-Three . Sandyakala

93 26 8
                                    

~~~~~




"mah .... Mamah ... Sandy mau ikut mamah"

"Tidak nak jangan kamu harus tetap disini sampai mamah yang akan menjemputmu sendiri"

"Tapi mah sandy gak kuat di sini mah"

"Mamah tau, suatu saat nanti akan ada orang yang akan menemanimu sayang"

Wanita cantik itu tersenyum manis di depan sandy dengan air mata yang mengalir di pipi nya.

Sandy hanya bisa menangis dan menangis.

"Hiksss ... Ma..mah" tangis nya pecah sangat pecah terdengar sangat pilu.

"Nak, maafkan mamah"

~~~~

"huh, mamahh!?!" Sandy terbangun dari tidur nya dia tidak sadar kalau pagi itu dia menangis, air mata nya keluar begitu saja tanpa di minta.

Dia merasa kehilangan sosok ibu yang dia sayang dan rindukan selama ini.

Sandy mengambil kotak kecil yang ada di laci samping tempat tidurnya, dia membuka kotak itu.

Dan mendapati selembar kertas polaroid yang ada di kotak dan melihat seorang wanita cantik yang ada di dalam foto itu.

"Mamah ... sandy kangen mamah" kini nada bicara nya bergetar dia pun masih sedikit khawatir akan mimpi itu.

Untung nya dia dapat foto mamah nya yang ada di kamar abang nya, waktu dia lagi merapihkan kamar bang taeil dan ga sengaja dia liat foto palaroid itu di bawah kasur bang taeil jadi otomatis sandy mengambil nya dan menyimpannya.

Awalnya dia mengira itu foto pacar nya bang taeil tapi ternyata di belakang foto itu tertulis kata 'mamah miss you.'

"Bang , pasti abang juga kangen kan sama mamah?" monolog nya.

"Sandyyy!!" Dia tersentak dari lamunannya saat mendengar seseorang memanggil nama nya, la melihat jam yang ada di dinding kamar nya dan terlihat sekarang sudah jam 06:25.

"Astaga kesiangan" gumamnya dia kaget pas udah jam segini, pasti papah sama abang nya udah nungguin di bawah.

Segera sandy turun dan menemui sang kaka yang sudah rapih dengan stelan yang cool ala-ala badboy.

Dan papah nya yang sudah menggunakan jas hitam ala-ala CEO.

Ya sebenarnya keluarga yang bermarga 'Kang' ini sebenarnya keluarga yang terpandang bisnis Kang in itu dimana-mana bahkan sudah sampai ke luar negri.

Tapi sandy merahasiakan identitas keluarganya, ya walaupun itu akan di ketahui, karena selama ini setiap ada acara sekolah apapun papah nya tidak pernah hadir.

"Oh bagus ya, sekarang bangun nya siang" ujar sang ayah nya dingin dan sudah berada di depan sandy.

Plakk ...

Satu tamparan pun sukses mendarat di atas pipi sandy.

"heh!! Besok saya tidak mau liat kau telat lagi, ingat ya disini kau itu kerja, saya sudah membiayai kebutuhan sekolah mu jadi kau harus nurut dengan saya" jelas kang in, kini dia benar-benar kesal dengan kelakuan sandy bahkan dia membentak sandy.

Sandyakala || {ON GOING}Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu