-Fourteen. Sandyakala

Bắt đầu từ đầu
                                    

"Oke"

Karena arunika hari ini di jemput, ia pun melambaikan tangannya untuk pulang meninggalkan sandy yang masih merapihkan buku nya di kelas.




.....




Sandy kelur dari perkarangan sekolah, tujuan utama nya adalah toko kue yang tidak jauh dari sekolahannya.

"Sandy, sandyy ..."

Yang di panggil namanya pun berbalik mengikuti arah suara itu milik siapa, dan ia menemukan seorang remaja yang berlarian ke arah nya. Dengan sedikit gurat kepanikan?

"Jeno?" Lirih sandy, perasaanya sudah tidak enak. Kali ini apa lagi?

Ah, iya sebenarnya jeno dan dua teman nya lagi itu tidak masuk hari ini. Jadi tentu saja sandy terbebas dari bullyan mereka.

Tapi bukan berarti sandy terbebas begitu saja, melainkan banyak mata dan mulut yang menguras kesabaran sandy di sekolah hari ini.

Sebenarnya arunika sudah sangat kesal tapi sandy melarang nya untuk melawan, karna ia tak mau melibatkan arunika dalam masalahnya.

Kembali pada jeno? Yang kini terlihat begitu panik, ntah apa yang terjadi.

"San, jae,jaemin mau ketemu sama lo  ..."  jeno menarik tangan sandy begitu kuat, sandy pun tak bisa menolaknya ia pun mengikuti saja.

Mungkin dia bisa membeli kue nya nanti setelah selesai dengan temannya ini?

Ada apa sebenarnya? Kenapa jaemin ingin menemuinya?

Sandy menghentikan langkahnya, dan menahan diri untuk berhenti berlari bersama jeno.

"Jaemin kenapa, jen?"

Jeno yang menyadari itu pun berbalik badan, "lu ikut aja nanti juga tau."

"Gak, Itu ... gue harus ke rumah sak—"

"Bac*ot"

Sandy tersentak, kali ini perasaan mulai tidak enak dia takut.

Jeno menarik nafas tangannya mengepal kuat, dan ...

BUGHHH ...

"Susah banget kalau di suruh, lu tinggal ikut aja banyak ngomong, sialan!"

Jeno menarik kembali tangan nya, dengan sedikit berontakan dari sandy. Tapi jeno tak peduli akan permohonan sandy untuk melepaskannya.

Tak lama mereka pun sampai ke tempat yang benar-benar sepi dan berdebu. Seperti Gudang Sekolah?

Jeno membantingkan sandy ke lantai dengan kuat, ia merentangkan tangan dan kaki nya seakan ia lelah akan sebuah pekerjaan.

"Iket ni bocah" titah jeno pada sekumpulan anak-anak yang asing bagi sandy.

Sandy menggeleng kuat, badanya bergetar dan berusaha untuk kabur tapi itu mustahil.

Sekitar ada 10 orang lebih di dalam ruangan ini, termasuk Renjun, Jeno, dan Jaemin.

Beberapa orang mendekati sandy dan menyeret dirinya untuk berdiri.

"Hallo sandy" itu jaemin, Ya jaemin yang katanya ingin bertemu dengan sandy.

Jaemin mengapit dagu sandy untuk menatapnya.

Ia menyeringai melihat sandy yang memelas seperti itu.

"Lu tau gak san, gara-gara bokap lu ... " jaemin menghentikan ucapanya dan menatap tajam pada teman-temannya yang ada di gudang itu, "keluar kalian" titahnya dan dengan cepat mereka semua keluar termasuk Renjun, dan Jeno.

Bugh ...

Jaemin menendang sandy sangat kuat sampai-sampai ia tersungkur ke lantai.

Jaemin berjongkok menyetarakan tingginya dengan sandy, ia tersenyum dan menepuk-nepuk pipi berisi sandy.

"Harusnya bokap lu mati san mati!"

"Lu tau gara-gara dia bokap gue bunuh diri!"

"Selama ini gue diem ga pernah ikut campur buat ngebully lu, Tapi apa ? Ini balasan lu Buat ngancurin Hidup gue, IYA!!"

Sandy yang berada di bawah sana hanya bisa terdiam, dia tidak tau sebenarnya apa yang terjadi, kenapa? Ada apa?

"Ma,maaf ..." lirih sandy

Lagi-lagi sandy mendapatkan tinjuan dari jaemin.

Jaemin menarik kerah baju sandy, menatapnya penuh amarah.

"Maaf? Lu bilang maaf?"

"ANJ*NG!!!*

Jaemin mengambil balok yang ada di dekatnya, dan di layangkannya itu balok pada badan sandy.

Ia benar-benar benci dan sangat kesal dengan sandy.

"Jaemin, to-tolong hiks sak-kit" rintihnya menahan rasa sakit yang di beri jaemin.

Jaemin yang mendengar itu tak peduli, ia terus memukulinya hingga memar bahkan darah bercucuran di seluruh badan sandy.

"Sialan lo sandy sialan, Harusnya Keluarga lo yang di hukum bukan Bokap gue, bangs*at!!"

"Kalau bukan karena bokap lu yang ngajak kerjasama buat bisnis ke bokap gue, mungkin bokap gue masih hidup sampai sekarang, SANDY!!"

"Bokap lu yang udah ngejebak bokap gue, ANJ*NG"




....


Lain di tempat di mana jeno dan yang lain berada di depan pintu gudang, mereka terlihat tidak peduli akan nasib sandy.

"Sebenernya ada apa si, jen?" Itu renjun yang bertanya.

"Bokapnya sandy yang buat bokapnya jaemin bundir" cetusnya begitu saja.

"Ah?! Wah gila si"

"Tapi mereka udah lumayan lama loh di dalem, apa gpp ka sandy di siksa gitu sama ka jaemin?" Kali ini jisung adik tingkatnya.

"Ntah lah ga tau ..."

Sebenernya walaupun mereka sering ngebully sandy bukan berarti mereka ga punya hati.

Mereka ngebully sandy hanya karena untuk bersenang-senang, itulah pikir jeno dan yang lain.

Jeno pun baru tau jaemin akan sekejam ini untuk menyiksa sandy di dalam.

Jeno bimbang apa ia harus membantu sandy atau tidak?









"AAAHKKKKK TO-TOLONG"







.
.
.
.
.
















Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Sandyakala || {ON GOING}Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ