-Six . Sandyakala

67 25 9
                                    

~~~~~

Hari ini adalah hari baru untuk sandy di sekolahnya, ternyata tidak salah sandy membiarkan arunika untuk menjadi temannya itu, buktinya arunika berhasil membuat Sandy risih dan sedikit tertawa kecil kepada nya.

"Arunika, gua pulang duluan" pamit sandy kepada nya dan mulai mendahului arunika.

"Hey, haechan tunggu, gue ikut sama lu"

Langkah Sandy seketika terhenti, dia mendengar kata-kata yang agak sedikit asing di telinga nya. Sandy membalikkan tubuh nya dan menatap datar ke arah arunika.

Arunika yang ada di balakang nya kini sudah ada di depan nya, lalu dia pun menatap sandy aneh karena melihat sandy tiba-tiba terdiam.

"halloo~ lu kenapa si, eh jangan bikin gua takut yah" ujar arunika sambil melambaikan tangannya di depan mata sandy.

"humm tadi lu manggil gua apa?" kini sandy menatap arunika dalam.

"ohh, gua manggil lu haechan? Kenapa si ? Lo masa sawan denger nama sendiri? Pffft"

"Hahaha gak kok gua udah lama aja ga denger  orang lain manggil gua pake nama itu"

"Oke kalau gitu bole ya gua manggil lu 'haechan,' ya biar beda sendiri gitu hehe"

"Ya ya bole kok" jawab sandy sambil mengusap-usap kepala arunika yang ada di depannya.

"Yaudah yo pulang" lanjutnya dan meraih tangan arunika lalu membawanya pergi dari kelas.

Terukir jelas di wajahnya kalau sandy sedang tersenyum dan arunika yang ada di belakang nya pun menatap bahu milik sandy sembil tersenyum bahagia.

.....

"Rumah lu di mana? Biar gua anter ya?"

"Ga usah rumah gua deket dari sini, kalo gitu kita berpisah sampai sini ya bye haechan"

Mereka pun berpisah di pertigaan jalan di perumahan. Arunika melambaikan tangannya kepada haechan dan pergi sambil berlari kecil seperti anak kecil.

Sandy masih berada di sana untuk mengawasi arunika dari jauh sampai akhirnya wanita itu benar-benar sudah tidak ada lagi di hadapan nya.

"haha so cute" gumamnya dan berbalik badan lalu berjalan menuju rumahnya sambil terus menerus tersenyum untuk hari ini.

"ya tuhan ku harap aku bisa terus merasakan hal sama seperti ini setiap saat" pikirnya dan memandangi langit yang mulai gelap itu.

...


"Sandy pulang~"  tidak ada jawaban saat sandy pulang, rumah nya terlihat sepi, mungkin aja belum pada pulan.

Sandy pun naik ke atas untuk ke kamar nya, dan membersihkan badannya.

"Ternyata lukanya masi basah ya" monolog nya saat dia melihat lukanya itu di cermin kamar mandi.

Dan akhirnya sandy hanya berendam diri di bathtub dengan air hangat, —siapa tau itu bisa meredakan lukanya.

Setelah mandi dia pun kembali turun untuk menyiapkan makan malam.

Kali ini jangan fikir sandy belum makan, dia justru makan banyak kerena ulah arunika tadi siang dan pas di jalan pun arunika memberi roti untuk sandy.

Dan baru kali ini dia merasakan kenyang karena ulah arunika.

"Malam ini kau tak perlu masak" sandy mengalihkan perhatiannya dari penggorengan dan membalik badan lalu mendapati sosok kakaknya yang ada di ruang depannya.

"Kenapa bang?"

"Gua sama papah mau makan malam di luar, masakan lu ngebosenin bikin ga nafsu" ujarnya dan pergi meninggalkan sandy sendiri di dapur.

"Hmm oke bang"
Sandy kembali merapihkan semuanya dan kembali ke kamar, dia sedih saat keluarga nya pergi makan malam di luar.

Karena sandy merasa dia telah gagal membuat keluarga nya nyaman dengan makanannya.

Ini bukan pertama kalinya ayah dan abangnya itu pergi makan di luar, ya mungkin bisa di bilang sering.

Walaupun sandy sudah menyiapkan nya kadang mereka pun  justru tak menghiraukannya.

"Mungkin benar masakan ku tidak enak kali ya?" gumamnya.

...


Dear diary
24.10.21

harus nya hari ini aku mengikuti perlombaan sains itu, tapi aku memutuskan untuk tidak mengikutinya.

Karena kalau aku mengikuti perlombaan itu papah akan marah dan siapa yang akan merapihkan rumah.

Mungkin belum saat nya sekarang, tapi nanti aku akan mencobanya lagi.

Walaupun hari ini papah dan bang taeil membuatku sedih tapi hari ini aku pun senang, saat bertemu dengan nya.

Wanita itu hadir begitu saja dan mengganggu ku.

Namanya pun bagus, Apa mungkin dia yang di kirim oleh mamah untuk ku?

Apa suatu saat nanti aku bisa bersama terus dengan nya ?

Aku harap aku bisa, karena aku merasakan ada sesuatu yang tidak pernah ku rasakan sebelumnya.

Terimakasih untuk hari ini, aku sedikit bahagia bisa bertemu dengan mu.

Tapi kau membuatku mengingat kan kepada dia dengan kau memanggil ku 'haechan.'

—Haechan sandyakala





















—Haechan sandyakala

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Sandyakala || {ON GOING}Kde žijí příběhy. Začni objevovat