01

12.7K 724 16
                                    

Happy Reading ❣

~ • • • ~

Dering telepon sudah menganggu Renjun sejak pukul 7 pagi. Dirinya yang sedang sibuk menyikat gigi memutar bola matanya malas.

"Halo" Jawab nya setelah menggeser tombol berwarna hijau di ponsel nya.

"Njun!! Bangun hayo..pasti belum berangkat kuliah 'kan?"

"Udah mih.."

Siapa lagi yang akan menghubunginya pagi pagi sekali seperti ini kalau bukan Mamih.

"Bohong.."

Renjun kembali berdecak "Iya, ini lagi sikat gigi."

"Semester lalu kamu ngulang terus karena sering absen sama telat."

"Gak tiap hari kok, Mih."

"Ya tetep aja Njun, masa seminggu cuma berangkat kuliah dua hari. Harusnya Mamih gak ijinin kamu kuliah di luar kota waktu itu"

Lagi lagi masalah ini.

Dirinya sudah hafal sekali kalau kalau Mamih nya menelfon. Kalau tidak mengingatkan untuk bangun dan makan dengan teratur. Ya paling paling menasehati nya urusan kuliah

Sudah dua tahun total ia meninggalkan rumah untuk berkuliah di luar kota. Selain karena dirumah merasa begitu di kekang dan di manjakan Mamihnya. Renjun memang ingin meraskaan bebas nya dunia luar. Namun ia lupa untuk tau menau mengenai batas nya. Jadilah begini, mahasiswa setengah niat setengah tidak

"Aduh Mih! Masih pagi, sorean aja ngomel nya." jawab Renjun malas

"Kamu tuh ya! Kalo gitu terus kapan lulusnya?"

"Mamih 'kan banyak duit. Masih bisa bayarin"

"Dasar! Cepet berangkat. Mamih gak mau kamu seenaknya gitu berangkat kuliah."

"Iya Mih"

Keseharian Renjun terus berputar bersama omelan Mamih setiap harinya. Tak ada hal lain selain menjalani hidup sebagai mahasiswa setengah niat setengah tidak yang sempat dibahas diatas.

Semua orang tau, bahkan Haechan selaku teman satu kost sekaligus teman dekatnya di kampus juga tau kalau Renjun itu terlampau nakal dengan wajah lugu miliknya. Sifat urakan dan keras kepala bagai ciri khas dirinya. Atau julukan si emosian yang diberikan teman nya itu.

"Kebo!"

Suara ketukan keras dari pintu kamar kost nya terdengar cukup keras. Renjun yang selesai menyikat gigi tersebut berdecak sembari menutup keran air

"Kebo!! Lo ngampus gak?" Teriak Haechan dari depan pintu kamar

Setelahnya, pintu kamar dibuka kencang. Menampilkan Renjun dengan handuk yang masih terselampir di leher nya.

"Berisik lo"

"Ngampus? Pasti di telfon kanjeng mamih lagi kan lo?"

𝙊𝙈 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉 • 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙍𝙀𝙉Where stories live. Discover now