16 | Reason to be chairman

2.7K 293 17
                                    

.
.
.
.
Happy Reading❗

Keringat membasahi tubuh mereka, permainan selesai untuk hari ini. Xavier menumpahkan botol air penuh diatas kepalanya. Badan kekar berbentuk itu tercetak jelas di balik baju basket hitam Xavier.

Leon, Diego, Alvi dan Theo berada di kediaman Achilles. Mereka sedang berlatih basket untuk kompetisi yang akan datang.

Diego dan Leon hanya bisa geleng kepala melihat Alvi yang menganga nelihat tubuh kekar Xavier. Memang tubuh atletis dan kekar Xavier sangat menggiurkan.

"Tutup mulut lo." Ujar Xavier menatap tajam Alvi.

Alvi hanya manggaruk kepalanya sambil cengengesan. Mereka lanjut bermain sampai dering ponsel berbunyi menghentikan permainan mereka.

Dering itu ponsel milik Leon.

"Halo?"

"......"

Wajah Leon menjadi panik dan kebingungan.

"Tunggu disana, gua kesana sekarang!"

Panggilan dimatikan.

"Price kecelakaan di sekolah. Gua kesana sekarang." Ujar Leon bergegas pergi

Yang lain ikut bergegas ikut.

🔫🔫🔫

Pagi ini jadwal Thea hanya satu yaitu latihan dance dan bernyanyi bersama temannya.

"Casey power lo kurang!" Teriak Calista.

Mereka berada di ruang latihan samping lapangan, tim inti hari ini berlatih untuk kompetisi nanti.

"One! Two! Three! Four!" Teriak Calista sambil menggerakan badannya di ikuti yang lain. Amara memonitor gerakan dan detail dance mereka.

Sedangkan Aurel sedang memainkan gitar di sudut ruangan di temani Thea yang melatih suaranya.

Sampai suara langkah yang tergesa - gesa menghampiri.

"Halo semua!" Sapa Price ceria

Calista dkk melihat siapa yang berbicara, sedang ada perempuan itu? Bukannya mereka sedang berlatih di ruang dance sekolah.

"Maaf ya tapi ruangan dance disana ternyata audionya rusak,"

Mendengar perkataan Price, Calista dkk sudah tau kemana arah pembicaraan gadis ini.

"Jadi kita mutusin buat latihan disini." Ucap Price tersenyum ceria.

"Yakan teman - teman?" Anggota yang bersama Price hanya mengangguk ragu karna melihat Calista dkk yang sepertinya tidak menyukai kehadiran mereka.

"Gak boleh." Balas Calista

Price melotot kaget dan tidak terima.
"Kenapa? Kan kita sama - sama latihan buat kompetisi."

"Pinjem audio di ruang musik, disana banyak yang gak kepake." Saran Thea

Price menghiraukan ucapan dan kekeh ingin latihan bersama Calista dkk.

"Gak bisa, kan kalian ada. Kalian gak suka ya aku disini?" Tanya Price lesu.

Calista mengangkat satu alisnya. "Gak suka, sekarang lo pergi."

AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang