10 | Mobile Legend

4.3K 459 12
                                    

.
.
.
.
Happy Reading❗

Hari ini Thea dan teman-temannya sedang bersantai di caffe.

"Masalah Lintang gimana?" tanya Amara

"Gak ada masalah," ucap Calista santai sambil memakan cheesecake.

Amara mengangguk mengerti, Casey sedang di ajarkan Thea dan Aurel bermain mobile legend.

"Aduh cay, lo yang bener dong mainnya" protes Aurel

"Casey udah bener kok rel, ini mati satu" balas Casey sambil melihat kan hasil kerja kerasnya.

"Tapi avatar lo mati mulu Casey ..." sahut Thea

Casey malah melotot, "Casey udah paling maksimal tau, mereka aja yang nyerang mulu" belanya

Aurel memutar bola matanya, salah gua si main sama bocah.

Amara dan Calista hanya memerhatikan mereka.

Aurel sebenarnya malas dengan game beginian ia lebih memilih bermain pou. Tapi karna paksaan Thea ia jadi main game seperti ini.

Mereka akhirnya bermain babak baru, kali ini mereka tidak hanya main bertiga tapi ber-5 dengan orang lain.

"Good-like!"

Thea sedikit terkejut namun ia tak heran, ia memang gemar bermain game seperti ini dulu. Sedangkan Aurel memasang muka seriusnya dan Casey yang terus mengoceh,

"Rel gimana ini musuhnya banyak?"

"Casey di bom rel gimana?"

"Rel Casey mati ...."

Aurel tidak menanggapi ocehan Casey ia sedang fokus pada permainan,

"Rel lindungan gua," ucap Thea

"Cewek bro ..." ucap lelaki di permainan.

Thea mengerutkan alis nya ternyata speaker nya tidak di matikan, ahh sial.

"Nih yang dari tadi di belakang, yang bener dong!" Omel lelaki satunya

Casey mengerucutkan bibir nya lalu bertanya, "Rel kalo mau ngomong disini gimana?"

Aurel menekan gambar speaker, "Ngomong," balas nya

Casey mengangguk lucu lalu mendekatkan ponsel pada bibir nya.

"Casey udah lawan tapi di tembakin mulu tau!" protes nya

"Rel, Casey udah selesai ngomong"

Aurel menghela nafas lalu ia menutup speaker di ponsel Casey.

"You have been slain!"

Casey kaget, "Aurel Casey mati ..." ucap nya berkaca-kaca.

Aurel menghela nafas lagi, ia menengok ke arah Amara dan Calista. Seakan akan meminta untuk mengurus bocah kecil itu.

"Casey mending lo, makan aja biar Thea sama Aurel aja yang main" ucap Calista

Casey di buat tambah berkaca-kaca air matanya hampir luber, "Casey beban ya?"

Iya beban ucap Aurel dalam hati.

Amara mengambil tisu, "Enggak kok, lo jago cuman salah permainan aja" ucap Amara

Thea yang tadi nya fokus dengan ponselnya, menengok ke arah Casey "Sini hp lo,"

Casey memberi ponsel nya pada Thea,

"Legendary!"

Aurel kaget lalu menatap The sedangkan Casey malah bingung, Thea menyerahkan ponsel Casey.

"Cewek yang di belakang ya?" tanya lelaki itu

"Bagus, gitu dong main yang bener!" ucap lelaki yang mengejek tadi

Casey bingung mendengar ucapan itu tapi yang ia tau pasti itu kabar baik, "Rel nyalain speakernya" minta Casey

Aurel benar-benar habis kesabaran dengan bocah ini, sedari tadi ia menyalakan speaker tepat di depan bocah itu masih tetap tidak tahu?!

Aurel menarik nafas panjang lalu menyalakan Speaker, "Udah,"

"Casey tadi masih latihan sorry ya temen, tapi sekarang udah jago kok ..." ucap nya gembira

Calista, Amara dan Aurel benar-benar tak habis fikir dengan temannya satu itu.

Sedangkan Thea hanya tersenyum.

"Al gua di chat sama cowok lo," ucap Calista

"Cowok gua siapa?"

"Xavier lah siapa lagi," balas Calista

"Coba liat"

Calista memberikan ponselnya pada Aurel,

Xavier

Xavier
Cal
Thea sama lo?

Calista
Iya, Thea sama gua

Xavier
Suruh dia buka chat gua,

Calista
Okee.


Thea menyelesaikan permainan lalu keluar ia membuka kontak Xavier,

Xavier

Xavier
Thea
Kamu dimana?
Tadi aku ke rumah gak ada orang.
Angkat Thea, atau enggak bales chat aku

Althea
Gua sama yang lain lagi di caffe,
Tadi lain game gak liat telepon masuk.

Xavier
Jangan suka bikin orang khawatir Thea.

Althea
Iya, maaf.

Sejujurnya Thea sedang kesal dengan lelaki itu karna kejadian di uks, membuat nya sedikit kesal.

"Kenapa Al?" tanya Calista

"Biasa,"

"Paling di cariin kangen" cibir Amara

Thea hanya memandang Amara sinis.

Mereka menghabiskan waktu bersama hingga larut malam.

AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang