CHAPTER 3

184 16 0
                                    

Volleyball adalah salah satu olahraga yang memiliki banyak peminat di Negara Jepang. Olahraga ini menjadi sangat terkenal di Jepang. Jadi tak heran jika hampir setiap kampus memiliki klub volleyball dan berusaha untuk dapat menembus tim liga 1 dan tim nasional Jepang.

Salah satu yang telah menembus itu adalah seorang Yuki Ishikawa.

Pria bernomor punggung 8 sudah menjadi bagian dari tim nasional jepang di usianya 19 tahun. Tahun lalu dia perdana membela Jepang saat melawan China dan dia menyumbang banyak poin untuk timnya. Nama Yuki Ishikawa sudah sangat terkenal, dia menjadi satu-satunya atlet voli Jepang yang langsung bermain di liga Italia setelah lulus SMA. Namun, setelah 1 tahun di Italia, Yuki memutuskan untuk kembali ke Jepang bergabung dengan tim kampus membal Chuo University.

Saat tiba di stadion olahraga Chuo, semua penonton di tribun sudah hampir penuh. Mereka banyak membawa baleho untuk mendukung pemain andalannya, dan sepertinya banyak penonton yang sudah menunggu kehadiran Yuki setelah kembali dari Italia. Begitu pula dnegan Azumi.

Azumi sudah menyukai voli sejak lama, sedangkan aku, ini pertama kalinya aku menonton pertandingan voli secara langsung, biasanya aku hanya menonton di tv bersama Ayah dan Ibuku saat tim nasional Jepang bermain, dan tentu saja salah satu yang mereka jagokan adalah Yuki Ishikawa.

Kami berada di tribun D dan tak jauh dari tempat duduk para pemain Chuo. Pemain pun sudah berada di pinggir lapangan sedang mendengarkan arahan dari coach. Azumi sejak tadi terlihat sangat bersemangat, selain menyukai Yuki ia juga menyukai setter Masahiro Sekitar. Ia sangat menyukai teknik permainana setter itu.

Setahu aku, tak lama lagi Sekitar dan Otake akan bergabung dengan Yuki di tim nasional Jepang, hanya menunggu waktu yang tepat saja.

"Yuki semangat!!"teriak para penonton yang duduk di sekitarku. Ada sekelompok perempuan yang sejak tadi menyebutkan nama Yuki dan terus mengatakan Yuki terlihat kereen bahkan hanya dengan berdiri di sisi lapangan.

Aku tak bisa mengelak pesona dari seorang Yuki Ishikawa. Aku saja yang menonton lewat tv saja jatuh cinta dengan permainannya apalagi jika aku menonton langsung.

Pertandingan pun dimulai. Servis dari Otake tak berhasil dan membuat tim lawan mendapatkan kesempatan untuk servis. Entah mengapa, perhatianku terpusat pada seorang pria bernumur punggung 8.

Benar kata Azumi, aku akhirnya dibuat benar-benar jatuh cinta dengan Yuki Ishikawa. The way he jump, the way he spike, apapun yang dia lakukan di lapangan begitu mempesonaku. Tak heran dia memiliki begitu banyak penggemar dan selalu disorot oleh kamera.

Sekitar 2 jam lebih, pertandingan akhirnya usai dengan kemenangan dari Chuo University. Para pemain merayakan kemenangan mereka dengan berfoto bersama di tengah lapangan. Yuki sepertinya cukup dekat dengan Iseei Otake. Mereka berada di departemen hokum dan juga pemain voli andalan kampus. Tak heran jika mereka akan sedekat itu.

Semua penonton di tribun ikut memeriahkan kemenangan mereka dan aku pun ikut berteriak memberi selamat kepada mereka bahkan sesekali menyebut nama Yuki tanpa sadar.

Pertandingan itu benar-benar sangat seru bahkan aku menjadi ketagihan untuk menonton pertandingan voli dan yang main adalah Yuki Ishikawa.

"Jadi, sudah jadi penggemar Yuki?"Tanya Azumi dengan ringisan kecilnya saat kami berdua keluar dari stadion dan menuju kantin kampus yang jaraknya sangat dekat

"Aku akhirnya tahu bagaimana perasaanmu saat pertama kali menontonnya"jawabku tersenyum lebar "Bagaimana bisa dia bermain sangat baik seperti itu"

"Karena di ACE"ujar Azumi yang sangat menjunjung tinggi seorang Yuki.

Kami berdua pun sampai di kantin dan memesan juice orange lalu duduk di salah satu meja dekat pintu keluar.

"Dia udah punya pacar?"tanyaku penasaran.

"Belum. Bahkan selama ini dia tak pernah dikabarkan dekat dengan wanita. Yang aku lihat sih, dia selalu menghindari pertanyaan seputar kedekatannya dengan perempuan, tapi setelah aku mengikuti beberapa fanpagenya, mereka mengatakan kalau Yuki sering melike postingan Sakura di instagram"jelas Azumi

"Sakura? Woah, dia sangat cantik"pujiku

"Lebih cantik kamu kok Lun"

Pujian Azumi langsung membuatku memukul pelan dirinya. Aku sama sekali tak tertaik dengan pujian apapun yang dikeluarkan Azumi untukku.

"Ckckck, lihat dirimu. Aku heran kenapa ada wanita sepertimu yang masih mengelak dikatakan cantik?"

"Aku bukan wanita cantik tipe orang Jepang pada umumnya"ucapku jujur. Aku rasa memang diriku bukan kriteria perempuan yang banyak disukai pria orang Jepang. Kebanyakan pria Jepang lebih menyukai wanita yang terlihat imut, memiliki postur tubuh yang kecil dan ramping. Sedangkan aku? Aku lebih terlihat dewasa dibanding imut. Aku juga memiliki postur badan yang sedikit tinggi dibanding wanita jepang umumnya dan juga berat badanku tak seperti rata-rata mereka. Aku tak kurus namun aku tak gendut juga. Bisa dikatakan, aku memiliki badan yang sedikit berisi dan pipiku akan terlihat chubby jika aku tersenyum sangat lebar.

"Maka dari itu, kamu dikatakan langka"seru Azumi tertawa kecil "Aku dengar kamu sedang didekati Leo?"Tanyanya.

Leo adalah mahasiswa asal Indonesia yang menjadi menjadi mahasiswa pertukaran antar Indonesia dan Jepang. Dia juga berasal dari departemen yang sama denganku, dan karna kebetulan kami memiliki bahasa yang sama, aku cukup akrab dengannya dan sesekali mengenalkannya mengenai Jepang.

"Dia orang Indonesia, Azumi. Apa salahnya jika aku berteman baik denganya"

"Selain karena kalian sesama orang Indonesia, dia sepertinya tertarik padamu. Luna, asal kamu tahu, aku memiliki mata yang bisa menerawang setiap pandangan pria ketika jatuh cinta dengan wanita"ujar Azumi.

Aku hanya menghela napas tak ingin menggubris ocehan Azumi.

"Ngomong-ngomong, apa kamu mau ikut fansign Yuki besok?"Tanya Azumi.

"Besok? Kamu sudah dapat tiketnya?"

"Soal tiket gampang kok, tidak usah khawatir"

"Hmm.. boleh lah, setidaknya aku bisa mendapatkan tanda tangan Yuki dan memamerkannya kepada orang tuaku. Mereka sangat menyukainya"

"Akan lebih gila jika kamu mau menunjukkannya secara langsung"ucap Azumi bercanda.

"Azumi!"


TO BE CONTINUE.

An Each Year With Yuki (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang