1 | Hera Cayla Mcqueen

10.9K 805 10
                                    


.
.
.
.
.
.
Happy Reading❗

Hera Cayla Mcqueen adalah seorang remaja umur 18 tahun yang di adopsi oleh Bella Mcqueen seorang Desainer Busana terkenal yang memiliki kekayaan tanpa batas.

Bella juga seorang single parents bagi Hera, hidup Hera baik-baik saja selama ini. Ia tidak pernah kekurangan kasih sayang atau materi.

Alarick Mcqueen, Papi angkat Hera sekaligus Suami Sah Bella Mcqueen.

Alarick lebih dulu kembali ke pangkuan Yang Maha Esa 7 tahun yang lalu saat Hera ber- umur 10 tahun.

Saat Bella mengandung yang ke-2 bulan ia mengalami keguguran akibat kecelakaan yang sudah di rencana kan, Bella terpuruk sampai mengalami depresi berat akibat ke gugurannya Alarick selalu menemani Bella dan menghibur belahan jiwanya.

Jika tanya apakah Alarick sedih? Tentu saja janin itu adalah hasil kerja kerasnya, keturunan nya dan Bella.

Sekretaris Alarick datang dengan terengah- engah memberitahu bahwa Bella berada dirumah sakit, Alarick berlari menuju basment khawatir bukan main.

Saat sampai di rumah sakit ia melihat Bella bersimpah darah di sekujur tubuhnya, kakinya seperti jelly lemas air matanya turun pikirannya kosong. Belahan jiwanya sedang bertarung nyawa di ruang operasi tentu saja ia tidak bisa tenang sedikitpun, dokter keluar dan mengatakan bahwa janin nya tidak bisa diselamatkan. Kabar itu begitu menyayat hati nya janin nya dan Bella lebih dulu pergi tanpa bisa melihat dunia, dan memanggil Papi dan Mommy.

Alarick mengikhlas kan kepergian anak nya, Alarick sedih namun itu biar ia simpan sendiri ia tak ingin Bella bertambah sedih. Sejak kecelakaan itu ia menjaga Bella 24 penuh dengan penjagaan ketat, Alarick dan Bella juga sepakat untuk tidak memiliki keturunan sebab Alarick takut Bella akan meninggalkannya.

Bella begitu kesepian saat Alarick kerja, ia memberitahu Alarick bahwa ia ingin mengadopsi seorang anak. Alarick setuju melihat wajah bahagia istrinya saat mengatakan itu, mereka menuju salah satu panti asuhan disana.

Setiap anak yang melihat Alarick dan Bella langsung menangis padahal wajah mereka biasa saja, datar.

Lalu mereka memutuskan untuk pulang karena anak-anak disana terus menangis melihat mereka, namun Alarick mendengar nyanyian di dekat parkiran mobilnya.

Anak kecil itu membelakangi Alarick.

Anak kecil dengan sapu lidi besar yang ada di tangan mungilnya bernyanyi bahasa asing suara menawan mencuri perhatian Alarick dan Bella padahal kata pengurus panti semua anak-anak sudah semua ia temui, kenapa anak kecil ini disini?

Bella mengikuti pandangan suaminya menyerit bingung, kenapa ada anak kecil disini bukannya mereka bersama ibu pengasuh semua di sana?. Alarick dan Bella mendekati anak tersebut

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Alarick.

Anak kecil itu menoleh kaget, Bella dan Alarick kaget saat melihat wajah anak tersebut yang begitu cantik dan menggemaskan.

"Astaga, kenapa kamu bisa ada disini?" Tanya Bella halus mensejajarkan tinggi anak itu.

"¿No entiendo lo que estás diciendo?" Ucap gadis itu.

Indonesia/(saya tidak mengerti apa yang kamu katakan.)

Bella dan Alarick kaget mendengar bahasa yang di gunakan bocah tersebut "¿Cómo te llamas?" Tanya Alarick.

Indonesia/(Siapa namamu?)

"me llaman Hera" Balas bocah itu.

Indonesia/(Mereka memanggil ku Hera.)

"¿Hera que haces aqui?" Tanya Bella.

Indonesia/(Hera, apa yang kamu lakukan di sini?)

"me dijeron que limpiara el patio" Ia sambil menatap Bella.

Indonesia/(mereka menyuruh ku untuk membersihkan teras.)

Ternyata Hera di asingkan karena asalnya yang tidak di ketahui dan dirinya memiliki dua bola mata yang berbeda yang kiri coklat dan kanan putih hijau.

Alarick menggendong Hera. Ia dan Bella membawa Hera pergi dari panti asuhan itu tanpa pamit lebih dahulu biar itu di urus oleh asistennya.Namun Alarick sudah menyiapkan data tentang Hera dan menjadikannya anak angkat dalam hukum.

Tumbuh menjadi wanita yang cantik dan sukses Hera menjadi Hakim seperti mimpinya sejak kecil, kata Alarick ia mirip dengan kakeknya.

Delisha Jovanka satu-satunya teman Hera selama ini, ia merupakan penulis novel magang dengan genre romantis sedikit di bumbui oleh darah dan drama.

Delisha meminta pendapat Hera tentang novel nya yang akan terbit sebentar lagi. Hera berada di Los Angeles saat itu untuk mengambil beberapa barang disana dan Delisha menceritakan point novel nya pada Hera lewat skype.

Saat sampai di bandara untuk pulang Hera tertembak dan mati di tempat. Saat ia membuka mata ia berada di tempat yang asing untuknya.

"Ini di surga? tidak mencuci dosa terlebih dahulu?" Gumam Hera.

"Aku mendapat tiket VIP--- mungkin?"

AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang