XIV. Aproapé

Começar do início
                                    

"Ntar lo dicariin bokap nyokap."

"Tidak masalah."

Setelah sepuluh menit kemudian mereka berdua sampai di pinggir jalan raya. Mata Gane menangkap manusia-manusia berbaju hitam yang sepertinya familiar.

"Sialan."

"Bisa ngumpat juga lo, gue kira nggak bisa." Arthur memandang takjub Gane yang membuat Gane balik menatap malas.

"Itu Tuan Muda!"

"Sembunyi." Gane menarik Arthur bersembunyi di balik tembok salah satu bangunan disana.

"Lo kabur ya?!" Arthur berucap sangat keras, membuat beberapa langkah kaki mendekat ke arah mereka berada. Gane menghela napas kesal, menyesal dia tadi menolong kakak kelasnya ini.

"Mari pulang Tuan Muda, sudah ditunggu Tuan besar di mansion," ucap salah satu pengawal.

"Sorry Prince." Arthur menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia jadi merasa bersalah.

"Tidak mau! Aku pulang nanti saja."

"Tapi ini perintah, Tuan Muda."

Merasa ada celah akhirnya Gane berlari menjauhi mereka dan jadilah drama kejar-kejaran.

Gane bersembunyi di salah satu gang. Ia mengatur nafasnya, biarlah Arthur dia tinggalkan.

'Ekhem'

Gane menengok ke sumber suara, ada seorang remaja seumuran Argon di belakangnya. Gane mengernyitkan dahinya, ia tak kenal dengan orang di depannya ini. Bahkan baru pertama kali melihatnya.

"Hai adik kecil. Kenalin aku Rent, kakak nggak jahat kok. Cuma pengen ngajak kamu main aja sebentar."

Firasatnya tiba-tiba jadi tidak enak.

"Ayo ikut!" Ajak Rent, oh tidak. Lebih tepatnya memaksa. Rent mencekal tangan Gane tapi dengan cepat ditepis.

"Tidak mau! kau siapa?!"

"Udah dibilang nama kakak Rent, malah tanya lagi. Tenang kakak bukan orang jahat tapi cuma niat jahat aja ke kamu." Saat ini Rent merasa mendapat jackpot karena baru seminggu lagi ia akan menjalankan aksinya dan si korban malah datang sendiri padanya.

Rent mengeluarkan sebuah jarum dari sakunya. Gane membelalakkan mata, ia paling benci dengan benda itu. Gane melihat ke sekitarnya tapi tidak ada jalan keluar karena dia ada di gang buntu. Karena Gane lengah, membuat Rent dengan mudah menyuntikkan benda itu ke leher Gane.

"Argh"

Pandangan Gane memburam lalu gelap menguasainya. Rent menangkap tubuh Gane yang limbung.

"Tuan Muda!!!"

"Bajin*an!"

Suara itu membuat Rent panik, suara langkah kaki kian mendekat, karena dirasa tidak memungkinkan untuk membawa pergi remaja ditangannya ini. Akhirnya ia meletakkan Gane bersandar di tembok ujung gang dan Rent yang tak mau ambil resiko akhirnya pergi, padahal tinggal sedikit lagi rencananya akan berhasil.

 Akhirnya ia meletakkan Gane bersandar di tembok ujung gang dan Rent yang tak mau ambil resiko akhirnya pergi, padahal tinggal sedikit lagi rencananya akan berhasil

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

***

Hollaaa

Udah lama nggak up ya 😭

Semoga masih ada yang nunggu cerita ini hehe

Doakan saja banyak inspirasi datang 😭

My phone sempet pecah waktu magang dan udah nggak bisa diapa-apain lagi, data-datanya juga  hilang, jadi yah begitulah 👌🏻

Jaga kesehatan guys, prokesnya jangan sampe kendor 💪

Jangan lupa voment

See ya!

02/03/22

SWITCH PRINCE [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora