Lima

6.3K 592 20
                                    


-Fraulein Del Vollmond-



Jungkook berdiri, ingin sekali ia berlari lalu menubruk sosok itu. Namun akal sehatnya masih waras jika ini waktu yang tidak tepat.

Semakin cantik saja!
Jung! Sadar dia pasti sangat marah padamu!

"Selamat pagi, tuan Mark Lee?" Tanya Taehyung.

Mark sedikit canggung karena kejadian beberapa saat tadi."Ne, saya Mark Lee. Saya datang dengan bos saya Jeon Jungkook."

"Ahh, baiklah saya Kim Taehyung senang mendapat kehormatan bisa melayani tuan Jungkook, semoga produk kami tidak akan menjadikan kekecewaan bagi anda." Taehyung duduk di seberang berhadapan langsung dengan Jungkook. "Yuju, ambilkan katalognya. Biarkan tuan Jeon memilih cake yang akan di pesannya."

"Siap Kak." Yuju melesat menuju sebuah rak berisikan lima katalog kue dan sejenisnya.

Taehyung menerima katalog tersebut,"Silahkan di pilih tuan."

Jungkook masih memperhatikan Taehyung dengan seksama, aura yang di perlihatkan oleh Taehyung sangat suram.

Sungguh, itu tameng yang kuat untuk Jungkook terjang. Rasa bersalah itu muncul lagi di benaknya.

Maaf Taehyung, aku telah membuatmu justru takut padaku. Bukannya membawa cinta yang layak untukmu.

"Sajangnim?" Panggil Mark membuyarkan lamunan Jungkook.

"Emm, tuan Kim bisa rekomendasikan kue yang cocok untuk acara kami?" Jungkook memberanikan diri untuk membuka percakapan.

"Boleh saja, bisa di perhatikan. Kue ini hanya dua tingkat ukurannya tidak terlalu besar namun terkesan GLAM dan Elegan." Jelas Taehyung.

"Saya ingin ini di buat tiga tingkat bisa? Dengan sedikit ucapan di tingkat paling bawah?" Tanya Jungkook.

"Tentu, anda ingin tema apa?" Sahut Taehyung.

"Summer, aku ingin kesan unik dari buah musim semi dan sedikit rasa Citrus agar terasa segar dalam cream nya." Ujar Jungkook.

"Baik, Yuju bisa catat semua pesanan dari tuan Jungkook?" Titah Taehyung

"Siap, aku sudah mencatatnya kak." Jawab Yuju.

"Bagus, lalu ada request lagi?" Tanya Taehyung.

"Saya ingin dessert. Menyesuaikan tema saja. Terserah anda, saya percayakan pada anda tuan Kim." Pinta Jungkook.

Taehyung hanya mengangguk dan mengkode Yuju. Pertemuan selesai, Taehyung membereskan katalog tadi.

"Terima kasih atas kepercayaan anda tuan Jeon." Ucap Taehyung.

Jungkook tersenyum,sebelum pertemuan ini selesai Jungkook ingin sekali berbicara dengan Taehyung.

"Kami pamit tuan Kim taehyung." Ujar Mark.

Taehyung membungkuk, tapi tiba-tiba Jungkook berhenti di depan pintu menatapnya.

"Mark, bisa kamu tunggu saya di mobil? Saya ada sedikit urusan." Titah Jungkook.

"Baik Sajangnim." Sahut Mark.

Mark pergi diantarkan kedepan oleh Yuju.

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Jungkook

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Jungkook.

Taehyung tak menyahuti dan kembali duduk. Menunggu apa yang ingin di bicarakan Jungkook. Ia melihat kopi mereka tadi tak tersentuh dan sudah dingin.

"Taehyung?" Panggil Jungkook setelah menyusul duduk.

"Americano or Latte?" Tanya Taehyung.

"Americano, T-ta--" ucapan Jungkook terpotong saat Taehyung pergi.

Ia menunggu pria itu dengan gelisah,ia takut Taehyung tak ingin bicara dengannya.

Cklek--

Grep!

Jungkook memeluk Taehyung dari samping. Ia takut Taehyung menghindarinya lagi.

"Kau semakin cantik taehyung." Bisik Jungkook.

"Maaf, anda tidak sopan sekali." Sungut Taehyung.

"Maafkan saya Taehyung ! Maafkan saya!" Gumam Jungkook.

"Lepas!" Taehyung mendorong tubuh Jungkook tapi tenaganya tak sepadan.

Tok tok tok!

"Masuk!" Sahut Taehyung.

Wendy masuk maniknya terbelalak saat melihat bosnya tengah di peluk dengan posesif oleh tamunya tadi.

Mereka kenal kah?

dengan membawa satu cangkir Americano dan satu gelas hot chocolate dalam nampan Wendy meletakkannya di meja dan mengambil yang sudah dingin.

Wendy undur diri, meski pikirannya kemana-mana.

"Lepas Tuan Jeon!" Pekik Taehyung.

"Kim Taehyung ,saya sangat menyesal waktu itu. Saya ingin bertemu denganmu tapi saat membaca suratmu saya takut. Benar-benar takut. Saya ingin bertanggung jawab atas perbuatan saya. Saya mohon maafkan saya." Jelas Jungkook.

"Sudah?" Tanya Taehyung dan di anguki oleh Jungkook."Kalau begitu anda bisa pergi sekarang."

"T-tapi--" Jungkook menyela

"Saya sudah melupakan kejadian itu, asal anda tau. Jadi anggap saja kita tak pernah bertemu atau tak saling mengenal. Anda pasti tau betul, saya dan anda adalah orang asing. Jadi tak perlu ada yang di bicarakan lagi. Anda bisa keluar,disana pintunya." Tunjuk Taehyung.

"Taehyung--"

Drtt..drrrt...

Taehyung berusaha kuat untuk mendorong pria itu dan berhasil. Lalu menarik ponselnya menggeser icon hijau untuk mengangkat telfon dari kakaknya.

"Ya Kak? Ada apa?"

"...."

"Iya aku di toko sekarang."

"...."

"Baiklah "

"..."

"Bye!"

Taehyung kembali melirik kearah Jungkook, "Silahkan Tuan, saya tidak bermaksud untuk tidak sopan. Tapi saya juga ada kepentingan lain. Bisa anda pergi dari sini?" Taehyung membuka pintu.

"Saya permisi Taehyung." Pamit Jungkook.

Jungkook pergi, bahkan belum menyentuh gelas yang mulai mendingin itu.

                              Bersambung....

How about this?
Next or nah?

See you the next chapter!!!
Don't forget to vote,coment and follow😊
Bye bye!!

Fraulein Del VollmondWhere stories live. Discover now