16

764 51 15
                                    

Pagi harinya Bona bangun lebih dulu, mengingat jika semalam mereka baru saja mengungkapkan perasaan masing2 senyum bahagia pun seketika muncul di bibirnya.

Dipindahkan tangan Eunseo yang memeluk tubuhnya secara perlahan agar tidak mengganggu tidur kekasihnya itu.

Bona ingin memasak sesuatu untuk sarapan mereka, sesampainya di dapur Bona melihat Eomma Eunseo sedang membuat teh, mungkin untuk suaminya.

"Pagi Eomma" Sapa Bona.

"Pagi, kamu sudah bangun nak, terus Juyeon apa sudah bangun juga" Tanya Mama Eunseo.

"Juyeon masih tidur eomma"  Bona.

"Udah eomma duga, terus kamu mau ngapain kedapur" Mama Eunseo.

"Hemm..." Bona takut untuk jujur kalau mau bikin sarapan buat Eunseo.

"Maaf Eomma, Bona izin mau bikinin sarapan buat Juyeon, hemm bukan bukan,, maksud Bona untuk kita sarapan" Bona tertunduk malu.

"Gak perlu izin segala nak, kamu buat saja sarapan untuk Juyeon kecil eomma itu, kalau untuk eomma, appa, dan unnie nanti biar bibi yang bikin" Mama Eunseo gelengin kepala dan senyum2 melihat tingkah Bona.

"Kenapa gak bangunin aku sih Bbo, terus ngapain kamu pagi2 di dapur" Eunseo datang langsung memeluk Bona mesra dari belakang.

Saat itu juga Bona tidak berani menatap mamanya Eunseo, Bona sendiri ingin marah dengan kelakuan Eunseo yang berani memanggilnya dengan panggilan itu didepan orang tuanya, iya takut kalau orang tua Eunseo tidak menyetujui hubungan mereka, Bona mencoba melepaskan tangan Eunseo yang melingkar diperutnya.

"Seo ada eomma kamu" Ucap Bona yang seperti berbisik tapi masih terdengar oleh eomma Eunseo.

Eomma Eunseo kaget  mendengar panggilan anaknya untuk Bona yang tanpa sebutan unnie, tapi iya ingat perkataan suaminya kalau tidak ada yang perlu di khawatirkan, dan yang terpenting anaknya selalu bisa bahagia, tapi apa harus secepat ini pikirnya.

"Juyeon, Bona, tolong jelaskan maksudnya apa ini" Eomma Eunseo pura2 tidak mengerti.

"Aku akan jelaskan nanti eomma setelah kita selesai sarapan" Eunseo dengan tanpa beban tersenyum kepada eommanya.

"Baiklah, sebaiknya kalian mandi dulu setelah itu kita makan dan bicarakan ini" Eomma Eunseo pergi.

Kepergian Eomma Eunseo membuat Bona sedikit lega, setelahnya iya menatap Eunseo dengan kesal.

"Kamu sih kenapa manggil gitu di depan eomma" Bona mukanya kesal.

"Apa salahnya kan kamu pacar aku sekarang" Eunseo membela diri.

"Terserah kamu deh, aku mau mandi" Bona pergi dan akhirnya iya tidak jadi membuat sarapan.

.

.

Selama sarapan Bona terus merasakan cemas, baru saja semalam iya bahagia menjalin hubungan dengan Eunseo, sekarang Bona sudah merasakan ketakutan jika harus disuruh pisah oleh orang tua Eunseo jika menentang hubungan mereka.

"Appa, eomma, unnie, ada yang ingin aku katakan" Ucap Eunseo setelah melihat semuanya sudah selesai makan.

"Ada apa nak" Tanya appa.

"Jadi,, aku dan Bona unnie semalam baru saja menjalin hubungan sebagai kekasih, aku mohon appa, eomma, dan unnie bisa menerima jalan hidup yang aku pilih ini, aku sudah lama mencintai Bona unnie dari awal masuk di agensi, tapi baru semalam aku bisa menyatakan perasaanku dan ternyata Bona unnie juga mencintaiku, jadi tolong restui hubungan kami" Ucap Eunseo sambil menggenggam tangan Bona.

Hati 💖Where stories live. Discover now