'Kalau begitu, pupus sudah harapanku untuk meminta bantuan kepada Seokjin.' batin Jungkook menahan rasa frustasinya.

"Ayo sayang kita berpamitan dan segera pulang ke rumah", Namjoon mengangguk pada Jungkook, lalu dengan cepat menarik pinggang Seokjin untuk bergegas mengikutinya.

"Tunggu sebentar", Seokjin mengeluarkan kartu emas kecil dan memberikannya pada Jungkook.

"ini kartu namaku", digenggamkannya kartu nama itu di jemari Jungkook.

"Hubungi aku kapan saja kamu mau." Kemudian, pasangan sempurna itu menjauh dan tenggelam di keramaian pesta.

Meninggalkan Jungkook yang masih berdiri terpaku di sana, menggenggam kartu nama itu erat-erat, seolah tiket itu bisa membantunya untuk lepas dari cengkraman Taehyung dan mendapatkan kebebasannya kembali.

~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~

"Dia meminta tolong kepadaku", Seokjin mengernyit sambil merebahkan kepalanya di dada Namjoon.

Pria itu masih berbaring santai dengan mata terpejam, menikmati saat-saat tenang setelah pergulatan mereka yang panas.

"Siapa yang kau maksud Sayangku?" Mata Namjoon terbuka dan menatap Seokjin dengan heran.

"Jungkook, kekasih baru Taehyung." gumam Seokjin mengingat teman barunya yang terlihat menyedikan.

Sejenak Namjoon tercengang, tapi setelah itu mengangkat bahunya terlihat tidak peduli.

"Kurasa kita tidak usah ikut campur dalam urusan Taehyung. Dia rekan bisnis yang luar biasa, dan aku senang perusahaanku menjalin kerjasama dengan perusahaannya, Tetapi dari segi pribadi...", Namjoon mengusapkan jemarinya di punggung telanjang Seokjin.

"Aku tidak terlalu menyukainya" tambahnya mengingat interaksinya dengan Taehyung.

"Kenapa?", Seokjin menatap Namjoon dengan penuh rasa ingin tahu.

"Yah... Menurut rumor Taehyung terkenal sangat kejam. Dari luar dia berpenampilan dingin dan acuh pada orang lain. Tetapi ketika terusik, dia sangat bengis dan tak kenal ampun. Kadang-kadang aku sedikit simpati pada mereka yang hidupnya telah hancur di tangan Taehyung karena menentangnya."

"Kalau begitu aku semakin mencemaskan Jungkook", Seokjin teringat permohonan Jungkook tadi kepadanya saat di pesta.

"Dia minta tolong kepadaku untuk membantunya melarikan diri dari rumah itu. Pandangannya begitu tersiksa, apakah Taehyung mengurungnya di rumah itu dengan paksa?"

"Mungkin saja", jawab Namjoon acuh lalu mengecup dahi Seokjin dengan lembut.

"Tetapi seperti kataku tadi, itu bukan urusan kita." Namjoon menggigit bibir Seokjin lalu menciumnya dengan agresif.

"Hah...hah...Bi- bisakah kamu mencoba berbicara dengan Taehyung? Lusa kau ada pertemuan pagi dengannya kan?", ucap Seokjin tersengal karena ciuman Namjoon.

Mata Seokjin menatap Namjoon penuh permohonan. Ada sedikit kecemasan di suaranya, apalagi ketika mengingat raut wajah Jungkook tampak sangat tersiksa ketika memohon kepadanya.

Mendengarkan permohonannya membuat Namjoon terkekeh, lalu menggulingkan tubuhnya menindih tubuh Seokjin di bawahnya.

"Baiklah pangeranku, akan kucoba. Tetapi...", didekatkannya wajahnya ke wajah Seokjin, menggodanya dengan menggigit hidungnya lalu mencium bibir Seokjin dengan panas.

SLEEP WITH THE DEVIL (TAEK00K)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang