2 | Tato

8K 730 2
                                    

.
.
.
.
.
Happy Reading❗

"Sialan dimana ini?" umpat Hera.

Kepalaku seperti akan meledak, batinnya.

Ceklek, pintu terbuka seorang gadis remaja berpakaian pelayan menatap Hera yang duduk di atas tempat tidur terkejut.

"Nona butuh sesuatu, air minum atau nona mau mandi?" Cerocos pelayan itu membuat Kepala Hera makin berdengung.

"Diamlah nona manis," Desis Hera. Pelayan itu langsung terdiam menatap Hera entah bingung atau sedih.

"Aku butuh air dan makanan."
Pinta Hera, perutnya benar - benar kosong saat ini bergemuruh untuk segera di isi.

"Baik nona akan saya ambilkan." Pelayan itu langsung berlari keluar dari ruangan.

Hera menatap ruangan ini bingung, ini bukan rumah atau apartement miliknya. Mansiom Mommy Bella juga bukan seperti ini, pikirnya.

Suara terdengar dari arah luar pintu tergesa-gesa,"Nona saya bawakan makanan anda." Ucap pelayan muda itu dan menaruh makanan di depan Hera.

Tanpa berkata apapun Hera langsung memakan makanan di depannya dengan anggun tanpa suara. Tatapan pelayan di sampingnya sedikit mengganggu dirinya, namun ia abaikan.

Makanan itu habis tanpa sisa oleh Hera, ia menatap pelayan di sampingnya.

"Siapa namamu?" Tanya Hera, pelayan itu bingung dengan pertanyaan Hera namun tak urung di jawabnya.

"Saya Daisy pelayan yang melayani anda, Nona."

Sejak kapan di rumah ini memiliki gadis muda sebagai pelayan? Batin Hera.

"Aku berada dimana? Dan bagaimana aku bisa berada disini? Seingatku aku berada di jalan beraspal."

Daisy menutup mulutnya tak percaya dengan pertanyaan yang Hera lontarkan, gadis langsung berlari keluar dengan wajah yang ketakutan dan panik.

Hera melihat kepergian Daisy menjadi semakin bingung. Apa dia salah berbicara?

"Ada apa dengannya?" Hera mengernyit heran melihat reaksi gadis itu.

Pintu terbuka lebar Daisy dengan seorang laki-laki berjas putih dengan Stetoskop di lehernya. Hera menyerit heran menatap dua orang itu,

"Nona, apa ada bagian yang sakit? Atau bagian tak nyaman? Biarkan saya memeriksa anda." Tanya pria itu.

Saat hendak memeriksa Hera ia mundur tak ingin di periksa.

"Jaga dimana letak tanganmu." Desis Hera.

"Ah maafkan kelancangan saya, Nona. Saya hanya ingin memeriksa anda." Jelas pria itu, langsung memeriksa Hera.

"Nona pingsan dikamar mandi dengan shower menyala, kepala anda terbentur lantai cukup keras. Menyebabkan anda mengalami hilang ingatan,"

Otaknya masih mencerna ucapan pria di depannya. Terbentur di kamar mandi? Oh ayolah ia masih mengingat jelas bagaimana peluru itu tertanam pada otaknya. Dan sekarang ia terbaring dan mengalami hilang ingatan, dengan dua orang asing yang tidak ia ingat sama sekali.

"Siapa dirimu? dan siapa aku?" Tanya Hera.

"Saya Albert nona dokter pribadi keluarga Mcqueen, dan anda Althea Bellancia Mcqueen anak tunggal dari Bella Mcqueen dan Theo Mcqueen."

"What the fuck!"

"Namaku adalah Hera bukan Althea." Sergah Hera.

"Apa maksud anda? Nona adalah Althea Bellancia Mcqueen, putri tunggal Mcqueen."

"What's going on here? Did i dreamming or something?" Kepalanya berputar - putar memikirkan hal tidak masuk akal ini.

"Saat saya masuk ke dalam kamar untuk membangunkan Nona. Anda tidak ada di ranjang lalu saya memeriksa anda di kamar mandi, nona sudah tergeletak pingsan di lantai." Ucap Daisy sedikit terisak mengingat betapa mirisnya ia melihat nonanya.

Althea Bellancia Mcqueen itu adalah nama yang familiar di pendengarannya.

"Kalian boleh keluar." Perintah Hera dibalas anggukan sopan oleh Albert dan Daisy.

Setelah dua orang itu keluar, ia kembali melihat sekeliling rungan. Berusaha bangun dari ranjang dengan tubuh yang ling - lung, berjalan menuju cermin.

"For god sake! Who the hell are you?!" Jerit Hera melihat wajahnya di cermin.

"Ini bukanlah wajahku, sialan! Siapa ini?"

"Pelayan tadi menyebutku Althea Mcqueen," Hera mencoba mengingat nama yang terdengar familiar itu.

Fuck! tidak mungkin Hera. Althea yang itu- tapi kalau benar, satu-satunya cara memastikan hanya satu.

Hera membuka baju bagian punggungnya, ia berbalik berkaca dan melihat cermin.

Holly Shit! sekarang ia benar-benar berada di tubuh seorang Althea Bellencia Mcqueen, sahabat Antagonist di salah satu karakter di novel sahabatnya yang akan terbit, Delisha.

Kalau tidak salah, novel itu berjudul I love you first.

Althea Bellancia Mcqueen merupakan tokoh pendukung sebagai sahabat dari antagonis, Calista Armania Jovanka. Latar belakang Thea tidak banyak, anak tunggal dari keluarga kaya. Hidup mewah tanpa kekurangan apapun, teman dan popularitas yang tidak perlu di pertanyakan.

"Fuck! Sial sial sial. Harusnya gue di rumah sama Mom bukan malah ada di tempat yang gak masuk akal ini .... bangsat!" Isakan keluar dari bibirnya.

Bella tak mempunyai siapa-siapa lagi selain Hera, wanita pasti sangat terpukul mendengar kabar kecelakaannya.

Air mata Hera mengalir tanpa henti ia berjalan menuju balkon melihat matahari yang begitu bersinar indah, cahaya begitu menyilaukan di matanya.

Sekarang ia sendiri disini entah bagaimana keadaan tubuhnya disana sekarang. Hera sekarang memakai raga Althea. Bagaimana dengan Althea apakah dia memakai tubuhnya atau ia sudah tidak ada?

Air matanya sudah tidak lagi keluar semalaman ia menangis, apapun itu tidak akan merubah dirinya kembali ke dunia asalnya. Hidup sekarang adalah sebagai Althea bukan lagi Hera, kehidupan baru yang akan ia mulai.

AntagonistWhere stories live. Discover now