14

18.7K 2.7K 490
                                    

Haechan menguap, melihat bosan timeline sosial medianya yang penuh akan foto dan status para selebriti ataupun teman sebayanya. Jari tan itu masih sibuk scroll layar ponsel, sedangkan tubuh si remaja duduk malas di kursi belakang mobil jemputan.

Tuan muda Seo kita ini baru pulang les dan sedang dalam perjalanan pulang. Kalian ingat kan jika tuan muda Seo Haechan itu horang kaya, dan pastinya dia mengikuti berbagai les diluar rumah yang biayanya tak akan pernah bisa kalian cover dengan uang jajan kalian sebulan.

Gerakan tangan Haechan terhenti dan langsung menoleh keluar jendela saat ekor matanya tak sengaja menangkap bayangan Mark. Dan benar saja, bayangan yang ia lihat itu adalah sosok sang guru yang tengah berjalan santai di trotoar jalan.

"Pak Kim stop! Berentiin mobilnya!" Jeritnya heboh membuat Pak kim langsung menginjak pedal gas panik dan menoleh cepat.

"Kenapa? Ada yang ketinggalan?"

Haechan menggeleng cepat dan langsung tergesa-gesa membuka pintu mobil, semakin membuat sopirnya itu bingung.

"Aku ada urusan, Pak kim pulang duluan aja"

"Ada urusan apa? Haechan? Mau saya antar?" Kepala Pak kim mendongak, melihat pintu mobil yang terbuka lebar dengan Haechan yang terburu-buru memakai ransel.

"Engga usah" Haechan turun, merunduk sedikit untuk menatap wajah sang sopir. "Nanti kalo Jinki Ahjussi tanya, bilang aku ngejar masa depan.. Tapi kalo Daddy yang tanya, bilang aja aku diculik lagi" Serunya sebelum menutup pintu dan langsung kabur.

"Eh! Tapi-"

Pak kim membuang napas dalam saat sosok tuan mudanya itu sudah menghilang dibalik gedung persimpangan jalan.

Pria itu mendongak, menatap langit jingga dengan nelangsa dibalik jendela mobil, lelah akan tingkah tuan mudanya dan mulai memutar otak untuk mencari alasan yang aman jika Johnny bertanya nanti.








𝓓𝓲𝓒𝓾𝓵𝓲𝓴...








Haechan berjalan mengendap-endap, mengikuti langkah lebar Mark didepannya secara sembunyi-sembunyi. Membuat para pengguna jalan lain menatapnya aneh, karena bocah itu terlihat seperti maling yang takut ketahuan.

Langkah remaja tan itu terhenti, kepalanya mendongak tinggi saat melihat langkah kaki Mark masuk kedalam minimarket 24 jam.

Masih mengendap-endap, Haechan ikut masuk dalam diam. Mata bulatnya mengedar dan berhenti ketika melihat sosok sang guru berdiri didepan rak minuman. Remaja itu berdehem pelan dan langsung berdiri tegak, berjalan santai mendekati Mark dengan wajah senatural mungkin.

Diliriknya wajah tampan sang guru yang terlihat sibuk memilih minuman kaleng dan dengan sengaja dia berjalan menyamping, terlihat seolah ikut memilih minuman disisi Mark.

Disenggolnya pelan bahu lebar itu yang langsung membuat Mark menoleh kaget. "Haechan?"

Haechan berpaling, menatap wajah Mark tak kalah kaget sambil menutup mulutnya. "Omo! Mark saem? Kok bisa ada disini? Kebetulan banget kita ketemu" Aktingnya dengan wajah girang.

"Kamu sendiri kenapa bisa ada disini?" Heran Mark, karena dia sama sekali tak menyangka bisa bertemu muridnya itu disini.

"Saya abis pulang les" Jawabnya riang sambil menunjukkan ransel di punggungnya, yang langsung dijawab anggukan mengerti sang guru.

Haechan mendekat, menatap lekat wajah tampan sang guru membuat kening Mark menyerengit bingung.

"Saem, kok kita bisa ketemu ditempat random gini ya? Kayaknya kita emang jodoh deh saem" Ucapnya dengan kedipan mata genit, membuat Mark mendengus.

DI CULIK? | MarkHyuck☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang