[5/18]

144 42 5
                                    

Setelah packing barang. Senju pun langsung pergi ke bandara.

"Huhh. Untung aku masih keburu, Andai saja kemarin aku tidak pingsan mungkin aku tidak akan seperti ini. Tapi aku bersyukur karena masih ada orang yang mau membantu ku dan aku tidak ketinggalan pesawat." Gumam pelan Senju.

Skip.

Setelah keluar dari bandara. Senju pun menaiki taksi untuk sampai ke rumahnya, ia ingin membuat keluarga terkejut dengan kehadiran nya.

Setelah sampai di depan gerbang rumah- Senju pun masuk ke dalam dan berdiri memandangi pintu masuk rumah yang sangat ia rindukan itu.

"Padahal baru 4 bulan lebih aku pergi meninggalkan rumah, tapi entah mengapa aku sangat merindukan rumah ini. Rasanya banyak sekali kenangan dirumah ini bersama Ayah, Bunda, mas Omi dan kak Chiyo."

Sesampainya di pintu masuk rumah itu. Betapa terkejutnya orang-orang yang ada di dalam rumah itu saat melihat kehadiran putri satu-satunya keluarga itu kembali kerumah setelah beberapa bulan pergi dari rumah dan tidak memberikan kabar apapun.

"SE- SENJU!" Teriak kakak kesayangan itu.

Sang ibu yang mendengar teriakkan Haruchiyo pun langsung berlari menuju pintu masuk rumah tersebut dan langsung memeluk sang putri satu-satunya itu.

"Senju sayang, kau kemana saja nak?Kenapa kau meninggalkan ibu dan kakak-kakak mu? Kenapa kau pergi tanpa memberikan kabar apapun kepada ibu dan kakak-kakak mu?" Suara tangisan pun seketika pecah. Air mata seketika jatuh mengalir di pipi sang ibunda tercinta karena ia sangat khawatir dengan keadaan putri satu-satunya itu.

Tidak hanya ibunda nya air mata pun mengalir deras di pipi Takeomi dan Haruchiyo, abang dan kakak yang sangat ia rindukan itu. Setelah sang ibunda mencium puncak kepala putrinya itu, ibunya pun melepaskan pelukan tersebut. Senju pun ikut menangis. Ia berlari menuju Takeomi dengan Haruchiyo dan langsung memeluk mereka untuk melepaskan rindunya kepada abang dan kakaknya itu.

"Kakak. Maafkan aku. A-aku tau aku salah. Tidak seharusnya aku pergi dari rumah tanpa memberi tahu siapapun dan tidak memberikan kabar apapun tapi jujur aku hanya ingin belajar mandiri saja." Suara tangisan pun pecah memenuhi ruangan rumah itu lebih keras lagi.

"Sudahlah lupakan saja, yang lalu biarlah berlalu. Tapi satu hal yang harus kau ingat. Kau tidak boleh pergi tanpa memberitahu siapapun, jika kau menginginkan sesuatu kau harus bisa meminta baik-baik kepada ku atau kepada abang." Jelas Haruchiyo kepada Senju sambil membalas pelukan Senju.

"Sudah jangan menangis lagi, dek. Yang terpenting sekarang kau sudah kembali dengan selama. Kami sudah memaafkan mu. Tapi jangan membuat kami khawatir lagi dengan kepergian mu itu. Setidaknya jika kau ingin melakukan sesuatu tolong pertimbangkan dulu dan bertanyalah kepada kakak - kakak mu." Jelas Takeomi kepada adik perempuan satu-satunya itu.

Senju pun mengagukkan kepalanya sebagai tanda mengerti.

"Baiklah karena sekarang kita sedang berkumpul. Ayo kita makan siang bersama. Kebetulan ibu masak banyak hari ini. Sanzu, tolong kamu bawakan koper adikmu ke kamarnya dan Senju lebih baik kamu mandi dulu nak. Baru habis itu bergabung dengan ibu, abang serta kakakmu. Untuk makan siang." Ucap ibundanya dengan jelas.

Haruchiyo dan Senju pun mengangguk kecil. Setelah mendengar perkataan ibunya tersebut.

•••••
-Skip malam

"Ibu, kak Omi kemana?aku ingin bicara dengan ka Omi." Tanya Senju kepada ibu nya.

"Kak Omi sudah pulang ke rumahnya saat kamu tertidur tadi." Jawab ibunda tercintanya itu.

"Yahh. Kenapa? Padahal aku ingin bicara sama kak Omii."

"Kau bisa bicara sama kakak kesayangan mu itu besok lagi. Sekarang dia harus pulang karena istrinya- Mba Akane menunggunya." Jawab Haruchiyo

Perjodohan [Wakasen]Where stories live. Discover now