanya Kenzo dengan suara pilu.

"Semua ada buat Lo Ken, gue akan selalu buat Lo. Gue emang sibuk tapi bakal gue usahain. Sekarang jangan kaya gini, biar Alfa tenang di sana." ucap Daniel lirih.

Hingga gebrakan pintu membuat mereka semua terkejut.

Brak

Indra menatap tubuh Alfa yang sudah kaku di atas brankar dengan selimut menutupi tubuhnya. Tubuhnya gemetar, ada rasa sesak yang ia rasakan.

Aleen menatap tajam Indra, Indra sadar akan hal itu.

"Kenapa Lo kesini, sialan!" seru Aleen tak terima. Karena kekasihnya selalu disiksa oleh sosok paruh baya yang berdiri di hadapannya.

"A-alfa," ucap Indra gemetar.

Berjalan mendekati brankar, namun terhenti karena bogeman dari Aleen.

Bugh

"JANGAN SENTUH KAK ALFA!" teriak Aleen lantang.

Hal itu membuat semua terkejut. Kali pertamanya mereka melihat Aleen yang marah besar. Bahkan dengan beraninya membogem orang tua seperti Indra.

"Dia anak saya." ucap Indra penuh penekanan sembari memegangi perutnya. Walau gadis yang membogemnya tapi rasanya sakit juga.

"Hahahaha, kata anda anak? Lantas kemana saja anda selama anak anda sakit? Bahkan anda hanya bisa menyiksa, menyiksa dan menyiksa saja!" Aleen terbahak melihat raut wajah Indra yang pucat.

"S-sakit? Sakit apa anak saya?" tanya Indra.

"Peduli apa anda dengan kak Alfa? Bahkan anda tidak tau jika putranya sakit. Ah tidak-tidak, sepertinya Anda tidak pantas menyebut kak Alfa dengan sebutan putra melihat perlakuan anda dengan kak Alfa. kak Alfa sakit-"ucapnya menggantung. Mendekati Indra dengan wajah datar, sungguh bukan seperti sosok Aleen yang biasanya. Bahkan tidak ada yang mencegah Aleen untuk bertindak karena Aleen benar harus seperti itu.

"KAK ALFA SAKIT KANKER DARAH STADIUM AKHIR, ANJING! BAHKAN GINJALNYA JUGA RUSAK. DAN ANDA SEBAGAI PAPA TIDAK TAU? GILA!" Lanjutnya berteriak dengan penuh amarah. Matanya sudah memerah dengan tatapan yang tajam namun terisyarat penuh dengan luka.

Deg

Rasanya jantungnya berhenti berdetak. Entah kenapa sekarang ia merasa seperti kehilangan. Padahal dulunya ia sering menyiksa Alfa. Benar kata gadis di hadapannya ini, bahwa ia tak pantas memanggil Alfa dengan sebutan putra.

ALFAREZI KAVINDRA (END)Where stories live. Discover now