03 | Missing Ci-Tor

Mulai dari awal
                                        

Ia adalah orang Korea yang Deeta kenal semasa kuliah dulu. Tak disangka mereka dipertemukan kembali dan kini telah berteman satu sama lain.

1 Million Dance Studio menjadi tempat dimana Deeta bukan hanya mengembangkan bakat. Tetapi juga menemukan banyak teman. Salah satunya adalah Yunbi.

Sejak satu bulan lalu ia bergabung dengan studio tari ini, gadis berponi itu merasa mendapatkan banyak kemajuan. Level dance nya semakin meningkat dan ia pun mulai belajar sedikit-sedikit bahasa mereka.

Pada beberapa momen, ia memperoleh kesempatan untuk mengisi posisi utama dalam video dance.

Beberapa orang disana mengenali Deeta sebagai salah satu yang bisa berkembang secara cepat. Sejumlah koreografer bahkan juga mengakuinya.

Ia menari dengan sangat stabil. Tempo gerak badannya tepat. Tariannya begitu kontras dan selaras. Tidak kekurangan power ataupun berlebihan.

"Kita ambil meja diujung saja." Ujar Yunbi yang dibalas anggukan oleh Deeta.

Mereka berdua kini tengah berada didalam lautan manusia yang sedang berburu berbagai macam kuliner.

Myeng-dong street food.

Siapa yang tak kenal dengan surganya para traveler ini.

Bagi para wisatawan, apapun yang dijajakan disana sangatlah ramah dikantong.

"Euumm,, Woahh... ini enak sekali. Kau sangat pandai memilih tempat makan yaa." Puji Deeta dengan mulut penuh makanan yang sedang dikunyah.

"Benarkah? Menurutku masih ada yang lebih lezat daripada disini."

"Oh ya? Dimana itu?"

"Itaewon-dong. Makanan disana sangat beragam dan rasanya juga tak kalah enak. Kalau kita keluar bersama lagi, aku akan mengajakmu kesana." Tutur Yunbi lagi-lagi dengan menunjukan senyumnya yang begitu bersahabat.

Butuh waktu kurang-lebih 30 menit untuk menyudahi kegiatan makan dan sesi obrolan ringan mereka.

Sebelum Deeta bangkit dari duduk, gadis itu hendak mengambil tas pada bangku disebelahnya. Tak sengaja, ia bahkan menjatuhkan ponselnya.

Ketika tangannya mencoba meraih benda pipih tersebut, ia justru malah menemukan hal lain.

"Huoo.. Apa ini?" Deeta memungut benda besi kecil, lalu disusul ponselnya.

"Kunci motor? Milik siapa?" Tanya Yunbi.

Deeta hanya menjawab dengan gelengan kepala dan gedikkan bahu tanda tak tahu.

✨✨✨✨✨✨✨

"Hyung, kau masih di Ossu Seiromushi?" Tanya seseorang di seberang telepon.
*Ossu Seiromushi : Resto Jepang milik Kak Seokjung.

"Tidak. Tapi aku masih berada di Songpa-gu. Ada apa?"

"Mau bergabung denganku tidak? Aku sedang bersama Gusipchil-ie Squad."
*Gusipchil-ie : Idol line '97.

Lelaki itu berpikir sejenak. "Aku akan kesana. Berikan aku alamatnya."

"Biar aku saja yang datang. Aku membawa Palisade SUV-ku. Kirimkan saja padaku posisimu."
*Palisade SUV : Mobil luxury of Hyundai.

Telah diputuskan.
Lelaki itu sudah lelah sepanjang waktu, setidaknya ia akan mengakhiri hari ini dengan bersenang-senang bersama adik-adiknya.

Tugas terakhirnya adalah mengirimkan sekantong makanan ditangannya.

Menggunakan segenap langkah gegas, ia sampai di lantai 17 sebuah apartment.
Tepatnya didepan pintu rumah keluarga Jang.

URL : UnReaLity Never EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang