Plot Twist ; an unexpected shit
Danisha ; the plot twist itself
_________________________________________________
Danisha Mahiswa, Bussines Woman yang memiliki zero experience dalam hal percintaan karena terhalang prinsip 'money comes first, men com...
"Dema, berhenti goda aku." Ucap Aisha masih belum bisa mengendalikan diri. Danisha bersumpah jika sekarang jantung Aisha tengah jumplitan tak karuan.
Demantara membalas dengan senyum manis, kemudian memegang dagu Aisha agar mendongak melihatnya. "Look at me, now."
Perasaan Danisha makin tak enak saat melihat adegan itu, dia mati-matian menahan ngeri.
Please, ini dua bocah nggak bakalan mesum di lingkungan sekolah kan?
Sebenarnya Danisha bukanlah orang dengan pikiran negatif dan tak senonoh, tapi melihat kelakuan Demantara padanya membuat Danisha berpikiran bahwa Demantara memang tokoh utama yang cabul! Owh, apa Demantara akan membawa pengaruh buruk pada Aisha yang polos?
Tapi tunggu dulu, mendadak Danisha penasaran, apakah cerita ini ada adengan kiss nya? Dan...astaga, Danisha bahkan tidak tau apakah cerita ini memiliki tagar youngadult. Jika benar, itu artinya Tanisha! Adik polos dan bontotnya itu membaca cerita yang seperti ini! Sialan, dia kecolongan, awas saja nanti, tunggu Danisha kembali ke dunia. Akan dia jitak adiknya itu dan jual novel-novelnya.
Kembali kepada Demantara dan Aisha, ternyata mereka tidak berciuman.
"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat nanti." Lanjut Demantara.
"Mau ngajak aku?" Tanya Aisha mengulang. "Kesuatu tempat?" Tanya nya lagi.
Danisha sedikit menyerngit mendengar pertanyaan Aisha yang tak bermutu. Tidak kah lebih penting Jika Aisha bertanya seperti yang selalu Danisha tanyakan saat ada orang yang mengajaknya pergi, seperti : untuk agenda apa, kemana tepatnya, tujuannya apa, siapa yang nanggung transfortasi dan konsumsinya, untung nya? Memang terlihat sedikit perhitungan, Danisha hanya tak mau membuang waktu, uang dan tenaga untuk hal yang tak jelas karena mendapatkan nya saja susah.
"Hem, ke suatu tempat." Balas Demantara sepertinya m tak ingin memberi tahu Aisha.
Suprise, heh?
"Iya aku mau." Balas Aisha lugu tampa menanyakan apapun lebih lanjut.
"Okey, sepulang sekolah tunggu aku, kita pergi bareng." Demantara berpesan.
"Iya Dema, aku tunggu." Balas Aisha patuh dan membuat Demantara mengusap puncak kepalanya. Aisha kembali tersipu, sedangkan Danisha yang melihatnya dari sudut berbeda malah melihat dua orang itu seperti tuan penyayang dan kelinci putih yang patuh. Astaga maafkan Danisha, dia memang tak biasa melihat hal yang romantis.
"Kalau gitu, ayo balik ke kelas."
"Hem."
Demantara dan Aisha akhirnya meninggalkan koridor, dan Danisha bisa melanjutkan langkahnya. Sial, dua orang itu membuat waktu Danisha terpotong hanya untuk menghindari mereka, merepotkan. Tapi lebih merepotkan lagi jika berhadap dengan mereka.
Sampai di taman tak ada yang Danisha lakukan. Dia hanya mengosongkan pikiranya, tadinya. Tapi ekspresi janggal Demantara kembali berseliweran di ingatan Danisha.
Kenapa? Kenapa Demantara berekspresi seperti itu? Apakah Danisha salah lihat?
***
Sial!
Pada jam masuk, di lorong menuju kelas. Danisha kembali melihat Demantara, tapi kini bukan dengan Aisha melainkan Luvena. Dan untuk kesekian kalinya Danisha harus bersembunyi dan menjadi pengamat karena tidak ada jalan lain.
"Kamu bisa kan Dema, pergi bareng aku." Tanya Luvena.
"Aku usahakan." Balas Demantara. Kali ini Danisha tidak bisa melihat ekspresi Demantara karena dia membelakangi Danisha.
"Please, Dema. Papa dan Mama ku ngundang kamu secara khusus, pasti mereka bakalan sedih kalau kamu nolak undangan mereka, lagipula kamu udah lama nggak pergi kerumah ku." Bujuk Luvena, Demantara terlihat berpikir. Tapi dari tempat Danisha berdiri dia bisa melihat Demantara mengganguk pelan.
"Okey, aku bisa pergi."
Balasan Demantara membuat Luvena terpekik girang. Sejenak Danisha bisa melihat wajah arogan Luvena luruh dan bersemu ceria seperti Aisha.
"Kapan kita pergi?"
"Nanti sepulang sekolah, kita pergi bareng." Lanjut Demantara.
Hey? Danisha kontak menyerngit.
Bukankah sepulang sekolah Demantara akan pergi bersama Aisha? Kenapa dia malah mengiyakan tawaran Luvena dan parahnya lagi menawarkan pulang bersama?
Danisha melihat punggung tegap Demantara dengan pandangan rumit.
Demantara...kenapa tingkahnya terlihat penuh dengan siasat?
Sungguh membingungkan.
TBC
***
Yeay akhirnya bisa update!
AkuDrop lagi hehe, jadi ceritanya belum di edit, mohon maklum ya... Tapi semoga kalian sukaa♥️♥️♥️
Jangan lupa Vote⭐
Dan komen yang banyak ya
Just wannasay'Thank You So Much' bagi yang vote dan kasih semangat, itmakes me so happy🤗
Dan buat yang nunggu😘🥰
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.