Perlahan aku membuka mata, pandangan pertama ku saat ini adalah melihat BTS yang sedang duduk di sofa samping bed ku. Pemandangan yang sangat indah, aku bersyukur dipertemukan dengan tujuh laki-laki di sampingku saat ini.

"Bangtan...," Ucapku lirih. Mereka menoleh bersama dan tersenyum.

"Sudah bangun, ya?" tanya j-hope lembut, "apa yang kamu rasakan sekarang?"

j-hope mendekat dan menyentuh kepalaku.

Aku merasa ada kupu-kupu terbang menyeruak dalam perutku, seketika jantungku berpacu dengan cepat karena perlakuannya. Sekejap rasa sakit yang aku rasakan dibahu kiriku lenyap.

"Kalian sudah makan?"
Aku menanyai mereka tanpa menjawab pertanyaan j-hope.

"Noona yang sakit, kenapa jadi Noona yang menanyai kita sudah makan atau belum...."

Jungkook terkekeh, "sudah, kita sudah makan tadi," jawabnya sambil tersenyum.

"Apa aku boleh menanyai kalian sesuatu?"

Inilah saatnya untuk memperjelas semuanya. Bismillah, semoga Allah melancarkan semua dan mencegah sesuatu yang buruk terjadi.

"Ya, silahkan." jawab RM.

Aku terdiam sesaat, menata beberapa kata yang akan aku lontarkan kepada BTS. Aku takut kalimatku akan membuatnya salah paham. Rasa deg-degan tak terkendali terasa dibalik dada, kembang kempis napasku mencoba untuk teratur. Aku gugup, aku juga takut jika hasilnya lagi-lagi membuatku merasakan sakit hati.

"Serentetan kejadian akhir-akhir ini membuatku bingung," ucapku permulaan.

"Bingung kenapa?" ucap RM.

Aku sempat menggigit bibir, rasanya aku benar-benar tak sanggup mengatakannya. Aku takut membuat mereka salah paham.

"Aku merasa kalian ada yang berbeda," ucapku ragu.

Oh tidak. Mereka malah memperpendek jarak antara kami. Mereka berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekat ke arah bed-ku, rasanya jantungku jatuh ke diafragma, aku kesulitan menyelaraskan deru jantungku.

"Beda gimana?" kini giliran Suga yang bertanya dengan tatapan mata yang membuatku tak berani balik menatapnya.

"Soal... Seunggi...."

"Ya, aku memang cemburu,"

"Aku cemburu,"

Sela Suga dan jimin secara bersamaan dan langsung membuat jantungku terdengar keras, aku sampai bisa mendengarnya.

"Soal... Di kursi panjang dekat ruangan PD-nim...."

"Ya, aku ingin melihat Ama Noona apa adanya tanpa di tutup-tutupi." sela Jungkook.

"Soal di tangga dorm, aku akui aku salah tingkah saat melihatmu," ucap RM.

"Soal diruang ganti, aku benar-benar sangat mengagumi mu yang tahu banyak akan anak kecil," ucap Jin menimpali.

"Dan, aku baru tahu jika kau ternyata sangat lucu saat aku melihat mu berada di cafe waktu itu," ucap j-hope.

Aku menarik napas panjang. Aku tidak ingin tiba-tiba kena heart attack. Demi Allah, rasanya campur aduk.

Because They ( Tidak Dilanjutkan )Where stories live. Discover now