-One. Sandykala

314 34 20
                                    


~~~~~

Haechan sandyakala, biasa di panggil sandykala atau panggil aja sandy, Ya seperti nama nya 'haechan sandyakala' yang berarti 'Matahari Di balik langit Senja.'

Sudah terbayangkan bukan? Bagaimana matahari yang ada di balik senja ? Redup, dan akhir dari setiap harinya.

Begitu pula dengan Sandy remaja yang menyimpan beribu penderitaan di setiap hari nya bersama gurat merah di langit senja.

Dia hanya bermodalkan buku diary nya untuk meluapkan semua rasa sakit itu.

'apa itu kasih sayang? Apa itu kebahagian?' semua itu tidak berlaku untuk sandy.

Sejak kecil sandy tidak pernah merasakannya, sedari dia lahir dia hanya di asuh oleh asisten rumah tangga di tempat tinggal nya dan sekarang asisten itu sudah tidak bekerja lagi setelah sandy berusia 10 thn. Sungguh miris bukan?

.....

"Woyy!! Anak pungud!! Sini lo" Teriak seorang lelaki yang berada di depan rumah sandy.

Sandy pun langsung menghampiri remaja itu, dia secepat mungkin menyelesaikan cucian piring yang ada di tangan nya.

"I-iya bang taeil ada apa?" Sandy yang kini tengah ada di depan bang taeil pun sedikit gugup, sekarang apa yang akan di lakukan abang nya kepada sandy lagi.

Ya, taeil atau nama lengkapnya 'kang taeil' itu di kenal sangat egois, dan keras. Makannya Sandy sangat takut pada kakak nya itu.

"Nih, lo bersihin sepatu gua, Cepet ya gua udah mau berangkat !" bentak taeil pada sandy, Remaja yang menggunakan seragam SMA itu hanya mengangguk dan meraih sepatu sang kakak yang sudah rapih dengan hoodie hitam nya yang bentar lagi akan berangkat ke kampus.

Padahal mungkin sandy bisa terlambat ke sekolah sekarang, karena 20 menit lagi bel sekolah akan bunyi.

Ah sudah lah itu sudah menjadi kebiasaan sandy, menurut sandy itu sudah menjadi rutinitas nya setiap pagi.

Menyiapkan sarapan untuk papah dan abang nya, membersihkan rumah dari lantai atas sampai bawah belom lagi dia harus merapihkan kebutuhannya.

"Heh!! Udah belom? Lama banget si kerja gitu doang!" Taeil yang menunggu sandy sekitar 5 menit itu langsung menendang tangan sang adik nya itu.

"I-ini bang u-udah kok, maaf lam-" belum sandy menyelesaikan kalimatnya taeil langsung mengambil sepatunya dengan kasar dan langsung menggunakannya, tidak peduli dengan adiknya itu yang masih terduduk di lantai yang dingin.

"Lain kali kerja yang bener!!" Ujar taeil sambil mentoyor kepala sandy dan pergi begitu saja menggunakan motor nya.

Sandy hanya menunduk dia tidak bisa melawan sang kakak karena kalau tidak ya bisa bisa sandy akan mendapat masalah yang lebih besar.

Sekarang sandy kembali ke dalam untuk mengambil tas sekolah nya, Dia harus segera berangkat ke sekolah kalau tidak dia akan benar-benar dapat masalah.

"Masih ada 15 menit lagi untuk sampai kesana" gumam sandy saat melihat jam dinding di ruang tamu nya.

.....

"Huft syukur lah masi ada 2 menit lagi" lirih sandy dengan tubuh yang sudah berkeringat dan nafas yang tidak teratur.

Sandy masuk ke dalam kelas, Saat ini sandy duduk di bangku SMA kelas 11a.

Dibilang cukup pintar, ya sandy bisa di bilang cukup pintar nilai nya selalu menjadi yang tebaik, sejak kecil sampai sekarang dia menjadi anak yang pintar dan cerdas.

Sandyakala || {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang