6.

21 14 11
                                    

Bismillah



"Berharap tuh sama Allah berharap kok sama manusia."

°°°
Happy Reading

°°°

Adzan subuh sudah berkumandang sejak 4:30 tadi kini Kanza sedang membaca kitab Al Quran dengan menunggu datangnya fajar untuk segera berangkat ke kafe lagi mungkin kali ini dia ingin menjadi bos sesaat setelah beberapa hari tidak mengunjungi kafe tersebut karena sibuk.

Setelah dia selesai membaca ayat ayat Al Quran dia akan turun kebawah memberikan bolu pandan yang dia sembunyikan kemarin setelah dipikir pikir berdosa juga kepada kedua orang tuanya walaupun masih ada rasa dongkol sedikit.

Saat Kanza keluar kamar dan menuju ruang tengah dia dapat melihat kedua orang tuanya yang tengah bermanja ria masih pagi juga udah mesra mesraan aja batin Kanza iri sebenarnya sih Kanza sudah siap saja kalau mau menikah toh dia sudah mempersiapkan segalanya emang dasarnya belum ada yang pas saja.

"Eh anakku yang soleh dan ganteng ini kok baru keluar?" tanya Marisa dengan senyum manisnya biasalah mau bujuk Kanza agar tidak ngambek lagi.

Kanza yang mendengar bundanya melontarkan pujian manis itu sedikit takut pasalnya jarang sekali bunda memuji Kanza kecuali kalau ada maunya oh iya Kanza lupa dia masih menyembunyikan bolu pandannya alhasil dia langsung melangkah ke arah dapur dan membawakan bolu pandan ke ruang tengah yang mana ia sembunyikan diantara rak rak piring.

"Nih bolunya lain kali bunda jangan ngomong gitu Kanza kan yang nggak tau apa apa jadi kena imbasnya," dengus Kanza kesal karena masih mengingat kejadian semalam.

"Yaa maaf kan bunda udah wanti wanti makanya orang tua ngomong tuh dengerin malah nyalahin bunda lagi," jawab bunda dengan meraih sepotong bolu pandan itu.

"Hayo ayah nggak ikut ikutan," serbu ayah dengan melirik ke arah Kanza sambil tangan yang menyomot bolu pandan.

"Is iya iyaa Kanza yang salah Kanza minta maaf sama bunda," pengakuan Kanza yang sedikit tidak ikhlas mungkin tapi ingat dia tidak mau mendapat dosa karena marah pada orang tuanya.

"Emm kalau dipikir pikir ucapan bunda kemarin kan jadi kenyataan nah ayah punya ide bunda doain aja Kanza biar cepet dapat jodoh," ide ayah yang mungkin sedikit nyleneh dari topik pembicaraan.

"Bener juga nih bunda juga udah nggak sabar pengen gendong cucu hm oke oke nanti bunda susun strateginya," setuju bunda dengan ide yang em sedikit menyinggung Kanza emang dia tidak selaku itu.

"Sebenarnya Kanza sedikit tersinggung dengan pembicaraan ayah emang Kanza yang tampan ini tidak selaku itu sampai harus bunda turun tangan?" Pernyataan Kanza dengan cemberut.

"Hehh sudah sudah ini urusan orang tua memangnya kamu sudah tua? Sana ke cafe mana tau nemu gadis cantik," usir bunda

Karena Kanza memang sedang mengalah dan waktu sudah menunjukkan pukul 08:00 yang mana nanti cafenya buka jam 08:30 maka dia menuruti keinginan ibunya itu dan tidak lupa mengucap salam sengambek ngambeknya Kanza tidak akan lupa akan hal itu.

***

Setelah sampai di cafe Kanza duduk layaknya seorang bos ingat perkataannya tadi pagi dia akan berlaku sebagai seorang bos ya walaupun tidak akan terjadi masalahnya jika dia ada disini pasti Ryan akan menggangunya ah pikirannya membuat Kanza mewanti wanti lelaki itu.

Tapi tunggu dia masih membawa buku yang kemarin karena wanita itu belum ambil juga Kanza jadi penasaran apa isi buku bercorak itu.

"Jadi pensaran tapi bukan hak saya juga coba deh saya keluar siapa tau ketemu lagi," ujar Kanza

Akhirnya dia memutuskan untuk keluar dan menenteng buku itu dia juga tidak akan mengamati para pengunjung untuk menemukan si wanita kemarin kurang kerjaan sekali dia,nanti pasti juga bakal kesini jika wanita itu melihat bukunya yang terpajang diantara meja meja kasir.

'ting'

Bunyi pintu cafe yang menandakan ada seorang pengunjung yang memasuki cafe.Kanza sempat melihat orang itu,namun dia sedikit tidak familiar dengan wanita yang baru saja masuk di cafenya oh iya dia baru ingat itu wanita kemarin yang menjatuhkan bukunya segera saja Kanza menyusul wanita tersebut tapi ternyata dia akan berjalan keluar cafe setelah membeli minuman.

Kanza dengan sedikit tergesa-gesa mengejar wanita tadi hingga keluar cafe untungnya dia masih sempat.

"Tunggu!" Teriak Kanza pada wanita itu

Wanita tadi yang merasa terpanggil segera menoleh dan menundukkan pandangannya ketika dia melihat Kanza yang mendekat ke arahnya.

"Emm maaf ada apa ya?" Tanya wanita itu.

"Eh maaf jika membuatmu terkejut saya hanya ingin mengembalikan buku ini kemarin kamu menjatuhkannya didalam," kata Kanza dengan menyodorkan buku bercorak itu kepada si wanita.

Wanita tadi tampak berseri-seri mukanya dan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan sepertinya dia memang sangat kehilangan buku itu.

"Ah ya terima kasih." Ucap wanita itu dengan senyum tipisnya tetap dengan keadaan menunduk dia sama sekali tidak berani menatap lawan jenisnya.

"Sama-sama,emm boleh saya mengetahui namamu?" Tanya Kanza tidak basa basi sekali Kanza ini memang ya dia tidak pandai mendekatkan diri kepada wanita.

"Fazeen,afwan saya terburu-buru dan sekali lagi terima kasih." Kata wanita yang bernama Fazeen itu sedikit terburu buru terlihat dari caranya berjalan yang mempercepat langkah kecilnya.

"Fazeen," gumam Kanza

Bersambung..

AmorfatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang