[16/18]

108 40 11
                                    

Skip time.

Kini Wakasa dan Senju sudah sampai di jepang. Mereka sampai jam 22:00 malam. Wakasa mengendarai mobilnya untuk sampai di kediamannya.

Sedangkan Senju?Senju duduk di samping Wakasa. Hanya saja ia tidak ingin mengobrol dengan suaminya itu. Ntah marah atau apa intinya ia hanya melihat kearah jendela mobil untuk menikmati pemandangan jalan sambil mendengarkan lagu mba Olivia Rodrigo dengan menggunakan earponds iphone miliknya. Wakasa yang sesekali mencuri pandang ke arah Senju pun hanya bisa diam saja.

•••••
Saat mobil Wakasa berhenti di sebuah rumah yang seperti istana itu. Ia pun melirik ke arah Senju dan ternyata Senju sudah tertidur pulas tapi tetap saja Wakasa akan membangunkan istrinya itu karena tidak mungkin kan jika ia membiarkan istrinya tidur di mobil dengan posisi yg akan membuat badannya sakit?

"Senju. Ayo turun, kita sudah sampai." Ucap Wakasa kepada Senju.

Sayang. Senju telah terbawa mimpi sampai ia tidak mendengar perkataan Wakasa. Tidak sampai disitu, Wakasa pun tetap membangunkan Senju sekali lagi.

"Senju? Bangunlah. Kita sudah sampai." Ucap Wakasa sambil menepuk - nepuk pipi Senju.

"5 menit lagi bu. Biarkan aku tidur dengan tenang, sebentar saja." Ucap Senju tanpa membuka matanya.

Wakasa rasa istrinya itu tengah mengigau, ia yakin Senju pasti sangat lelah. Lagi pula perjalanan yang mereka tempuh lumayan jauh dan lama. Wakasa pun mengendong Senju ala bridal style dan menutup pintu mobil nya.

Saat sampai di depan pintu masuk rumahnya yang sangat besar itu. Wakasa pun memencat bell yang ada di samping pintu itu dan satu pelayan rumah itu pun membukakan pintu masuk rumah itu.

"Ehh, tuan sudah pulang rupanya?"

"Iya bi, kebetulan ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan dan tidak bisa aku tinggalkan." Jelas Wakasa kepada pelayan nya.

"Ah baiklah aku mengerti. Lalu itu nona kenapa tuan?" Tanya pelayan itu dengan bingung karena melihat Wakasa mengendong Senju.

"Tidak apa-apa. Ia hanya ketiduran mungkin lelah karena perjalanan tadi." Ucap Wakasa

Pelayan itu pun hanya mengangguk dan bertanya lagi "Tuan ingin ku buatkan apa?teh/kopi atau mungkin makanan?"

"Tidak perlu. Bibi lanjut tidur saja, ini sudah malam. Lagi pula aku sedang tidak ingin apa-apa. Kalau begitu aku ke kamar ku dulu, tolong kunci kembali pintu masuk ya, Bi." Ucap Wakasa kepada pelayannya dan berjalan menuju anak tangga untuk sampai di ke kamarnya.

Pelayan itu pun hanya mengangguk dan mengunci kembali pintu masuk rumah tersebut.

••••
Wakasa membuka pintu kamarnya. Ia pun membaringkan Senju diranjang dan menyelimuti tubuh Senju dengan selimut. Wakasa pun mengganti pakaiannya. Baru setelah itu ia berbaring di samping Senju dan tertidur pulas.

Skip

Di pagi yang cerah. Sinar matahari sudah mulai masuk melalui sela-sela ruangan. Wakasa sudah bagun dari tadi karena hari ini memang banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Selesai berapih-rapih, Wakasa pun mencari dasi yang senada dengan jas nya itu. Saat ia sedang memakai dasi. Senju pun bangun. Senju kaget karena tiba-tiba ia sudah ada di kamar padahal seingatnya ia tertidur di dalam mobil.

Senju tidak ambil pusing tentang itu karena ia yakin jika suaminya yang mengendongnya sama seperti saat pertama kali bertemu. Senju pun berjalan menuruni ranjang.

"Kenapa kau tidak membangunkan aku?" Tanya Senju

"Kau tertidur pulas mana mungkin tega aku menggangu tidur mu."

Perjodohan [Wakasen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang