[Satu Atap] Singgahlah sebentar dan kamu akan tahu bagaimana cara mencintai seseorang tanpa syarat.
Berkisah tentang empat orang mahasiswa biasa yang bermimpi untuk hidup sempurna dengan pasangannya.
-follow sebelum baca
-another version of Ajeng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
June pernah ingat ada sebuah kejadian tidak terduga yang membuat hatinya seketika berbunga-bunga. Meskipun kejadian itu berlangsung dengan tidak mulus-mulus amat, namun dia merasa apa yang telah dia perjuangkan untuk perasaanya sudah terbayarkan.
Namanya juga realita kan ya? Bukan seperti drama korea yang tiba-tiba ada cewek cantik nyamperin, menyatakan cinta, lalu mereka bahagia selamanya. Enggak, bukan se-cheesy itu. Malahan kejadian itu jauh berbeda dengan drama korea, tapi tetap saja sih, keduanya berakhir dengan ending yang bahagia. Jadi hari itu tuh, June terpaksa mengorbankan celana training kesayangannya dimuntahin sama Ajeng.
Kenapa bisa segitunya?
Jadi dulu waktu mereka masih dalam tahap pencarian jati diri sebagai pasangan, katakanlah labil, hubungan diantara keduanya masih sangat kelabu. Penuh dengan ketidakjelasan dan mengambang entah ke arah mana. Buat Ajeng, move on bukan lah hal yang sulit. Laki-laki tidak akan pernah berada di list pertama dalam tujuan hidupnya. Ajeng hanya menjalani kehidupannya sesuai alur saja, namun dalam alur kehidupan itu, ada June yang hadir untuk mengambil bagian.
Putus sama June tuh bukan sesuatu hal yang penting banget. Galau aja enggak, nangis juga enggak. Cuma, rasanya kayak ada yang kurang saja.
Akan tetapi, begitu bubaran sama Wanda segalanya tampak berbeda. Gadis itu jadi lebih sering murung dan mengurung diri berhari-hari. Keluar cuma kalau mau buang air. Penghuni kosan jadi pada khawatir. Terlebih Yuju sama Vanya selaku teman satu perjuangan dari jaman ospek. Kebayang nggak tuh gimana susahnya Yuju sama Vanya menghibur Ajeng sampai gadis itu mau bicara lagi? Beruntung ada Bang Jayden yang sukarela membantu menyelesaikan masalah perkuliahan Ajeng selama satu semester — yang waktu itu sempat pacaran sama Yuju juga, dan memang kebetulan satu fakultas sama Ajeng — sehingga Ajeng nggak terlalu tertinggal dalam tugas-tugasnya.
