10 (18+)

1.6K 74 5
                                    

# Eunseo

Sedikit lagi sampai minimarke tempat  makan kita, tapi Luda unnie tiba2 minta berhenti di pinggir jalan yang banyak pedagang makanan.

"Eunseo berhenti" Luda unnie.

"Kenapa?" Tanyaku setelah menepikan mobil.

"Aku mau beli makanannya disini" Katanya semangat yang sudah siap2 turun.

"Tunggu unnie" Cegahku memegang tangannya.

"Apa lagi Eunseo" Ucapnya dengan sedikit kesal.

Kubuka seatbelt milikku terus aku menarik badannya menghadapku, lihatlah bibirnya kini sudah cemberut.

"Kenapa cemberut?" Tanyaku terkekeh.

"Gak" Jawabnya singkat.

"Hahhahh" Aku sudah tidak tahan menahan tawaku melihat betapa lucunya Luda unnie.

"Isshhhh,,, Eunseo" makin kesal liat aku ketawa.

Aku menoleh kebelakang, ada Hoodie, selimut kecil, dan beberapa topi milik anggota WUJU yang sengaja ditinggal, aku mengambil topi yang langsung kupakai.

Dan juga kupakaikan topi untuk Luda unnie "Disitu banyak orang unnie, pakai maskernya dulu,,, dan pakai topi ini, takutnya ada paparazi sedangkan kita tidak dalam penjagaan sekarang" Kataku menjelaskan agar dia tidak marah.

"Tinggal bilang dari tadi, ini bikin kesal dulu" Luda unnie masih saja kesal, terus langsung keluar mobil.

Ku pegang tangannya saat sudah disampingnya, takut nanti ada orang yang mengganggu karena ini sudah malam.

Ternyata di pinggir jalan ini banyak sekali orang berjualan, apa mereka tidak tidur pikirku karena ini hampir tengah malam.

Kuikuti kemana dia melangkah dan berhenti di salah satu penjual Roti bakar.

Matanya terus melihat roti yang sedang di panggang milik orang lain "Ini enak tau Eunseo" Ucapnya .

"Yakin mau makan roti aja bisa kenyang" Bagiku roti tidak bisa bikin perut kenyang.

"Hem, aku tadi sebenarnya sudah makan di lokasi, jadi perutku tidak terlalu lapar" Jelasnya.

Banyak juga orang yang membeli di sekitaran, untung saja kita memakai masker dan topi jadi orang2 tidak bisa mengenali, apalagi penerangan disini hanya menggunakan lampu2 kecil.

"Bang,,,, pesen 2 ya, yang satu pakai selai coklat dan Strowbery" Luda unnie bicara ke  penjual yang seorang laki2 tidak terlau tua dan tidak muda juga.

Luda unnie menatapku, "Apa?" Tanyaku.

"Kamu mau rasa apa?" Tanyanya.

"Kita makan berdua, lagian itu cukup besar rotinya, emangnya unnie habis? Kan tadi bilangnya gak terlalu laper" Jawabku melihat ukuran rotinya.

Bagiku cukup besar jika Luda unnie makan sendiri takutnya tidak akan habis dan buang2 makanan .

"Enggak" Jawabnya dengan cengiran.

Aku hanya terkekeh terus mengusap kepalanya, lihatlah dia malu hanya kuperlakukan begitu, entahlah Luda unnie sering begitu.

"Beliin untuk Yeoreum aja satunya, terserah rasa apa pasti dia suka" Kataku tiba2 teringat Yeoreum yang suka makan.

Luda mengangguk setuju "Bang satunya juga sama aja rasanya" Ucapnya ke abang penjual.

"Baik neng, tunggu sebentar ya,, silahkan duduk disitu selagi menunggu rotinya jadi" Abang penjual menunjuk ke kursi panjang yang tersedia di belakangnya.

Hati 💖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang