" Jangan berisik!" Ucap Marvin celingak-celinguk karna takut ada orang yang datang karna mendengar teriakan Adel dan mengira jika dirinya sudah berbuat macam-macam kepadanya

" K_kaka ngapain disini? Kenapa nggak ketuk pintu dulu," Tanya Adel pelan

" Gw udah ketuk pintu berulang-ulang kali, tapi lo aja yang budek!" Celetuk Marvin

" Oh iya maaf. Aku ketiduran tadi hehe," Cicit Adel sembari mengaruk kepalanya  yang tidak gatal

" Sekarang ikut gw!"

" Mau kemana?"

" Jangan banyak tanya bisa nggak sih?" Sarkas Marvin kesal

Adel hanya diam dan menunduk. Marvin keluar dengan diinginnya yang di susul oleh Adel.
Tak lama kemudian Irene selesai dengan ritual mandinya. Ia heran saat tidak menemukan Adel di tempat.

MALL!

Marvin dan Vino mengajak Adel ke sebuah Mall terbesar di negara Singapura. Oh.. bukan lebih tepatnya mereka di suruh Pak Chiko untuk menemani Adel membeli pakaian dan kebutuhan nya, Adel merasa tak enak saat itu apalagi dari dua sisi samping nya di temani oleh cowo-cowo ganteng.

Sungguh Adel sangat beruntung bisa berbelanja dengan dua pria ganteng nan terpopuler di sekolahnya. Marvin membuntuti Adel dan Vino yang sedang memilih-milih makanan di depannya, terlihat Adel yang sedang bimbang karna melihat harga yang sangat fantastis disana, Marvin mengambil makanan itu asal dan menaruhnya di dalam troli tanpa mempertimbangkan harganya dan hal itu berhasil membuat Adel melongo.

Lagi dan lagi keasikan Adel dan Vino dalam berbelanja seakan dunia milik mereka berdua tanpa memperdulikan keberadaan Marvin disana. Adel menoleh ke arah Marvin dan menariknya mendekati mereka untuk ikut memilih baju, Marvin menolaknya tapi Adel terus saja memilihkan baju Couple untuk mereka berdua.

" Kak Vino lihat deh cocok kan," Adel memperlihatkan baju Couple nya dengan Marvin kepada Vino untuk menanyakan pendapatnya.

Tapi, sepertinya Adel salah meminta pendapat.

" Itu tidak cocok di badan kalian," Jawab Vino

Adel menolak pendapat Vino. Menurutnya baju Couple yang ia pilih sangatlah bagus dan unik, memang Adel salah karna meminta pendapat kepada orang yang tidak tau keserasian.

Adel menyodorkan baju Couple itu ke Marvin untuk di bayar, tapi Marvin menaruh baju itu ke tempat semula karna dia enggan menggunakan nya. Adel berdecak kesal dan kembali memungut baju itu dan membawanya ke troli, Marvin hanya mendengus dan membuang nafas lelah.

Sedangkan Vino tak ingin ketinggalan, ia memilihkan baju Couple untuk nya dan untuk Adel. Tapi, sayangnya Adel menolak semua itu dengan tegas tapi hal itu tidak membuat pria tampan itu nyerah, ia malah membelikannya walaupun Adel menolaknya.

Di Tempat Lain!

Di Hotel kekesalan dan amarahnya memuncak saat tau jika mereka pergi keluar tanpa mengajak nya, sedangkan Pak Chiko persisnya Paman Irene tidak memberitahunya sama sekali jika mereka keluar untuk berbelanja.

Irene terus menggerutu dan menghakimi pamannya. Karna kesal Irene pergi ke dalam kamar dan membanting pintu kasar, membuat sang Paman membuang nafas panjang dengan tangannya yang ia simpan di depan dadanya sendiri . " Sabar Chiko. Dia masih kecil, untung dia keponakan kamu Ko. Kalau bukan udah aku pulangin dia ke tempat asalnya." Gerutu Pak Chiko setelah kepergian keponakan kesayangan nya.

.......

" Del lo laper nggak?" Tanya Vino sambil melirik Adel, karna ia tau jika sejak tadi dia menahan lapar.

STARNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ