CHAPTER 5

72.7K 6.9K 287
                                    

"Hai,kita boleh gabung gak?."

Ke empat gadis yang tengah makan itu, seketika menoleh.

"Eh boleh boleh." Jawab Alda.

Setelah mendapat persetujuan, barulah kelima lelaki itu duduk.

"Pesen bar." Titah Zidan seenak nya.

Bara yang sedang mengagumi ciptaan tuhan yang sangat cantik itu seketika melotot, "Heh Jamal, Lo aja yang pesen sana." Kesal nya.

"Lo berdua." Kata Yesa singkat,padat, dan tidak jelas :)

"Hah?." Cengo kedua nya

Yesa menghela nafas, "Lo berdua yang pesen." jelas Yesa.

"Kok kit-.." belum selesai Zidan berbicara,

"Lo berdua dan gak ada penolakan." perintah mutlak Al.

Nah kan. Klo udh gini, mereka berdua hanya bisa pasrah saja.

Zheva yang melihat itu terkekeh, "Jangan galak galak Al, kasian." ucap nya.

Al menoleh, lalu mendengus.

"Zheva." Panggil Angga yang sedari tadi diam.

Zheva menaikkan sebelah alis nya tanda bertanya,

Angga melirik Al, "Si Al udah minta maap belum ke Lo?." Tanya nya penasaran.

Zheva yang mendengar itu, tersenyum tipis. "Udah kok."

Sinthya melirik Al sinis, "Ikhlas gak Lo, minta maaf nya?."

Al menaikkan sebelah alis nya, "Menurut Lo?." tanya nya balik bertanya.

Sinthya mendengus, "Gak." Diantara mereka, memang Sinthya yang paling tidak suka Al. Bahkan mungkin sudah membenci, kata nya 'Al itu buta,masa bisa bisa nya nyakitin sahabat gua.' .

Al yang mendengar itu memutar bola
mata nya, "Klo Lo berpikiran kayak gtu, yaudah." Jawab nya enteng.

"Lo-..." Belum selesai Sinthya berbicara, "Udah lanjutin makan nya." Potong zheva.

"Ck." Decak Sinthya.

Setelah beberapa menit, akhirnya Zidan dan bara datang dengan membawa makanan bersama ibu kantin.

"Lama." Celetuk Angga.

Zidan dan bara melotot mendengar itu, "Udah di pesenin bukan nya bilang makasih." cibir bara.

Angga hanya cengengesan, mendengar cibiran itu.

"Makan." Titah Yesa dengan menatap mereka tajam.

Seketika ketiga setan itu, eh ketiga manusia itu langsung kicep.

Mereka makan dengan tenang.

Sedangkan zheva yang sudah selesai dengan makanan nya pun, menatap Al kagum. "Ganteng banget ciptaan tuhan." Gumam nya tanpa sadar.

Walaupun pelan, tapi mereka semua masih bisa mendengar gumaman zheva.

Uhukk..uhuk,

Seketika Al tersedak medengar gumaman zheva.

Zheva yang panik pun dengan cepat memberi kan minuman milik Al.

Yesa menyeringai, "Salting?." Tanya nya dengan nada sedikit menggoda.

Blushh. Bukan, bukan Al yang blushing. Melainkan zheva, "Al salting beneran?." Antusias zheva.

Al menatap Yesa tajam, Lalu beralih kepada zheva. " Gak usah ke PD an." sarkas nya.

Zheva terkekeh. "Masa sih?." Goda nya.

Al yang sudah terlanjur kesal dan malu pun, memilih pergi.

Tapi suara merdu zheva menghentikannya, "Mau kemana?." Tanya zheva.

Tanpa mejawab, Al melanjutkan langkahnya. Tapi, "Makanan Al masih banyak, kenapa pergi?." Zheva mencekal tangan Al.

Al menepis kasar tangan zheva, "Udah gak nafsu." ucap Al tajam.

Baru saja hendak melangkah lagi, tapi lagi lagi cekalan tangan zheva kembali menghentikan nya.

"Apalagi anj*ng?." Bentak Al.

Zheva menunduk, "Al makan aja. nanti klo gak makan Al sakit, zheva gak mau. Biar zheva yang pergi." dengan kepala yang masih menunduk zheva langsung pergi dari hadapan Al.

Al lagi lagi tertegun medengar perkataan zheva.

Sedangkan Kella dkk, sudah sangat emosi kepada Al.

Beda lagi dengan Yesa dkk yang menganga mendengar perkataan zheva. Mereka kira gadis cantik itu akan marah, tapi ternyata...

Kella dkk segera beranjak, untuk menyusul zheva.

Tepat saat Alda dan Sinthya melewati Al, mereka dengan sengaja menabrak bahu Al kencang, "Setan." umpat mereka bersamaan.

✨✨✨

Setelah tadi Al di ceramahi habis habisan oleh teman teman nya, karna kejadian di kantin tadi.

Sekarang Al sedang berada di rooftop sekolah sendirian.

Al termenung, seraya menatap langit dengan pikiran yang berkelana kemana mana. Ralat, sedang memikirkan zheva.

"Arghhh, gua kenapa sih?." Teriak kesal nya.

Al memukuli tembok sebagai pelampiasan nya, "Gak Al, Hati Lo cuma milik dia." Gumam Al menyakinkan diri nya.

Dia terus memukuli tembok, sampai tak sadar tangan nya sudah berdarah.

Cklek..., Suara patah tangan Al, eh canda canda. Suara pintu terbuka maksud nya.

Zheva yang berniat menenangkan dirinya di rooftop pun kaget melihat Al yang berada disana.

Yang membuat nya lebih kaget lagi adalah, Al yang sedang memukuli tembok. Padahal darah sudah menetes dari tangan nya.

Dengan segera zheva menghampiri Al, lalu menahan tangan Al yang hendak memukul tembok kembali.

Sedangkan Al, yang tak sadar dengan keberadaan zheva pun tersentak kaget. Kala tangan nya tiba tiba saja di genggam dengan lembut.

Al menatap zheva, begitupun sebalik nya, Mereka saling menatap dalam.

Hingga tiba tiba, zheva memeluk Al dengan erat.

Dan membisikkan sesuatu yang membuat Al terdiam,

"Klo kamu lagi ada masalah, jangan sakitin diri kamu sendiri. Lampiasin ke aku aja."

TBC.

Hallo hallo, aku update lagi nih.

Tadi seneng banget, karna yang komen lumayan banyak..cuma vote nya aja hwhe,

Ayo... semakin banyak vote dan komen, semakin cepet juga update nya!!

Gimanaa sama chapter ini?

Bau bau Al bakal bucin, udah kecium nih wkw.

Tapi santai santai, ini masih belum masuk konflik utama nya.

Oke segini dulu yaa.. semakin banyak vote dan komen, semakin cepet juga update nyaa✨

Dadahh👋

ZHEVAYLA [OPEN PO]Where stories live. Discover now