prolog

14.4K 350 12
                                    

Nara POV

Hai, nama ku Nara. Aku adalah seorang akuntan yang sedang menikmati masa sibuk dikantor. Aku tinggal di apartemen pemberian perusahaan yang tidak begitu besar. Aku meninggalkan keluarga ku di busan karena aku harus mencari nafkah. Aku juga tidak punya pacar, namun aku memiliki idola yang selalu menemaniku. Yap betul, aku seorang fan girl. Fan girl dari seorang idol bernama park jihoon. Ia baru debut beberapa tahun yang lalu

Author POV

"Nar, tolong fotocopy kan ini 100 lembar per masing masing kertas" rekan kerja nara memberikan setumpukan kertas yang harus di fotocopy

"Okeyy, tunggu sebentar" nara langsung bergegas menuju ruang fotocopy an sambil membopong tumpukan kertas

Tak lama, seseorang datang dengan membawa banyak body guard. Nara hanya melirik sekilas dan merasa hal itu tidak ada hubungannya dengan dirinya. Ia memilih untuk melanjutkan fotocopy kertas

Setelah selesai dengan kertas kertas itu, nara segera ke meja miliknya untuk melakukan pekerjaan lain. Saat sedang sibuk dengan komputer nya, asisten bos lee, memanggil nara. Ia berkata bahwa bos lee memanggil dirinya. Nara yang tidak merasa melakukan kesalahan pun bingung mengapa ia dipanggil. Nara hanya pasrah mengikuti kemana sang asisten pergi

Tok tok tok

"Pak, saya membawa nara" ucap sang asisten dari depan pintu

"Masuk" teriak bos lee dari dalam ruangan

Si asisten membuka pintu perlahan. Nara yang ada dibelakangnya pun terkejut ketika melihat siapa yang duduk di sofa yang ada didepannya saat ini. Mata nara membelalak. Ia menutup mulut nya pertanda ia benar benar terkejut. Pasalnya, sosok yang ia lihat sekarang adalah park jihoon. Iya, park jihoon idola nara

Nara ikut melangkahkan kaki ketika asisten masuk kedalam ruangan

"Duduk nar" sang asisten meminta nara duduk di sofa yang sama dengan park jihoon

"Hah?? Ehhh gapapa kak aku berdiri aja" nara tidak mau kalau dirinya ketahuan sangat mengidolakan sosok yang ada disampingnya saat ini

"Duduk nar, itu disebelah mu idol terkenal loh. Masa nolak buat duduk bareng sih" si bos ikutan meminta nara untuk duduk

Pada akhirnya, gadis itu duduk disebelah seorang park jihoon. Dan si asisten duduk di sofa sebrang dekat bos

"Jadi gini nar. Klien kami ini lagi butuh seorang desainer komikus untuk membuat karakter idol semacam BT21 punya nya BTS. Cuma, karna pak jihoon ini kurang pengalaman, jadi dia butuh konsultan iluslator. Kamu mau gak jadi konsultan nya??" ucap si bos terus terang

Nara terlihat menimang nimang "tapi pak, saya kan akuntan. Kenapa yaa yang jadi konsultan ilustrator??" tanya nara

Tiba tiba sang asisten ikut angkat bicara "kemarin waktu istirahat aku lihat komputer kamu nyala. Aku pengen matiin tapi aku gak sengaja lihat file aneh. Kamu download aplikasi untuk menggambar, trus kamu sembunyiin di file bernama keluarga. Kamu download itu diem diem kan?"

Nara yang ketahuan pun hanya dapat cengengesan karna tidak
tahu harus jawab apa lagi

"Aku aduin itu semua ke bos. Trus bos minta aku untuk buka aplikasi itu. Aku lihat banyak gambar kamu yang bagus. Karna aku ingat ada klien bos yang butuh ilustrator Akhirnya aku rekomendasiin kamu ke bos" sang asisten meneruskan omongannya

Nara terkejut sekaligus merasa terharu

"Gimana nar? Mau gak?" tanya bos lagi

"Nara sih mau mau aja bos. Cuma pak jihoon nya kira kira bersedia atau engga ya kalau nara yang ga punya background ilustrator jadi konsultan ilustrator untuk dirinya?" nara mencoba menoleh kearah park jihoon. Tatapan nara dibalas oleh lirikan tajam seolah berkata 'gausa liat ke arah gue'. Nara pun meringis kemudian memalingkan tatapannya ke arah bos lagi

Bos menatap jihoon "bagaimana pak jihoon?? Apakah bersedia?"

Jihoon yang sedari tadi diam pun menjawab "yaudah deh. Apa boleh buat. Terserah om kihoon aja"

Sekarang giliran bos yang membelalak "ealaahh bocah gendeng. Dah ku bilang panggil pak lee malah am om am om"

Ternyata park jihoon ini adalah anak dari adik perempuannya pak bos. Makanya jihoon yang seorang idol bisa datang ke perusahaan yang bahkan tidak terkenal ini

"Wes lah nar. Kamu jadi konsultan ilustrator nya dia ya. Nanti masalah akuntan perusahan biar asisten saya yang urus. Untuk masalah ketentuan kerja nya bagaimana, biar jihoon yang diskuskan ke kamu" bos memutuskan agar nara yang jadi konsultan jihoon

Nara hanya dapat meneguk air liur ketika pak bos mengatakan hal itu

Nara pun disuruh pergi ke ruang sebelah bersamaan dengan jihoon untuk membahas progam kerja nara seperti apa

****

"Perkenalkan diri dulu. Secara formal" ucap jihoon ketus kepada nara

Diruangan saat ini hanya ada nara dan jihoon. Nara berdiri didepan jihoon dengan gugup "ekhemm. Selamat pagi pak park, nama saya kim nara, saya seorang akuntan di perusahaan lee company. Umur saya 24 tahun, saya asal busan. Saya lulusan dari fakultas akuntansi di universitas seoul. Hobi saya menggambar baik digital maupun manual. Mungkin segitu saja yang dapat saya perkenalkan, kalau bapak ada pertanyaan tentang saya boleh ditanyakan saja pak"

"Cukup. Duduk" ujar jihoon dengan sangat ketus

Nara pun duduk didepan jihoon.

"Untuk sistem kerjanya, kamu datang kerumah saya jam 7 pagi. Beresin rumah saya dulu, buatin saya sarapan, kalau sarapan udah mateng baru bangunin saya. Trus nanti kalau saya pergi joging, kamu harus ikut. Pokoknya kamu harus lakuin apa yang saya suruh" jihoon menyerocos

Nara yang merasa ini tidak benar pun akhirnya angkat suara "Bentar pak, tapi kan saya konsultan ilustrator bukan asisten rumah bapak. Kenapa saya harus melakukan itu semua?"

"Bantah?? Inget kamu udah tanda tangan kontrak 3 bulan sama saya. Dan kontrak itu tertulis 'pihak kedua bersedia untuk menuruti semua perkataan dan perilaku dari pihak pertama'. Pihak pertama saya, dan pihak kedua kamu" jihoon berdiri kemudian mendekati nara. Jihoon mengangkat dagu nara dengan telunjuknya. "Jadi, apapun yang saya katakan atau pun saya lakukan...." jihoon mendekati wajahnya dengan wajah nara. Hal ini membuat mereka saling merasakan hembusan nafas masing masing "kamu harus nurut" jihoon tersenyum licik ketika melihat ekspresi wajah nara yang sulit di deskripsikan

Nara meneguk ludahnya ketika jihoon sudah menjauh dari dirinya

"Beresin barang kamu sana. Kita kerumah saya bareng" perintah jihoon. Nara hanya dapat menuruti jihoon karena ia sudah terjebak dengan kontrak sialan. Ia tergoda oleh imajinasinya sendiri. Ia berimajinasi ia akan berpacaran dengan park jihoon jika dia berada didekat jihoon dalam waktu yang lama. Imajinasi yang tolol

Saat ingin membuka pintu ruangan, jihoon memanggil nara. Nara pun menghentikan niatnya. Ia membalik badannya untuk menatap jihoon, namun dirinya terkejut karna jihoon sudah ada didepannya dengan posisi mengurung nara dengan tangannya (kabedon)

Jihoon menatap bibir nara, kemudian mengkecup bibir nara sekilas. Nara mematung terkejut. Sedangkan jihoon dengan santai nya berkata "Untuk permulaan sayang" kemudian lelaki itu tertawa aneh. Nara ketakutan. Ia pun segera pergi ke meja miliknya

Ia membereskan barang miliknya dengan pikiran yang kacau. Sesekali terlintas pikiran mesum yang membuat nara bergidik ngeri sendiri

Jihornie Not JihoonieWhere stories live. Discover now