Sepuluh

5.1K 490 27
                                    






🌼Fraulein Del Vollmond'🌼





Taehyung membuka matanya pagi ini. Ia tak mendapati putranya disana.

Kemana dia?

Penampilannya cukup berantakan,dengan pipi bengkak dan mata,jangan di tanya lagi. Seperti habis di pukul preman jatuhnya.

Cklek--

"Mom!" Panggil si kecil.

"Hei sayang ! Apa yang kamu lakuin?"

Terkejut saat melihat putranya dengan susah payah membawa baki dengan mangkok sedang diatasnya  dan secangkir coklat panas mungkin.

"Jungie membawa sup buat mommy!" Ujarnya dengan senyum lebarnya. Lihat gigi depannya menyembul layaknya kelinci.

"Astaga, itu berat sayang. Nanti kalau jatuh gimana?" Omel Taehyung langsung bangkit menyambar baki tersebut.

"Mommy lupa Jungie ini laki-laki hum? Jungie harus kuat mom! Apa lagi buat lindungin mommy dari orang jahat! Dan satu lagi, lindungin mommy dari orang yang akan mengaku sebagai Daddy Jungie nanti." Ujar Jungie dengan senyum anehnya.

Taehyung tercubit hatinya, harus bagaimana lagi menjelaskan pada anak ini. Ia terlanjur kecewa dan benci pada ayahnya.

"Siapa yang mengajari Jungie seperti itu?" Tanya Taehyung dengan wajah datar.

"Tidak ada, semua sudah Jungie simpulkan sendiri mom. Jika memang Daddy sayang mommy dan Jungie. Pasti dia sekarang bersama kita bukan?." Tanya Jungie.

"Lalu? Setelah seperti itu Jungie jadi merasa paling benar begitu?" Taehyung tidak suka putranya jadi pendendam.

"Tidak! Jika Daddy datang minta maaf Jungie tak akan menerimanya. Jungie juga sudah lelah mom! Jungie selalu di ejek, di kucilkan bahkan di rundung. Tapi Jungie menerima itu karena itu ulah Daddy. Kalau Daddy secuil saja mengerti kondisi kita dan berada di sini bersama mungkin hidup Jungie akan sama dengan anak-anak lain. Bahagia dengan orang tua lengkap!"

Taehyung terkejut dengan penuturan putranya itu, apa benar Jungie berusia 6 tahun. Itu sangat mustahil. Tapi kondisi juga memaksa bocah itu untuk tumbuh menjadi sosok dewasa dengan cepat. Lihat! Bahkan ia tak menangis dalam kesedihannya.

Jungie nya menjadi dingin sekarang. Taehyung tak tau lagi jika benar Jungkook hadir di antara kami apakan Jungie akan menerimanya.

Fraulein Del Vollmond

Jungie sudah berangkat bersama Jimin, yang pulang tadi malam. Taehyung turun dengan tampilan yang sedikit lebih segar.

Menaruh mangkok kotornya lalu mencucinya perlahan. Bayangannya masih memutar perkataan putranya 2 jam lalu.

Sungguh, Taehyung tidak pernah sanggup membayangkannya.

"Tae!" Panggil Yoongi.

"Umm, sebentar." Jawabnya.

Taehyung mengeringkan tangannya lalu menghampiri Yoongi yang duduk di sofa ruang tengah nya.

"Jungkook ayah biologis Jungie."

Yoongi sudah menduganya. Ia terkejut tapi bisa mengontrol emosinya. Yoongi tak ingin membebani Adiknya ini lagi.

"Lalu?"

"Apa?" Tanya Taehyung. "Aku tidak mengharapkan apa-apa kak." Lanjutnya.

"Tapi dia sudah terlanjur mengetahui keberadaan mu dan juga Jungie." Sela Yoongi.

Fraulein Del VollmondWhere stories live. Discover now