Sembilan

7.6K 726 27
                                    

Kalau kalian tanya, apa yang Jeongwoo lakuin ke Haruto setalah aksi penjemputan paksa kemarin?

Tenang aja, Jeongwoo nggak macem-macem in Haruto kok, cuman nagih jatah cium aja. Tiga hari cuy, auto sesek nafas tuh si Haru

"Ngahh Jeohh" Haruto mencubit kuat pinggang Jeongwoo ketika dia hampir benar-benar pingsan, akibat kurang oksigen

Cpk

Jeongwoo melepas tautan bibir mereka, mengusap sisa saliva yang mengaliri dagu hingga leher Haruto

Mereka masih di mobil btw, masih di Busan juga. Di tempat semula, dimana Jeongwoo parkirin mobilnya

"Kangen" singkat, setelah itu Jeongwoo membantu Haruto memasang seatbelt dan melajukan mobilnya

"Hah hhh gilak, hampir mati aku" monolog Haruto disela dirinya mengatur nafas, tanpa memedulikan ucapan Jeongwoo barusan

"I miss you too"

Jeongwoo terkaget tapi masih stay calm, dia cuman ngangguk. Nggak nyangka ternyata Haruto dengar

"Cie tsundere~ kamu kira aku nggak denger ya?" Haruto sengaja menggoda Jeongwoo, membuat si dominan tsundere itu blushing dan Haruto melihat itu

Haruto cekakakan membuat Jeongwoo mendengus sebal. Dia dengan sengaja mencubit paha Haruto, membuat si empunya memekik kencang

"Sakit yank, astaga"

Jeongwoo acuh dan kembali fokus ke jalanan. Dengan satu tangannya menggenggam telapak tangan si manis erat

'Ck ck tsundere, untung sayang'

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah berjam-jam perjalanan dari Busan ke Seoul, akhirnya mobil Jeongwoo berhenti di suatu kawasan yang tidak asing bagi Haruto. Gangnam, tempat keluarga Haruto tinggal tapi ini bukan di depan rumahnya

"Kok berhenti disini?"

"Kamu capek, mau istirahat dulu? Kalo iya ya nggak papa, besok aja" Jeongwoo udah mau hidupin mesin mobilnya lagi tapi dicegah sama Haruto

"Ck jangan ngambek, kesini mau ngapain dulu? Aku kan nggak tau"

Jeongwoo mengangguk "Cari rumah, aku liat ada tiga rumah disini yang kosong. Kamu nggak mau kan tinggal di mansion aku, disana terlalu jauh dari kota" jelasnya membuat Haruto melotot secara spontan

Beli rumah? Segampang itu?

"Ka-kamu serius? Harga rumah disini nggak murah loh yank, jangan bercanda" sangkal Haruto masih tidak percaya, terlalu shock

"Siapa yang bercanda, udah kamu jawab aja capek atau enggak? Kalau iya, kita kesini besok aja masih bisa"

Haruto gugup, ternyata Jeongwoo tidak main-main "Se-sekarang aja"

Jeongwoo membawa Haruto keluar dari mobil, menggenggam tangannya untuk memasuki kawasan rumah pertama

"Kita liat sini dulu aja, lumayan jauh sih dari rumah kamu tapi masih se kompleks lah"

Haruto hanya ngangguk. Dia tau, tiga rumah kosong yang berharga mahal disini. Maka dari itu, hingga sekarang masih kosong (Karena terlampau mahal)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seharian berkeliling kompleks untuk mencari rumah terbaik, akhirnya mereka mendapatkannya. Berlokasi sepuluh rumah dari kediaman Watanabe

Dan sekarang JeongHaru ada di rumah daddy Abin, lebih tepatnya di kamar Haruto

Jeongwoo tidur sambil meluk Haruto, kepalanya di dada si manis. Sedangkan Haruto bermain ponsel dengan telinga yang fokus mendengarkan suara dari tv

BERANDALAN | JEONGHARU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang