CHAPTER 21

133 11 4
                                    

Aku bangun pagi setelah aku mendapatkan panggilan dari senior serta professor yang memintaku segera mengirimkan proposal dan laporan kerja di siang ini. Tentu saja aku belum menyelesaikannya dan aku pun sedang duduk di depan laptop untuk mengerjakannya sebelum waktu pengumpulanku tiba. Sejak semalam aku merasa kepalaku sangat pusing namun aku tetap memaksakan untuk bekerja setelah meminum pil obat.

Seharusnya aku mengerjakannya lebih awal agar aku tak merasa sangat terburu-buru seperti ini. Sejak pukul 7 pagi sampai pukul 11 siang, aku masih sibuk di depan laptop sambil sesekali mengobrol dengan seniorku via telepon meminta petunjuknya untuk aku bisa menyelesaikan laporanku sebaik mungkin.

Dan akhirnya pukul 1 siang, aku sudah menyelesaikan laporan dan telah mengirimkannya ke professorku. Spontan aku berbaring di lantai, meluruskan badanku dan menutup mataku karena merasa kelalahan. Namun terlintas di pikiranku untuk mengecek handphoneku.

Aku mendapatkan pesan dari Lucy yang mengatakan padaku kalau mereka akan balik ke Indonesia malam ini, tentu saja aku tak bisa berdiam diri saja sebelum mengucapkan selamat tinggal kepada mereka. Aku memaksakan badanku untuk bergegas mandi untuk bersiap-siap keluar.

Sekitar pukul 3 sore, aku tiba di Disneyland setelah aku mendapatkan kabar keberadaaan tim Lucy.

"Kak Lucy!"Panggilku lalu berlari menghampiri Lucy yang sedang bersama staff lainnya.

"Luna.." Lucy tampak lebih senang saat melihatku bahkan dia memelukku "Aku kira aku tak bisa bertemu denganmu sebelum kami kembali karena kamu tak membalas dan menjawab teleponku"

"Maafkan aku, tadi pagi aku cukup sibuk. Aku pikir kalian pulang besok, kenapa tiba-tiba?"tanyaku.

"Itu karena ada perintah dari atasan"jawab Lucy dengan muka sesalnya.

"Ahh.. sangat disayangkan"gerutuku dan Lucy ikut mengangguk sedih.

"Luna, ternyata kamu datang ya" Angga menghampiri kami dan tiba-tiba Lucy mendorongku kecil ke arah Angga, untung saja Angga menangkapku sebelum aku terjatuh.

Aku dan Angga meringis satu sama lain dan saling berpandangan dengan canggung.

"Apa yang kamu lakukan?"gerutu Angga sedikit kesal pada Lucy.

Lucy tertawa "Maaf ya, aku iseng"

Aku hanya tersenyum dengan tak nyaman "Sudah berapa lama kalian disini?"tanyaku.

"Sudah sekitar 2 jam, dan kami masih menunggu staff yang lain yang masih berada di dalam sebelum ke bandara"jawab Lucy.

"Kalian tidak makan dulu?"Tanyaku "Aku tahu tempat makan dekat bandara, setidaknya kalian harus mengisi perut kalian"seruku tersenyum.

"Ide yang bagus, kebetulan aku lapar"jawab Angga tersenyum, aku pun ikut tersenyum.

"Woah... kalian terlihat menjadi lebih akrab, ya?"tanya Lucy melihat kami berdua dengan penuh kecurigaan.

"Tentu saja"jawab Angga dengan ketus seakan tahu Lucy ingin menggodanya jadi Angga memilih untuk pergi meninggalkan aku dan Lucy.

**

Aku membawa mereka di restoran sashimi dekat bandara. Kami semua makan dengan begitu lahap dan aku pun ikut sedih saat mereka mengatakan padaku kalau mereka sedih berpisah denganku dan mereka terus saja mengatakan terima kasih kepadaku.

"Aku lebih merasa bersyukur dapat banyak pengalaman baru selama seminggu ini. Kalian juga memperlakukanku dengan sangat baik. Terima kasih banyak, aku meraasa sangat senang bisa mengenal kalian"ujarku kepada para staff film.

Setibanya di bandara, aku memeluk satu per satu staff sebelum mereka masuk ke pintu gate. Aku pun merasa ingin menitikkan air mata saat melihat Lucy menangis di depanku "Kenapa kakak menangis seperti itu?"

An Each Year With Yuki (Indonesian)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora