Limabelas

8K 691 58
                                    

Lenguhan kecil terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lenguhan kecil terdengar. Haruto membuka matanya, memegangi kepalanya yang pusing. Dahinya mengernyit saat membaui bau badannya sendiri

"Ah iya, gue mabuk....shit" gumam Haruto serak, dia memijit pangkal lehernya yang kering dan panas

"Haus bangke"

Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, dahinya mengernyit dengan suasana ruangan yang sangat asing dimatanya "Gue diman- eh?"

Haruto melotot melihat Jeongwoo yang duduk tenang diatas sofa dekat ranjang dengan memainkan ponsel genggamnya

"Udah bacotnya? Tuh minum di samping ranjang" Jeongwoo menunjuk segelas teh herbal yang berada di atas nakas sebelah tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah bacotnya? Tuh minum di samping ranjang" Jeongwoo menunjuk segelas teh herbal yang berada di atas nakas sebelah tempat tidur

Haruto mencebik mendengarnya "Ish, ambilin kek masih lemes nih, pusing juga" gerutunya membuat Jeongwoo mengusap dadanya sabar

Tanpa banyak protes Jeongwoo berdiri dan membantu Haruto meminum teh herbal nya

Disela meminum teh herbal kening Haruto mengernyit. Selain karena rasa bercampur pahit, juga ada sesuatu yang janggal menurutnya

"Tunggu, baju- kok😲(?)"

Jeongwoo mencubit hidung mancung kekasihnya gemas "Aku yang ganti, dah deh jangan banyak bacot. Minumnya udah selesai kan? Mandi sana, aku siapin makanan dulu"

Jeongwoo hendak meraih gagang pintu kamar namun terhenti paksa saat bantal mendarat di kepalanya

"PARK JEONGWOO MESOOOMMMM" teriak si manis brutal, dengan kedua pipi hingga telinga dan leher yang memerah padam

Jeongwoo cekikikan "Nggak macem-macem kok, cuman- liat doang, indah" diakhir kalimat suaranya mengecil namun dapat Haruto dengar, membuatnya semakin merah

"DIEM JEO~"

Jeongwoo tertawa puas dan benar-benar meninggalkan kamar. Meninggalkan kekasihnya yang kini berguling kesana kemari lantaran kesal namun juga malu. Jantungnya berdegup kencang

"Jeongwoo anjing- huwaaa malu~"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BERANDALAN | JEONGHARU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang