7

21.9K 3.1K 370
                                    

"Mark saem!" Pekik Haechan membuat pemuda yang tengah menyalakan kompor itu tersentak kaget dan menoleh cepat, mendengus melihat Haechan yang berjalan mendekat.

"Mau apa kamu?"

Si remaja hanya tersenyum manis sembari berdiri dihadapan sang guru. "Saem beneran gak mau jadi pacar saya?"

Dan Mark sekali lagi hanya melirik tak peduli lalu kembali melanjutkan kegiatan memasaknya, membuat Haechan merengut tak suka karena pertanyaannya di abaikan.

Dengan cepat Haechan seret sebuah kursi ke sisi Mark dan langsung ia duduki. Remaja itu mendongak, menatap penuh minat pada sang guru yang tengah sibuk membuka bungkus ramen.

"Mark saem"

Hening, yang dipanggil tetap diam namun sama sekali tak menyurutkan semangat Haechan. Remaja manis itu semakin menyeret kursinya hingga menempel pada sisi kaki Mark yang masih diam didepan kompor, menunggu air mendidih.

"Mark saem"

Haechan mendecih karena sang guru masih tetap diam. Dia ini tembus pandang atau bagaimana?

"Malk saem!"

"Milk saem!"

"Melk saem!"

"MaaAAaelLkk saem!"

"MaA-"

"Berisik!" Bentak Mark jengah, sedangkan muridnya itu hanya tertawa girang karena akhirnya berhasil meraih atensi sang guru.

Mark berpaling, berkacak pinggang dan menatap wajah sok lugu Haechan yang entah kenapa terlihat sangat menyebalkan. "Cepetan saya dengerin, mau kamu apa?"

Si remaja cuma cengegesan sambil menarik-narik kecil celana pendek Mark, bertingkah sok imut. "Tipe ideal Mark saem emang kayak apa?" Tanyanya dengan kedipan mata genit.

Dan lagi, guru ganteng itu cuma bisa mendengus, tak habis pikir dengan tingkah sanderanya ini. "Kenapa kamu tanya gitu? Mau memantaskan diri?"

"Hm~" Geleng Haechan riang lalu mendekatkan wajahnya, "menghindarkan diri" Balasnya dengan senyum lebar, yang sudah sangat cukup menyulut emosi Mark.

Ah sial! Anak ini sangat menyebalkan!

"Terus ngapain kamu tanya kalo gitu!" Kesal Mark, hilang sudah kesabarannya. Ini kenapa tingkah menyebalkan Haechan sangat mirip ibunya.

Haechan kembali tertawa keras melihat wajah kesal sang guru, ah.. Menggoda Mark sangat menyenangkan!

"Yaa enggaaakk.. Kali aja kita jodoh saem" Celetuknya asal dan kembali memainkan ujung celana pendek Mark. "Jadi, kayak apa saem?" tanya Haechan kembali dengan kedipan genitnya.

Sedangkan Mark cuma bisa mendengus melihat wajah sok imut itu. Guru itu berpaling, kembali meraih dua bungkus ramen yang telah di bukanya dan mulai merebus mie yang masih keras itu.

"Saem jawab ih!"

Mark terkekeh mendengar suara kesal itu dan kembali menoleh, melihat sang murid dengan wajah serius. "Kamu kayaknya pengen banget berjodoh sama saya, kamu jatuh cinta ya sama saya?"

"Hah! Mana ada!" Balas Haechan dengan wajah sebalnya, "saya cuma memikirkan kemungkinan yang mungkin terjadi dalam hidup ini saem, kan mungkin aja saem jodoh saya.. jadi saya mau antisipasi dari sekarang" lanjut Haechan dengan wajah penuh penghayatan.

"Yaudahlah terserah kamu" Pasrah Mark lalu kembali sibuk dengan panci ramennya, menjawab pertanyaan Haechan sembari menatap dalam kuah ramen. "Tipe ideal saya itu... pertama, bisa terima keadaan saya"

DI CULIK? | MarkHyuck☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang