CHAPTER 3

10 1 1
                                    

[SKANDAL]
***

"Ternyata Lo cantik juga ya"
-Tabin Dirgantara-

***

"Tabin , temenin gue yuk!"
"Ngapain?" Seseorang diseberang sana terdengar menjawab malas-malasan.

"Tapi kita mau ke mall" Dara merajuk, "okeh okeh , mall yang mana hah?" Tabin diseberang sana masih malas-malasan menjawab.

Dara mencopot kacamatanya ,"di tempat biasalah , kaya pertamakali aja Lu" , "okeh , gue otw ya", Dara bersungut-sungut , "jemput dong! Kek punya mobil aja gue" Dara mencak-mencak seolah Tabin dapat melihatnya .

"Pake sepeda butut itu aja , sorry bercanda , ehmm , Iya iya , rumah Lo dimana?" Tanya Tabin dengan serius.

Dara mengusap kepalanya yang udah mau meletus , "tumben ya kepala Lo teler banget hari ini , gang mawar oke?" Tabin diseberang sana terdengar tertawa terbahak-bahak. "oke , mobil hitam yang nggak akan bisa Lo beli saking mahalnya".

Dara bersungut-sungut muak , "okeh anak sultan , by" , Tabin masih tertawa di seberang sana ,"bye" .

Jam berbentuk lingkaran didinding menunjukkan pukul 15:25 , Dara sudah pulang sekolah dari tadi , siswa SMA Karya memang sudah biasa pulang jam tiga sore.

Dara beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri .

Setelah beberapa menit kemudian dia keluar , dengan wajah dan aroma yang lebih fresh ,tidak ada kacamata yang bertengger di hidungnya , tampak berbeda jauh dengan wajah aslinya yang sekarang tampak segar dan agak basah.

Dia mengganti baju yang sederhana saja , tidak mencolok, lebih baik dari style biasanya dan yang penting pantas untuk jalan ke mall.

Dara memoleskan bedak tipis diwajahnya biar dia tidak terlihat pucat , serta mengoleskan Lipgllos yang mempercerah penampilan wajahnya.

Dara tidak memakai kacamata , agak aneh rasanya setelah satu tahun selalu pakai kacamata keluar , tapi ini jauh lebih terasa bebas dan nyaman.

Dara menatap pantulan wajahnya dicermin. Dia tersenyum "udah lama juga ya nggak ginian". Dicermin itu tampak Dara yang dulu semua orang tau , yaitu dara yang cantik dan sederhana bukan yang norak ,jelek, cupu dan culun.

Gadis itu mengambil tas kecilnya dan menyampirkan di pinggang ,tampak seperti gadis remaja berumur enam belas lainnya , tampak sangat trendi.

Titttt, sebuah mobil hitam seperti mobil ayahnya memasuki area halaman rumahnya.

'cepat banget Tabin datang' gumamnya , lalu dia menuruni tangga takut sekali Tabin malah menunggu lama.

'ting ting' bunyi bel rumahnya terdengar nyaring.

"Iya" Dara segera memakai sepatu ketsnya. Dara segera membuka pintu ingin segera mengosongkan dompet Tabin.

"Assalamualaikum , kamu mau kemana?" tampak wajah lelaki yang ia kenal sedang membentuk senyuman hangat yang Dara inginkan tampil sering dirumah sejak dulu.

"Waalakumsalam, aku mau keluar bareng Tabin pa" Dara menjawab dengan sekedarnya.

"Tabin anak pak Andhika Dirgantara , investor perusahaan papa itu?" Arham -papanya Dara membuka sepatunya dan meletakkan di rak sepatu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

That's MeWhere stories live. Discover now