SEMBILAN BELAS

13.2K 1.7K 166
                                    

𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗘𝗜𝗥𝗦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CW//BXB, MATURE.

About Cr: Semua media yang ada berasal dari Pinterest, Twitter, Google, dan YouTube. Sebisa mungkin aku akan mencantumkan nama artist di balik karya yang digunakan dalam book ini.

Jika ada kesalahan kepenulisan atau salah pengejaan tolong ditandai dengan komentar ya bestie. Aakan aku perbaiki, secara bertahap.



_Selamat membaca_




Ala yang sedang tertidur dengan nyenyak harus terbangun oleh suara ponsel yang sedari tadi berdering di nakas dekat ranjang. Dengan energi yang masih belum sepenuhnya terkumpul, pria itu mengulurkan tangan untuk meraba-raba sampai akhirnya berhasil mendapatkan benda persegi panjang itu. Tanpa melihat nama yang tertera di layar, ia langsung mengangkat panggilan, Ala tak berniat mengeluarkan suara karena terlalu malas tapi detik berikutnya orang di seberang sana berteriak cukup keras hingga membuat Ala terlonjak kaget.

"Naskala! Buruan ke kantor sekarang juga, gue butuh penjelasan dari lo. Lo bilang ke gue, kalo lo bakal balik ke rumah kan semalem? terus lo bilang ke Mami mau nginep di kantor. Dan sekarang lo ga ada di kantor maupun di rumah. Jadi lo dimana? Pokoknya lo harus dateng sekarang juga!"

Runtutan pertanyaan yang diucapkan oleh Raiden hanya membuat kepalanya semakin pusing. Ia tak menjawab apapun dan langsung mematikan ponsel, Ala berpindah posisi menjadi menyamping kemudian dengan perlahan matanya terbuka. Hal pertama yang ia lihat tentu saja wajah pulas Ian yang masih tertidur, sepertinya Ian juga bangun kesiangan hari ini. Senyuman yang awalnya terkembang melihat wajah tampan pacarnya perlahan memudar ketika melihat tubuh Ian yang dipenuhi bercak kemerahan. Nyawa yang tadinya belum terkumpul langsung dipaksa masuk ke dalam tubuhnya. Ala buru-buru merubah posisi menjadi duduk kemudian menutup mulut, ia tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Kita ngapain anjir semalem?!" dengan agak panik ia menyibakkan selimut dan mendapati dirinya hanya mengenakan kemeja saja.

Ia buru-buru turun dari ranjang dan langsung berdiri di depan cermin besar, Ala memeriksa area leher sampai dadanya yang ternyata aman-aman saja, tak ada tanda apapun di sana. Otaknya yang masih kosong dipaksa berpikir lebih cepat sekarang, jika hanya Ian yang memiliki hickey bukankah berarti yang melakukan itu adalah Ala? Masalahnya Ala tak ingat apapun soal itu. Untuk menyegarkan pikirannya, ia memilih mandi, mungkin guyuran air di kepala bisa membuatnya mengingat sesuatu.

"Ayo dong inget." Gumamnya frustasi, Ala berdiri di bawah shower yang mengeluarkan air dingin.

Tak berselang lama terputarlah sebuah ingatan yang tak begitu jelas, namun ada satu hal yang membuat Ala begitu terkejut.

The Heirs [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang