34- THE POWER OF LOVE

Start from the beginning
                                    

Ai menutup mata Rangga, namun Rangga menepikan nya dan menatap wajah wanita itu.

"Mas?!" Ai mulai kesal karena Rangga tidak mau menutup matanya.

"Hai ganteng, sendiri aja?" Rangga terkekeh.

"Buta? Atau gak punya mata?" Tanya Rangga tajam.

"Pacarnya ya?" Rangga menarik tangan istri nya.

"Istri saya!" Rangga memamerkan cincin pernikahan mereka.

"Owh, boleh minta nomor nya?" Rangga terdiam sejenak lalu meraih ponselnya dan menuliskan 12 angka nomor telfon nya di sana, Ai ikut melihat Rangga yang menuliskan 12 nomor dengan kening berkerut.

Ai berpikir keras, Rangga mengembalikan ponselnya

"Thanks!" Saat perempuan itu ingin menyentuh bahu Rangga, Rangga langsung menyiramkan tangan nya dengan air.

"Haram sentuh-sentuhan sama kamu."

"Really?" Perempuan itu mendekati Rangga dengan lancang.

*Cup

Ai terdiam, banyak pasang mata yang menatap mereka, dia menempelkan bibirnya ke pipi tegas Rangga.

*PLAKKK

Rangga menampar perempuan itu membuat orang-orang tersentak, bahkan perempuan itu terdiam, Rangga langsung berdiri.

"BERHENTI BERSIKAP MURAHAN, SAYA UDAH PUNYA ISTRI, JIKA KAMU PIKIR DENGAN KAMU MENCIUM SAYA, SAYA AKAN BERDEBAR, KAMU SALAH!"

Rangga membuka sebotol air mineral dan di siramkan ke kepala nya lantas menggeleng kan kepalanya agar air itu mengalir, perempuan itu terdiam, kenapa Rangga jadi begitu memesona, Rangga membersihkan pipi nya dari bekas ciuman perempuan itu.

"Bibir kamu, bau busuk."

"Sialan!"

"Kenapa? Mau saya beli? Berapa harga kamu? 5 juta? Terlalu murah? 5 milyar? Terlalu murah? Atau 500 milyar? Saya bisa bayar harga diri kamu." Perempuan itu terdiam.

"Kamu gak usah lah nolak aku." Saat perempuan itu ingin menyentuh Rangga, Rangga langsung menggenggam tangan Ai.

Rangga mendekati perempuan itu dan berbisik di telinganya.

"Lobang kamu haram, gak limited, gak kayak istri saya!"

*JLEBB

Rangga segera menarik Ai pergi, tak peduli pada gadis itu dan tak peduli bajunya basah atau segala macam lagi.

"Sial, seumur-umur gue baru pertama kali liat cowok nolak ciuman gue dan malahan nampar gue? Parahnya hina gue?" Batin gadis itu dalam hati.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kamu kenapa!?" Sampai di mobil Ai malah kesal ke Rangga, karena Rangga sempat tersenyum ke perempuan itu.

"Ngapain sih senyam-senyum ke cewek lain? Senyum mas itu bikin jantung orang pindah ke lutut, udah Ai aja yang di senyumin, jangan perempuan lain!" Ngomel Ai, dia benar-benar terdengar bawel.

"Cemburu?" Rangga mengeringkan rambut nya dengan handuk kecil yang ada di mobil.

"Iya!" Rangga tersenyum dan menyentuh puncak kepala Ai, membuat Ai kembali mengomel melihat senyum nya.

My Posesif Dosen | SUDAH DITERBITKAN ✔️On viuen les histories. Descobreix ara