21

19.5K 2.6K 628
                                    

"Good, be my baby then"







𝓓𝓲𝓒𝓾𝓵𝓲𝓴...







Wajah Haechan melongok dari pintu kamar, mengamati keadaan rumah dan tersenyum lebar kala melihat punggung Mark didepan kompor. Dengan langkah riang bocah itu mendekati sang guru, dan langsung memeluknya dari samping sontak membuat Mark terlonjak kaget.

"Astaga! Haechan!"

Mark berbalik, menatap tajam si bocah tengil yang hanya menyergir lebar. Guru ganteng itu menghela napas merasakan pelukan Haechan makin erat, apalagi wajah manis itu kini mendongak menatapnya penuh bunga-bunga.

"Kan kita udah jadi nih ya Saem" Haechan gantung ucapannya lalu bergelayut manja dilengan kekar sang kekasih. "Saya harus panggil Mark Saem apa? Sayang? Cinta? Darling? Honey apa yeobo?" Tanyanya dengan kedipan mata malu-malu ala gorila.

Mark mendengus, menoyor kepala bulat itu dari lengannya. "Ngomong apa si kamu itu huh?"

"Yes i'm your baby!!!!! Arrkkk!!!!" Pekiknya sambil loncat-loncat girang sampai badan Mark ikut bergoyang-goyang.

Dan Mark cuma bisa ketawa geli sambil pasrah aja badannya tiba-tiba dijadiin mainan sama bocah manis itu. Tapi lama-lama pusing juga kepala dia karena terus digoyang-goyang, apalagi gerakan tangan Haechan brutal juga.

"Udah, udah pusing kepala saya" dengan cepat Mark tahan bahu si manis, membuat sang remaja langsung diam patuh dan mendongak— melihat wajah tampan itu penuh bling-bling dimatanya.

"Okayy Daddy! Eh-" bingungnya saat sadar akan ucapannya sendiri. Kedua mata bocah itu berkedip pelan. Masa dia panggil Mark Daddy, enggak! Enggak! Dia mau Mark jadi pacarnya bukan bapaknya. Lagian dia udah punya Johnny, satu bapak aja cukup.

Haechan berdehem pelan dan kembali menatap wajah tampan sang guru. "Maksud saya, Okay calon suami ehehe"

Mark masih menatap wajah manis itu dan langsung dia unyel-unyel kedua pipi gembil Haechan. Gemas, Mark tuh gemas sama anak tengil satu ini. Sedangkan si remaja hanya tertawa riang sambil mempererat pelukannya.

"Udah cukup lepasin tangannya, masakan saya bisa gosong nanti"

Haechan lepaskan kedua tangannya dari tubuh Mark, membuat yang lebih tua kembali berpaling pada telur diwajan. Remaja tan itu ikut beralih, berdiri disisi sang guru dengan pandangan lekatnya.

"Mark Saem masak apa?" Tanyanya melihat makanan dalam wajan membuat Mark menoleh. "Telur mata sapi" jawabnya enteng.

Haechan mengernyit, memajukan wajahnya mendekati wajan. Meneliti bentuk si 'telur mata sapi' yang lebih terlihat seperti telur mata hilang, karena si kuning dan putihnya terlihat sedang berkelahi.

Dia lirik wajah bangga Mark dan si telur bergantian. Sial, Haechan pengen ngatain tapi pacar sendiri. Dia belum mau mempertaruhkan hubungan cinta ini cuma gara-gara ngerosting telur doang. Bocah itu kembali tegak, tersenyum lebar lalu kembali bergelayut manja dilengan Mark.

Namun kemesraan itu seketika terganggu kala suara ketukan pintu terdengar, membuat keduanya saling tatap dan terdiam. Mark matikan kompor dan langsung berjalan menuju pintu utama mendengar ketukan yang terus berulang, meninggalkan Haechan yang hanya diam mengikuti sambil bersembunyi dibelakang pintu.

Dibukanya pintu kayu dan terdiam melihat seorang pria berpakaian rapi. Pria itu tersenyum pada Mark, menjulurkan jabatan tangannya dan dengan ragu Mark terima.

"Anda pasti yang bernama Mark Lee?"

Mark hanya mengangguk sembari melepaskan jabatan tangan si pria. "Anda siapa?" Tanyanya pelan membuat Haechan mengintip sang tamu dari balik pintu dan seketika kedua matanya terbelalak lebar.

DI CULIK? | MarkHyuck☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang